Senin, 23 Maret 2015

Arkeolog: Manusia Modern Awal Berkembang Dari Indonesia?


 2014
Salah satu bukti seni lukisan batu tertua berada di Asia Tenggara yang menggambarkan praktek kekayaan seni. Temuan ini dibuktikan oleh tim ilmuwan yang menemukan seni yang masih membekas pada batu tertua di Asia Tenggara, bahwa manusia modern pertama di kawasan itu termasuk pemburu pengumpul yang hidup selama lebih dari 50,000 tahun yang lalu. Penyelidikan baru-baru ini di Australia Utara dan Asia Tenggara sedang merencanakan pengembangan studi selanjutnya.
Profesor Paul Tacon dari Griffith University Chair bekerjasama dengan tim internasional, mereka mengungkap bukti arkeologi beberapa negara, termasuk Indonesia. Menurut penelitian ini, manusia modern awal berkembang sangat terampil dalam membuat lukisan hewan ditempat berbagai batu dimulai dari China hingga Indonesia. Hasil analisis arkeologi dipublikasikan minggu ini dalam jurnal Antiquity, dimana selain negara-negara tersebut, situs awal juga ditemukan di Thailand, Kamboja dan Malaysia. 

Manusia Modern Awal Berkembang Dari Asia Tenggara?

Lukisan tertua telah diidentifikasi dengan cara menganalisis tumpang tindih Superimpostions seni dalam berbagai gaya serta tanggal numerik. Para arkeolog menemukan bahwa seni tertua terdiri dari gambar naturalistik hewan liar dan beberapa lokasi melukiskan stensil tangan. Sekitar 35,000 hingga 40,000 tahun yang lalu beberapa seni batu telah berkembang di Sulawesi, Indonesia. Analisis ini diumumkan pada bulan Oktober oleh Griffith University Senior Research Fellow Maxime Aubert bukanlah suatu anomali, tetapi sebaliknya merupakan praktek yang tersebar luas diseluruh nusantara.
seni batu Xianrendong, manusia modern
Profesor Tacon mengatakan bahwa semua ini sama seperti seni awal Eropa, dimana lukisan yang tertua di Asia Tenggara sering dimasukkan atau ditempatkan berkaitan dengan fitur alami permukaan batu. Bukti ini menunjukkan adanya keterlibatan tujuan migrasi manusia modern pertama dengan wilayah baru masyarakat awal yang tiba, sehingga simbolis secara praktis saling terhubung.
Pada dasarnya, mereka meninggalkan bukti dimanapun berpindah, mengubah kehidupan mereka dari wilayah liar menjadi berbudaya. Bukti ini dianggap paling awal dari sebuah proses yang berlanjut sampai saat ini. Tapi tidak seperti Eropa, seni batu tertua di Asia Tenggara lebih sering ditemukan di tempat berbatu, seperti didalam gua. Bukti-bukti yang terlihat di gua-gua Indonesia tidak bisa menguatkan bukti yang telah lama diyakini bahwa orang-orang Eropa termasuk yang tertua.
Secara signifikan telah menggeser perdebatan tentang asal-usul seni, keputusan dan mendukung gagasan bahwa perilaku manusia modern yang fundamental telah dimulai dengan nenek moyang yang paling kuno di Afrika daripada Eropa. 
Penelitian ini justru mendukung ide perkembangan manusia modern yang dibuktikan dalam seni batu awal berada di Indonesia, dimana awalnya menduga bahwa manusia modern membawa praktek menggambar semi-permanen pada lanskap berbatu di Eropa, Asia dan Afrika.
Hasil ini tidak hanya berimplikasi pada pemahaman tentang seni batu Asia Tenggara dan Eropa, tetapi juga Australia. Karena di Kakadu-Arnhem Land dan wilayah lain Australia bagian utara masih ditemukan seni batu tertua yang menggambarkan hewan naturalistik dan stensil. Dengan demikian, praktek membuat lukisan jenis ini mungkin telah dibawa manusia modern ke Australia pada saat penjajahan awal. Tapi mungkin jalur alternatif telah berkembang independen, bukti ini ditemukan pada bentuk yang belum diketahui dalam kontak budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar