Kamis, 06 November 2014
7 BENTENG PENINGGALAN KOLONIAL
1. Fort Veredeburg
Benteng ini terletak berseberangan dengan Gedung Agung, Yogyakarta. Benteng berbentuk persegi dan dikelilingi parit ini dibangun VOC pada tahun 1765. Tujuannya untuk mengawasi kegiatan di istana Mataram sekaligus melindungi kepentingan VOC. Untuk tujuan itu, benteng dilengkapi dengan ruangan pengintai dan kubu pertahanan di keempat sudutnya, yang memudahkan tentara VOC mengetahui gerakan musuh.
2. Fort Rotterdam
Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa bernama Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung. Bentang berbahan dasar tanah liat ini berbentuk persegi, dengan corak arsitektur Portugis. Modelnya sama dengan benteg di Eropa abad ke 16 dan 17. Setalah VOC berkuasa, benteng itu dibangun kembali dengan nama Fort Rotterdam. Pada masa itulah, benteng ini menjadi salah satu pusat perdagangan dan pemerintahan VOC di Indonesia bagian Timur.
3. Fort Speelwijk
Bentang ini terletak di Desa Kasemen, Serang, Banten. Benteng ini didirikan oleh VOC pada tahun 1685, pada tahun masa pemerintahan Sultan Banten Abu Nasr Abdul Qohhar. Dalam benteng ini dahulu terdapat ruang komandan, gereja, gudang senjata, kantor administrasi, toko-toko VOC, dan kamar dagang. Ruang pengintai terletak di atas tembok sebelah utara. Lingkungan benteng ditepi Sungai Cibanten dahulu merupakan tempat penarikan bea/pajak masuk bagi kapal-kapal yang singgah di pelabuhan Banten. Sebelah timur benteng terdapat komplek makam orang-orang Eropa.
4. Fort Marlborough
Benteng yang terletak di Bengkulu ini merupakan peninggalan Inggris. Benteng iini dibangun EIC pada tahun 1713-1719, atas perintah Gubernur Jenderal Joseph Callet. Benteng ini merupakan benteng terkuat kedua di Asia, setalah Fort George di Madras, India.
5. Fort Vastenburg
Sebelumnya benteng ini bernama Grootmoedigheid, didirikan oleh Gubernur Jenderal Baron van Imhoff pada tahun 1745 sebagai benteng pertahanan tentara VOC di wilayah Jawa Tengah. Benteng ini didirikan di pusat Surakarta, dekat dengan Keraton Kasunanan agar dapat lebih mudah mengawasi gerak-gerik Keraton Kasunanan Surakarta. Di era Nederlands Indie, benteng ini menjadi pelindung tempat kerja Gubernur Belanda (Soerakarta Gouverneure Kantoor).
6. Fort de Kock
Benteng ini dibangun di ketinggian kota Bukittinggi pada tahun 1825, sewaktu terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan Harimau Nan Salaapan terhadap Belanda. Di sekitar benteng terdapat meriam-meriam dari abad ke-19. Benteng ini dimaksudkan untuk mengatasi Perang Paderi .
7. Fort Victoria
Benteng yang terdapat di Maluku ini didirikan oleh Portugis pada tahun 1575, lalu diambil alih Belanda pada tahun 1602. Kini banyak bagian dari bangunan yang sudah rusak, tetapi tembok yang menghadap ke teluk tetap terpelihara. Bangunan bagian dalam sudah diperbaiki untuk tempat para tentara. Dari benteng inilah, dikerahkan tentara Belanda untuk menumpas pemberontakan Saparua.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar