Kawan Asia Tenggara - Nama Asia Tenggara pertama kali muncul
kurang lebih pada abad ke-20. Sebelumnya Asia Tenggara dikenal dengan
nama India Jauh (jika dibandingkan dengan anak benua India). Kawasan
ini meliputi semenanjung Indocina, Melayu, serta beberapa kepulauan di
sekitarnya.
Secara astronomis letak kawasan Asia Tenggara berada di antara
29° LU - 11° LS dan 93° BT – 141° BT. Sedangkan secara geografis letak
kawasan Asia Tenggara adalah: Sebelah utara berbatasan dengan Cina.
Sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini. Sebelah barat dan selatan
masing-masing berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Dewasa ini kawasan Asia Tenggara terdiri atas sebelas negara.
Negara-negara yang termasuk dalam kawasan tersebut ada yang berbentuk
kepulauan dan daratan. Negara-negara yang termasuk kepulauan adalah
Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, juga yang
terbaru Timor Leste (dulu menjadi bagian dari wilayah Indonesia dengan
nama Provinsi Timor Timur). Sementara negara-negara yang termasuk
daratan adalah Vietnam, Thailand, Laos, Kamboja, dan Myanmar (Burma).
Karena kondisi geografis yang berdekatan dengan India dan China, kawasan
ini banyak terpengaruh oleh kebudayaan dua negara tersebut. Dalam
perjalanan lebih lanjut di kawasan ini juga berkembang unsur-unsur
budaya Islam yang dibawa oleh pedagang-pedagang muslim dari Gujarat
(sekarang Pakistan). Posisi Selat Malaka yang merupakan urat nadi jalur
perdagangan sejak berabad-abad lalu dan masih bertahan hingga sekarang,
tampaknya menjadi faktor pentingnya.
Negara-negara Asia Tenggara
Seperti sudah disinggung, kawasan Asia Tenggara terdiri atas beberapa
negara, baik itu negara kepulauan maupun daratan. Untuk lebih jelasnya,
uraian tentang negara- negara tersebut adalah sebagai berikut:
a. Indonesia
Gambar: Peta Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayahnya paling luas (±
5.193.252 km2). Penduduk negara Indonesia jumlahnya juga paling banyak
(± 203.456.055 jiwa). Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau (±
13.000 pulau) besar dan kecil, terbentang dari Sabang (Nanggroe Aceh
Darussalam) hingga Merauke (Papua). Keadaan alamnya subur serta
berlimpahan aneka kekayaan alam perairan, daratan, juga bermacam- macam
jenis bahan tambang/galian.
Karena kekayaan alam yang melimpah ruah itulah orang-orang Eropa (
Portugis, Inggris, Belanda, Spanyol) datang silih berganti di bumi
Nusantara (cikal bakal Indonesia). Kolonial Belanda menjajah Nusantara ±
selama 350 tahun dan Jepang 2,5 tahun.
Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
Pengakuan atas kemerdekaan tersebut dari Belanda diperoleh tanggal 17
September 1949. Bentuk negara Indonesia adalah Republik, dan beribu kota
Jakarta.
b. Malaysia
Gambar: Peta Malaysia
Malaysia merupakan negara tetangga terdekat Indonesia. Negara ini biasa
disebut dengan Negeri Jiran. Kita semua tahu, sebagian wilayah negara
ini berada di bagian paling utara Pulau Kalimantan (Sabah dan Serawak).
Sementara yang sebagian lagi dari Pulau Kalimantan itu merupakan wilayah
RI.
Dulu Malaysia dijajah oleh bangsa Inggris, dan memperoleh kemerdekaan
pada tanggal 31 Agustus 1957. Ibu kota negeri ini adalah Kuala Lumpur.
Mayoritas penduduk Malaysia adalah bangsa Melayu, karena itu banyak
memiliki persamaan akar kebudayaan dengan negara kita (Ingat, akar dari
bahasa nasional kita juga bahasa Melayu!). Hasil utama negeri itu timah,
minyak bumi, karet, juga kelapa sawit.
c. Singapura
Gambar: Peta Singapura
Di kawasan Asia Tenggara Singapura tergolong negara kecil. Akan tetapi
negeri tersebut menjadi pusat perdagangan internasional. Penghasilan
utama negara ini juga bukan berasal dari hasil bumi (melainkan industri
obat-obatan, barang-barang elektronik/ jasa dan transportasi). Tidak
heran jika Singapura menjadi negara paling maju di Asia Tenggara.
Dalam catatan sejarah, dulu sebelum menjadi pusat perdagangan, Singapura
bernama Tumasik atau Temasek (sebuah perkampungan yang pada abad ke-13
menjadi wilayah kerajaan Sriwijaya, dan pada abad ke-14 dihancurkan
Majapahit). Pada awal abad ke-19 Singapura berada di bawah Kesultanan
Johor. Pada tahun 1819 Sir Stamford Raffles datang ke Singapura untuk
membangun basis perdagangan bagi English East India.
Bulan September 1963 Singapura merdeka di bawah federasi negara
Malaysia. Selanjutnya karena perbedaan politik, terhitung sejak 9
Agustus 1965 Singapura memisahkan diri dari Malaysia. Negara ini beribu
kota Singapura.
d. Thailand
Konon, Thailand berarti tanah bangsa yang merdeka. Mungkin benar, sebab
Thailand merupakan satu-satunya bangsa di kawasan Asia Tenggara yang
belum pernah dijajah oleh bangsa asing.
Bentuk pemerintahan negara Thailand adalah kerajaan konstitusional.
Kepala negaranya seorang raja, sedang kepala pemerintahannya dipegang
oleh seorang perdana menteri. Thailand terkenal dengan sebutan Negeri
Gajah putih, Negeri Seribu Pagoda, dan Negeri Jubah Kuning.
Ibu kota negara Thailand adalah Bangkok. Penghasilan utama negeri ini di
bidang pertambangan adalah timah, mangaan, dan tembaga. Sedang
penghasilan utama di bidang pertanian adalah beras, jagung, karet, dan
kelapa.
Di kawasan Asia Tenggara, Thailand merupakan penghasil beras terbesar.
Karena itu negeri ini mendapat sebutan lumbung padi di Asia. Selain itu,
industri penting di negeri Thailand adalah gula. Tidak heran jika
Indonesia juga sering mengimpor gula dan beras dari negeri ini
Gambar: Peta Thailand
e. Brunei Darussalam
Letak negara Brunei di bagian utara Pulau Kalimantan. Bentuk negara
Brunei adalah kesultanan (monarki) dan dipimpin oleh seorang Sultan.
Negeri ini dulunya merupakan jajahan Inggris. Akan tetapi terhitung
sejak tanggal 1 Januari 1984 Brunei menjadi negara merdeka dengan Ibu
kota Bandar Seri Begawan. Penghasilan utama negeri kesultanan ini adalah
minyak bumi dan gas alam.
Gambar: Peta brunei Darussalam
f. Fiipina
Filipina termasuk negara kepulauan dengan luas wilayah ± 400.440 km2 .
Hasil utama negeri ini di antaranya adalah emas dan tembaga
(bidang tambang). Sedang di bidang pertanian, Filipina adalah penghasil
kopra dan nanas. Di kota Los Bannos terdapat lembaga penelitian padi
internasional yang bernama IRRI (International Rice Reserch Institute).
Gambar: Peta Filipina
Dulu, Filipina merupakan jajahan bangsa Spanyol dan Amerika Serikat.
Sejak 12 Juni 1898 Filipina resmi menjadi negara merdeka. Namun
kemerdekaan ini berumur pendek. Waktu itu negara yang menjajah Filipina
(Spanyol) menjual kepada Amerika Serikat.
Filipina memperoleh kemerdekaan yang sebenarnya pada tanggal 4 Juli
1946. Bentuk negara Filipina adalah republik dan Manila adalah
ibukotanya. Dalam negerinya, Filipina mempunyai masalah yakni Bangsa
Moro di Pulau Mindanao yang ingin memerdekakan diri.
g. Vietnam
Negara Vietnam terletak di kawasan Indocina. Vietnam adalah negara bekas
jajahan Prancis. Terhitung sejak 2 September 1945, negeri ini menjadi
bangsa yang merdeka. Akan tetapi dalam kemerdekaan tersebut Vietnam
terpecah menjadi dua bagian (Vietnam Utara dan Vietnam Selatan).
Penyebab perpecahan tersebut adalah perbedaan ideologi. Karena perbedaan
ideologi itulah, akhirnya terjadi perpecahan dan perang saudara.
Sejak tahun 1975 Vietnam Utara dan Vietnam Selatan bersatu kembali
menjadi satu negara Vietnam dengan ibu kota Hanoi. Hasil utama negeri
ini adalah padi, kayu, kelapa, dan teh (bidang pertanian). Sementara di
bidang tambang hasil utamanya adalah emas, bijih besi, dan timah. Kota
terbesar negeri ini adalah Saigon (sekarang Ho Chi Minh), sedangkan
sungai yang terkenal adalah Mekong.
Gambar: Peta Vietnam
h. Laos
Negara ini berada dalam kawasan Indocina. Terletak di antara sungai
Mekong dan pegunungan Annam. Laos merupakan bekas jajahan Prancis.
Terhitung sejak 19 Juli 1949 Laos menjadi negara yang merdeka dengan
ibukota Viantiane.
Luas wilayah negara Laos ± 326.804 km2, dan sebagian wilayahnya masih
berupa hutan rimba serta perbukitan dan gunung. Maka keadaan pembangunan
ekonomi negeri ini termasuk negara yang tertinggal di kawasan Asia
Tenggara.
Gambar: Peta Laos
i. Kamboja
Bentuk pemerintahan negeri ini adalah kerajaan (monarki). Kepala
pemerintahan-nya seorang perdana menteri. Kamboja terletak di bagian
selatan semenanjung Indocina dengan luas wilayah ± 181.035 km2.
Kamboja merupakan negara bekas jajahan Prancis. Terhitung sejak 7 April
1949 Kamboja menjadi negara yang merdeka. Ibukota negara ini adalah
Phnomp Penh. Hasil utama negeri ini adalah padi, karet, dan kapas. Di
negeri ini ada peninggalan penting kebudayaan kuno, yakni candi Angkor
Wat dan Angkor Tom
Gambar: Peta Kamboja
j. Myanmar (Burma)
Gambar: Peta Myanmar (Burma)
Myanmar (dulu bernama Burma) merupakan negara bekas jajahan Prancis.
Letak negeri ini di bagian barat laut Semenanjung Indo Cina. Bentuk
pemerintahan negara ini adalah republik dan ibukotanya Yangoon, dengan
luas wilayah 678.576 km2.
Saat ini Myanmar masih dikuasai oleh junta militer. Ibu kotanya yang
sekarang pindah di Niyap Nyidaw. Di Myanmar juga terdapat seorang
perempuan yang terkenal sebagai tokoh demokrasi (menentang pemerintah
junta militer), yakni Aung San Suu Kyi.
k. Timor Leste
Dulu Timor Leste adalah bagian dari wilayah RI, yakni provinsi Timor
Timur. Melalui Jajak pendapat yang diadakan pada tahun 1998, akhirnya
Timor Timur memisahkan diri dari pemerintahan RI dan menjadi negara
merdeka dan berdiri sendiri. Timor Leste beribukota di Dilli.
Gambar: Peta Timor Leste
Lintasan Sejarah Masa Lalu Masyarakat Asia Tenggara
Jalinan hubungan, serta pergaulan antarmasyarakat Asia Tenggara
sebenarnya sudah terjadi sejak zaman dulu. Kerajaan besar Sriwijaya dan
Majapahit misalnya, mempunyai hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di
kawasan Asia Tenggara. Dalam sejarah, Sriwijaya pernah menjadi pusat
perdagangan dan agama Buddha di Asia Tenggara. Begitu pula dengan
kerajaan-kerajaan sesudahnya (kerajaan-kerajaan Islam) seperti Samudra
Pasai, Malaka, Aceh, dan lain-lain, juga menjadi pusat-pusat kegiatan
hubungan kerja sama di kawasan ini.
Kebudayaan masyarakat kawasan Asia Tenggara diwarnai oleh masuknya
unsur- unsur kebudayaan Hindu-Buddha, Cina, juga Islam. Unsur-unsur
kebudayaan Hindu Buddha dibawa oleh para pedagang dari India.
Unsur-unsur kebudayaan Cina dibawa oleh pedagang-pedagang dari Cina.
Terakhir, unsur-unsur kebudayaan Islam dibawa oleh pedagang-pedagang
dari Gujarat dan Arab (Hadramaut).
Berbagai jalinan hubungan kerja sama antar bangsa Asia Tenggara tadi
(termasuk juga dengan bangsa-bangsa Asia yang lain) didasarkan atas
beberapa prinsip. Di antara prinsip-prinsip tersebut adalah saling
menghormati dan memberi kemanfaatan/ keuntungan (mutualisme),
mengupayakan kemakmuran, ketenteraman, serta kedamaian.
Jalinan hubungan antarbangsa Asia Tenggara dengan beberapa prinsip tadi
berjalan cukup lama. Akan tetapi setelah kedatangan bangsa-bangsa
kolonial Barat hubungan- hubungan tadi menjadi berantakan. Bukan itu
saja, silang sengketa juga sempat terjadi pada saat awal berdirinya
negara-negara baru (yang merdeka), terutama menyangkut kekuasaan wilayah
masing-masing negara.
Hubungan Antarmasyarakat Asia Tenggara Sampai Masa Kolonialisme
Apabila dirinci, hubungan-hubungan antarmasyarakat di kawasan Asia
Tenggara hingga datangnya kolonialisme (Barat) dapat diperiodisasikan
sebagai berikut:
1. Zaman Prehistoris
Jalinan hubungan antarbangsa Asia Tenggara zaman prehistoris terjadi ±
tahun 500 SM. Jalinan hubungan tersebut tumbuh oleh sebab ditemukannya
teknologi pembuatan alat-alat dari perunggu di Vietnam Utara. Teknologi
perunggu itu dikenal dengan Kebudayaan Dongson. Ditemukannya tong
perunggu di China misalnya, membuktikan pengaruh Kebudayaan Dongson
menyebar ke negara-negara di sekitarnya, yakni kawasan Asia Tenggara.
2. Zaman Kerajaan Hindu dan Buddha
Hubungan antarmasyarakat Asia Tenggara juga terjadi pada saat bangsa
India mulai berlayar. Bangsa India berlayar ke kawasan Asia Tenggara
untuk berdagang rempah-rempah, emas, dan cendana. Hubungan dagang ini
jugadiikuti masuknya budaya India seperti bahasa Sanskerta, agama, seni,
dan arsitektur. Ketika itu budaya India masuk dan berkembang di
Kamboja, Campa, Semenanjung Malaka, Indonesia, Myanmar, dan Thailand.
Kerajaan-kerajaan hasil dari masuknya budaya India yang berdiri di Asia
Tenggara bahkan mewariskan kebudayaannya pada generasi sekarang.
Kejayaan kerajaan masa itu bisa ditilik dari peninggalan Candi Borobudur
dan Prambanan (Indonesia), Angkor Wat (Kamboja), Lopburi dan Ayuthia
(Thailand), dan Pagan (Myanmar). Beberapa warisan budaya itu memiliki
kemiripan dari ukiran relief candi yang bersumber pada ajaran Hindu dan
Buddha.
Bukan itu saja. Hubungan antarmasyarakat di Asia Tenggara juga terjalin
dalam bidang religi. Candi Borobudur dulu pernah menjadi pusat
sekolahagama Buddha yang sangat terkenal di Asia Tenggara. Para pelajar
datang dari berbagai negara untuk memperdalam ilmu religi. Contoh
nyatanya adalah kehadiran Atisa (nama lengkapnya Atisa Dipamkara
Shrijnana yang lahir di India) untuk belajar agama Buddha di Borobudur.
Atisa mempelajari Bodhicitta di Indonesia selama 12 tahun, di bawah
bimbingan Dharmarakshita yang dikenal oleh orang Tibet dengan nama
Serlingpa. Ilmu yang diperoleh oleh Atisa kemudian dibawa ke Tibet.
Ajaran Atisa, konon berkembang dan menjadi besar hingga kini. Guru besar
agama Buddha itu ternyata pernah belajar di Sumatra selama dua tahun
dan kemudian datang ke Borobudur karena di sanalah pusat untuk belajar
agama Buddha.
3. Zaman Kerajaan Islam
Saat Islam mengembangkan pengaruhnya, antarmasyarakat Asia Tenggara juga
saling menjalin hubungan dan kerja sama dengan baik. Ada kerajaan Islam
di Malaka (Malaysia), Pahang, Patani (Thailand), Sulu (Filipina),
masyarakat Phanrang (Vietnam), Demak Banten, Gowa, dan Aceh (Indonesia).
Mereka menjalin hubungan dan bekerja sama terutama untuk menghadapi
bangsa-bangsa Barat yang mulai berdatangan dan menjadikendala hubungan
perdagangan. Kita tahu orang-orang Barat tersebut menghendaki monopoli
perdagangan. Demikian sekilas hubungan antarmasyarakat Asia Tenggara
dalam sejarah masa lalu sampai datangnya orang-orang Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar