Kamis, 20 November 2014

NEGARA ASIA TENGGARA

Kawan Asia Tenggara - Nama Asia Tenggara pertama kali muncul kurang lebih pada abad ke-20. Sebelumnya Asia Tenggara dikenal dengan nama  India Jauh (jika dibandingkan dengan anak benua India). Kawasan ini meliputi semenanjung Indocina, Melayu, serta beberapa kepulauan di sekitarnya.

Secara astronomis letak kawasan Asia Tenggara berada di antara 29° LU - 11° LS dan 93° BT – 141° BT.  Sedangkan secara geografis letak kawasan Asia Tenggara adalah: Sebelah utara berbatasan dengan Cina. Sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini. Sebelah barat dan selatan masing-masing berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Dewasa ini kawasan Asia Tenggara terdiri atas sebelas negara. Negara-negara yang termasuk dalam kawasan tersebut ada yang berbentuk kepulauan dan daratan. Negara-negara yang termasuk kepulauan adalah  Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, juga yang terbaru Timor Leste (dulu menjadi bagian dari wilayah Indonesia dengan nama Provinsi Timor Timur). Sementara negara-negara yang termasuk daratan adalah Vietnam, Thailand, Laos, Kamboja, dan Myanmar (Burma).
Karena kondisi geografis yang berdekatan dengan India dan China, kawasan ini banyak terpengaruh oleh kebudayaan dua negara tersebut. Dalam perjalanan lebih lanjut di kawasan ini juga berkembang unsur-unsur budaya Islam yang dibawa oleh pedagang-pedagang muslim dari Gujarat (sekarang Pakistan). Posisi Selat Malaka yang merupakan urat nadi jalur perdagangan sejak berabad-abad lalu dan masih bertahan hingga sekarang, tampaknya menjadi faktor pentingnya.
Negara-negara Asia Tenggara
Seperti sudah disinggung, kawasan Asia Tenggara terdiri atas beberapa negara, baik itu negara kepulauan maupun daratan. Untuk lebih jelasnya, uraian tentang negara- negara tersebut adalah sebagai berikut:
a. Indonesia
Peta Indonesia
Gambar: Peta Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayahnya paling luas (± 5.193.252 km2).  Penduduk negara Indonesia jumlahnya juga paling banyak (± 203.456.055 jiwa). Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau (± 13.000 pulau) besar dan kecil, terbentang dari Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam) hingga Merauke (Papua). Keadaan alamnya subur serta berlimpahan aneka kekayaan alam perairan, daratan, juga bermacam- macam jenis bahan tambang/galian.
Karena kekayaan alam yang melimpah ruah itulah orang-orang Eropa ( Portugis, Inggris, Belanda, Spanyol) datang silih berganti di bumi Nusantara (cikal bakal Indonesia). Kolonial Belanda menjajah Nusantara ± selama 350 tahun dan Jepang 2,5 tahun.
Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Pengakuan atas kemerdekaan tersebut dari Belanda diperoleh tanggal 17 September 1949. Bentuk negara Indonesia adalah Republik, dan beribu kota Jakarta.
b. Malaysia
Peta Malaysia
Gambar: Peta Malaysia
Malaysia merupakan negara tetangga terdekat Indonesia. Negara ini biasa disebut dengan Negeri Jiran.  Kita semua tahu, sebagian wilayah negara ini berada di bagian paling utara Pulau Kalimantan (Sabah dan Serawak). Sementara yang sebagian lagi dari Pulau Kalimantan itu merupakan wilayah RI.
Dulu Malaysia dijajah oleh bangsa Inggris, dan memperoleh kemerdekaan pada tanggal 31 Agustus 1957. Ibu kota negeri ini adalah Kuala Lumpur. Mayoritas penduduk Malaysia adalah bangsa Melayu, karena itu banyak memiliki persamaan akar kebudayaan dengan negara kita (Ingat, akar dari bahasa nasional kita juga bahasa Melayu!). Hasil utama negeri itu timah, minyak bumi, karet, juga kelapa sawit.
c. Singapura
Peta Singapura
Gambar: Peta Singapura
Di kawasan Asia Tenggara Singapura tergolong negara kecil. Akan tetapi negeri tersebut menjadi pusat perdagangan internasional. Penghasilan utama negara ini juga bukan berasal dari hasil bumi (melainkan industri obat-obatan, barang-barang elektronik/ jasa dan transportasi). Tidak heran jika Singapura menjadi negara paling maju di Asia Tenggara.
Dalam catatan sejarah, dulu sebelum menjadi pusat perdagangan, Singapura bernama Tumasik atau Temasek (sebuah perkampungan yang pada abad ke-13 menjadi wilayah kerajaan Sriwijaya, dan pada abad  ke-14 dihancurkan Majapahit). Pada awal abad ke-19 Singapura berada di bawah Kesultanan Johor. Pada tahun 1819 Sir Stamford Raffles datang ke Singapura untuk membangun basis perdagangan bagi English East India.
Bulan September 1963 Singapura merdeka di bawah federasi negara Malaysia. Selanjutnya karena perbedaan politik, terhitung sejak 9 Agustus 1965 Singapura memisahkan diri dari Malaysia. Negara ini beribu kota Singapura.
d. Thailand
Konon, Thailand berarti tanah bangsa yang merdeka. Mungkin benar, sebab Thailand merupakan satu-satunya bangsa di kawasan Asia Tenggara yang belum pernah dijajah oleh bangsa asing.
Bentuk pemerintahan negara Thailand adalah kerajaan konstitusional. Kepala negaranya seorang raja, sedang kepala pemerintahannya dipegang oleh seorang perdana menteri. Thailand terkenal dengan sebutan Negeri Gajah putih, Negeri Seribu Pagoda, dan Negeri Jubah Kuning.
Ibu kota negara Thailand adalah Bangkok. Penghasilan utama negeri ini di bidang pertambangan adalah timah, mangaan, dan tembaga. Sedang penghasilan utama di bidang pertanian adalah beras, jagung, karet, dan kelapa.
Di kawasan Asia Tenggara, Thailand merupakan penghasil beras terbesar. Karena itu negeri ini mendapat sebutan lumbung padi di Asia. Selain itu, industri penting di negeri Thailand adalah gula. Tidak heran jika Indonesia juga sering mengimpor gula dan beras dari negeri ini
Peta Thailand
Gambar: Peta Thailand
e. Brunei Darussalam
Letak negara Brunei di bagian utara Pulau Kalimantan. Bentuk negara Brunei adalah kesultanan (monarki) dan dipimpin oleh seorang Sultan. Negeri ini dulunya merupakan jajahan Inggris.  Akan tetapi terhitung sejak  tanggal 1 Januari 1984 Brunei menjadi negara merdeka dengan Ibu kota Bandar Seri Begawan. Penghasilan utama negeri kesultanan ini adalah minyak bumi dan gas alam.
Peta brunei Darussalam
Gambar: Peta brunei Darussalam
f. Fiipina
Filipina termasuk negara kepulauan dengan luas wilayah ±  400.440 km2 . Hasil utama  negeri  ini  di antaranya adalah  emas  dan  tembaga (bidang tambang). Sedang di bidang pertanian, Filipina adalah penghasil kopra dan nanas. Di kota Los Bannos terdapat lembaga penelitian padi internasional yang bernama IRRI (International Rice Reserch Institute).
Peta Filipina
Gambar: Peta Filipina
Dulu, Filipina merupakan jajahan bangsa Spanyol dan Amerika Serikat. Sejak 12 Juni 1898 Filipina resmi menjadi negara merdeka. Namun kemerdekaan ini berumur pendek. Waktu itu negara yang menjajah Filipina (Spanyol) menjual kepada Amerika Serikat.
Filipina memperoleh kemerdekaan yang sebenarnya pada tanggal 4 Juli 1946. Bentuk negara Filipina adalah republik dan Manila adalah ibukotanya. Dalam negerinya, Filipina mempunyai masalah yakni Bangsa Moro di Pulau Mindanao yang ingin memerdekakan diri.
g. Vietnam
Negara Vietnam terletak di kawasan Indocina. Vietnam adalah negara bekas jajahan Prancis. Terhitung sejak 2 September 1945, negeri ini menjadi bangsa yang merdeka. Akan tetapi dalam kemerdekaan tersebut Vietnam terpecah menjadi dua bagian (Vietnam Utara dan Vietnam Selatan). Penyebab perpecahan tersebut adalah perbedaan ideologi. Karena perbedaan ideologi itulah, akhirnya terjadi perpecahan dan perang saudara.
Sejak tahun 1975 Vietnam Utara dan Vietnam Selatan bersatu kembali menjadi satu negara Vietnam dengan ibu kota Hanoi. Hasil utama negeri ini adalah padi, kayu, kelapa, dan teh (bidang pertanian). Sementara di bidang tambang hasil utamanya adalah emas, bijih besi, dan timah. Kota terbesar negeri ini adalah Saigon (sekarang Ho Chi Minh), sedangkan sungai yang terkenal adalah Mekong.
Peta Vietnam
Gambar: Peta Vietnam
h. Laos
Negara ini berada dalam kawasan Indocina. Terletak di antara sungai Mekong dan pegunungan Annam. Laos merupakan bekas jajahan Prancis. Terhitung sejak 19 Juli 1949 Laos menjadi negara yang merdeka dengan ibukota Viantiane.
Luas wilayah negara Laos ± 326.804 km2, dan sebagian wilayahnya masih berupa hutan rimba serta perbukitan dan gunung. Maka keadaan pembangunan ekonomi negeri ini termasuk negara yang tertinggal di kawasan Asia Tenggara.
Peta Laos
Gambar: Peta Laos
i. Kamboja
Bentuk pemerintahan negeri ini adalah kerajaan (monarki). Kepala pemerintahan-nya seorang perdana menteri. Kamboja terletak di bagian selatan semenanjung Indocina dengan luas wilayah ± 181.035 km2.
Kamboja merupakan negara bekas jajahan Prancis. Terhitung sejak 7 April 1949 Kamboja menjadi negara yang merdeka. Ibukota negara ini adalah Phnomp Penh. Hasil utama negeri ini adalah padi, karet, dan kapas. Di negeri ini ada peninggalan penting kebudayaan kuno, yakni candi Angkor Wat dan Angkor Tom
Peta Kamboja
Gambar: Peta Kamboja
j. Myanmar (Burma)
Peta Myanmar (Burma)
Gambar: Peta Myanmar (Burma)
Myanmar (dulu bernama Burma) merupakan negara bekas jajahan Prancis. Letak negeri ini di bagian barat laut Semenanjung Indo Cina. Bentuk pemerintahan negara ini adalah republik dan ibukotanya Yangoon, dengan luas wilayah  678.576 km2.
Saat ini Myanmar masih dikuasai oleh junta militer. Ibu kotanya yang sekarang pindah di Niyap Nyidaw. Di Myanmar juga terdapat seorang perempuan yang terkenal sebagai tokoh demokrasi (menentang pemerintah junta militer), yakni Aung San Suu Kyi.
k. Timor Leste
Dulu Timor Leste adalah bagian dari wilayah RI, yakni provinsi Timor Timur. Melalui Jajak pendapat yang diadakan pada tahun 1998, akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari pemerintahan RI dan menjadi negara merdeka dan berdiri sendiri. Timor Leste beribukota di Dilli.
Peta Timor Leste
Gambar: Peta Timor Leste

Lintasan Sejarah Masa Lalu Masyarakat Asia Tenggara
Jalinan hubungan, serta pergaulan antarmasyarakat Asia Tenggara sebenarnya sudah terjadi sejak zaman dulu. Kerajaan besar Sriwijaya dan Majapahit misalnya, mempunyai hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di kawasan Asia Tenggara. Dalam sejarah, Sriwijaya pernah menjadi pusat perdagangan dan agama Buddha di Asia Tenggara. Begitu pula dengan kerajaan-kerajaan sesudahnya (kerajaan-kerajaan Islam) seperti Samudra Pasai, Malaka, Aceh, dan lain-lain, juga menjadi pusat-pusat kegiatan hubungan kerja sama di kawasan ini.
Kebudayaan masyarakat kawasan Asia Tenggara diwarnai oleh masuknya unsur- unsur kebudayaan Hindu-Buddha, Cina, juga Islam. Unsur-unsur kebudayaan Hindu Buddha dibawa oleh para pedagang dari India. Unsur-unsur kebudayaan Cina dibawa oleh pedagang-pedagang dari Cina. Terakhir, unsur-unsur kebudayaan Islam dibawa oleh pedagang-pedagang dari Gujarat dan Arab (Hadramaut).
Berbagai jalinan hubungan kerja sama antar bangsa Asia Tenggara tadi (termasuk juga dengan bangsa-bangsa Asia yang lain) didasarkan atas beberapa prinsip. Di antara prinsip-prinsip tersebut adalah  saling menghormati dan memberi kemanfaatan/ keuntungan (mutualisme), mengupayakan kemakmuran, ketenteraman, serta kedamaian.
Jalinan hubungan antarbangsa Asia Tenggara dengan beberapa prinsip tadi berjalan cukup lama. Akan tetapi setelah kedatangan bangsa-bangsa kolonial Barat hubungan- hubungan tadi menjadi berantakan. Bukan itu saja, silang sengketa juga sempat terjadi pada saat awal berdirinya negara-negara baru (yang merdeka), terutama menyangkut kekuasaan wilayah masing-masing negara.
Hubungan Antarmasyarakat Asia Tenggara Sampai Masa Kolonialisme 
Apabila dirinci, hubungan-hubungan antarmasyarakat di kawasan Asia Tenggara hingga datangnya kolonialisme (Barat) dapat diperiodisasikan sebagai berikut:
1. Zaman Prehistoris
Jalinan hubungan antarbangsa Asia Tenggara zaman prehistoris terjadi ± tahun 500 SM. Jalinan hubungan tersebut tumbuh oleh sebab ditemukannya teknologi pembuatan alat-alat dari perunggu di Vietnam Utara. Teknologi perunggu itu dikenal dengan Kebudayaan Dongson. Ditemukannya tong perunggu di China misalnya, membuktikan pengaruh Kebudayaan Dongson menyebar ke negara-negara di sekitarnya, yakni kawasan Asia Tenggara.
2. Zaman Kerajaan Hindu dan Buddha
Hubungan antarmasyarakat Asia Tenggara juga terjadi pada saat bangsa India mulai berlayar. Bangsa India  berlayar ke kawasan Asia Tenggara untuk berdagang rempah-rempah, emas, dan cendana. Hubungan dagang ini jugadiikuti masuknya budaya India seperti bahasa Sanskerta, agama, seni, dan arsitektur. Ketika itu budaya India masuk dan berkembang di Kamboja, Campa, Semenanjung Malaka, Indonesia, Myanmar, dan Thailand. Kerajaan-kerajaan hasil dari masuknya budaya India yang berdiri di Asia Tenggara bahkan mewariskan kebudayaannya pada generasi sekarang. Kejayaan kerajaan masa itu bisa ditilik dari peninggalan Candi Borobudur dan Prambanan (Indonesia), Angkor Wat (Kamboja), Lopburi dan Ayuthia (Thailand), dan Pagan (Myanmar). Beberapa warisan budaya itu memiliki kemiripan dari ukiran relief candi yang bersumber pada ajaran Hindu dan Buddha.
Bukan itu saja. Hubungan antarmasyarakat di Asia Tenggara juga terjalin dalam bidang religi. Candi Borobudur dulu pernah menjadi pusat sekolahagama Buddha yang sangat terkenal di Asia Tenggara. Para pelajar datang dari berbagai negara untuk memperdalam ilmu religi. Contoh nyatanya adalah kehadiran Atisa (nama lengkapnya Atisa Dipamkara Shrijnana yang lahir di India) untuk belajar agama Buddha di Borobudur.
Atisa mempelajari Bodhicitta di Indonesia selama 12 tahun, di bawah bimbingan Dharmarakshita yang dikenal oleh orang Tibet dengan nama Serlingpa. Ilmu yang diperoleh oleh Atisa kemudian dibawa ke Tibet. Ajaran Atisa, konon berkembang dan menjadi besar hingga kini. Guru besar agama Buddha itu ternyata pernah belajar di Sumatra selama dua tahun dan kemudian datang ke Borobudur karena di sanalah pusat untuk belajar agama Buddha.
3. Zaman Kerajaan Islam
Saat Islam mengembangkan pengaruhnya, antarmasyarakat Asia Tenggara juga saling menjalin hubungan dan kerja sama dengan baik. Ada kerajaan Islam di Malaka (Malaysia), Pahang, Patani (Thailand), Sulu (Filipina), masyarakat Phanrang (Vietnam), Demak Banten, Gowa, dan Aceh (Indonesia). Mereka menjalin hubungan dan bekerja sama terutama untuk menghadapi bangsa-bangsa Barat yang mulai berdatangan dan menjadikendala hubungan perdagangan. Kita tahu orang-orang Barat tersebut menghendaki monopoli perdagangan. Demikian sekilas hubungan antarmasyarakat Asia Tenggara dalam sejarah masa lalu sampai datangnya orang-orang Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar