Senin, 23 Maret 2015

Dinosaurus Edmontosaurus Memiliki Jengger Untuk Berkomunikasi


 2013
Penelitian terakhir menyebutkan bahwa dinosaurus paruh bebek asal Amerika Utara memiliki jengger seperti ayam yang mungkin digunakan untuk berkomunikasi dengan spesis lain. Jengger ini ditemukan pada spesimen langka jenis dinosaurus Edmontosaurus Regalis yang di identifikasi bahwa spesis tersebut memiliki struktur berbeda.
Menurut Dr Phil Bell dari University of New England, dinosaurus Edmontosaurus memiliki panjang 10 hingga 12 meter dengan berat tubuh mencapai 4 ton. Edmontosaurus merupakan salah satu dinosaurus paling umum yang hidup sekitar 70 tahun yang lalu.

Komunikasi Edmontosaurus Gunakan Jengger 

Dr Phil Bell lebih tertarik untuk menganalisa bagian kulit daripada keranga seperti yang dilakukan kebanyakan peneliti. Menurutnya kulit dan daging akan memberikan gambaran kehidupan sebenarnya, dimana hal itu bisa diperoleh ketika spesimen meninggalkan garis-garis halus pada permukaan batu yang menutupinya ribuan tahun. Sedimen dinosaurus yang terkubur adalah anaerobik dan mungkin saja mengandung bakteri yang di endapkan unsur-unsur tertentu (seperti mangan, zat besi dan kalsium dari air). Tanpa disadari unsur-unsur tersebut telah menjaga kulit walaupun pada prakteknya temuan kulit sangat sedikit, tetapi sangat membantu.
Dinosaurus Edmontosaurus, jengger
Dinosaurus Edmontosaurus merupakan herbivora besar dan memiliki daging lembut diatas kepalanya, sangat mirip dengan jengger ayam. Spesis ini mengisis peran ekologi yang sama dengan kangguru atau rusa. Tengkorak hewan tersebut panjang dan rendah seperti tengkorak kuda, ujung depan rahangnya tidak memiliki gigi dan luas seperti paruh bebek.
Para ilmuwan yang meneliti spesis dinosaurus ini telah mengetahui spesis dinosaurus Edmontosaurus selama satu abad dan telah mengumpulkan kerangka yang lengkap. Bahkan diantaranya telah mengumpulkan spesimen beserta kulit, tetapi penemuan analisis baru belum pernah berubah. Sementara mereka menemukan spesimen baru yang saat ini tengah diteliti berasal dari sungai di utara Alberta.
Dr Phil Bell menemukan kerangka lengkap dengan kulit yang mengering, dimana bagian kulit leher jelas menggambarkan bentuk kepala. Menurutnya, temuan ini menyarankan adanya dimensi kranial atau jengger yang terbentuk dari jaringan lunak. Dibagian kepala terdapat zat berdaging dan kerutan pada kulit yang diawetkan sehingga Bell menduga bahwa daging itu kenyal, mungkin saja tercipta dari jaringan lemak dibawahnya.
Beberapa kerabat dinosaurus yang telah di temukan di identifikasi memiliki puncak tulang, dimana puncak tulang tersebut merupakan perpanjangan dari bagian hidung dan digunakan sebagai resonator ketika hewan memanggil satu sama lain. Kemudian puncak tulang tersebut mulai menghilang akibat evolusi yang terjadi pada akhir periode Kapur ketika spesis Edmontosaurus awal muncul. Puncak berdaging (jengger) berada di tempat yang sama dengan tulang puncak pada spesis sebelumnya tetapi tidak memiliki hubungan ke rongga hidung.
Ada kemungkinan bahwa dinosaurus Edmontosaurus selalu pergi bersama kawanan untuk mencari perlindungan, dimana dalam hal ini mereka lebih mudah untuk menggunakan jengger sebagai alat komunikasi. Tim peneliti sangat meyakini bahwa jengger digunakan untuk mengirimkan sinyal pada pasangan mereka atau untuk memberikan letak posisi pada kawanan. Analisis ini didukung oleh fakta yang menyebutkan bahwa burung modern (seperti ayam) telah memiliki warna jengger yang berguna untuk mengirimkan sinyal satu sama lain.
Hal yang paling menarik dalam penelitian ini, bahwa jengger yang ditemukan pada herbivora seperti dinosaurus Edmontosaurus tidak terkait erat dengan spesis burung. Dan mungkin saja spesis dinosaurus Therapod juga memiliki jengger tapi sampai saat ini belum ditemukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar