Permainan Zaman Dulu yang sudah Terlupakan
TRIPTRUS - Masih ingat dengan nama-nama seperti congklak, galah asin, bentengan, dampu, gatrik, kelereng, enggrang, atau gasing? Sebagian besar TripTroops mungkin masih ingat senangnya bermain ini di masa kecil. Tapi kini sayangnya, kebanyakan anak lebih memilih permainan elektronik di gadget atau konsol gim mereka. TripTrus mengajak TripTroops untuk bernostalgia lewat beberapa permainan anak yang kini mulai dilupakan. Dan jika ada yang sudah dewasa dan mencoba permainan-permainan ini tidak harus khawatir tiba-tiba berhenti bermain akibat dipanggil orang tua untuk mandi sore atau mengerjakan pekerjaan rumah.
Congklak
 Permainan
 yang punya nama lain seperti congkak, dakon dan berbagai nama lainnya 
ini sekilas terlihat sederhana. Dua pemain duduk berhadapan dan mengatur
 strategi dalam berlomba mengisi lobang besar di sisi kanan 
masing-masing pemain. Untuk memainkan congklak biasanya digunakan papan 
khusus dengan dua baris lubang yang masing-masing berjumlah tujuh dan 
dua lubang besar untuk masing-masing pemain. Tiap lubang, kecuali lubang
 besar diisi 7 biji yang terbuat dari cangkang kerang, batu-batuan, atau
Permainan
 yang punya nama lain seperti congkak, dakon dan berbagai nama lainnya 
ini sekilas terlihat sederhana. Dua pemain duduk berhadapan dan mengatur
 strategi dalam berlomba mengisi lobang besar di sisi kanan 
masing-masing pemain. Untuk memainkan congklak biasanya digunakan papan 
khusus dengan dua baris lubang yang masing-masing berjumlah tujuh dan 
dua lubang besar untuk masing-masing pemain. Tiap lubang, kecuali lubang
 besar diisi 7 biji yang terbuat dari cangkang kerang, batu-batuan, atau
 biji-bijian. Kedua pemain memulai dengan memilih satu lubang yang satu-persatu isinya diletakkan di lubang sebelah kanan dengan tujuan untuk mengisi lubang besar milik masing-masing pemain. Jika biji habis di sisi pemain lawan, maka pemain harus menunggu giliran sampai lawan kehabisan bijinya. Permainan selesai bila semua biji sudah masuk ke lubang besar kedua pemain.
Galah Asin
 Permainan
 asli Indonesia ini punya beberapa nama seperti galasin atau gobak 
sodor, tapi yang pasti permainan seru ini butuh kecepatan dan kegesitan 
para pemainnya. Dua tim yang terdiri dari 3 sampai 5 orang harus 
mengundi siapa yang akan bertahan dan menyerang. Tapi permainan ini 
tidak menggunakan senjata atau alat. Cuma dibutuhkan sebuah lapangan 
seperti yang dibatasi dengan garis dari kapur jadi beberapa kotak dengan
 satu garis vertikal dan beberapa garis horizontal. Pemain yang bertahan
 harus
Permainan
 asli Indonesia ini punya beberapa nama seperti galasin atau gobak 
sodor, tapi yang pasti permainan seru ini butuh kecepatan dan kegesitan 
para pemainnya. Dua tim yang terdiri dari 3 sampai 5 orang harus 
mengundi siapa yang akan bertahan dan menyerang. Tapi permainan ini 
tidak menggunakan senjata atau alat. Cuma dibutuhkan sebuah lapangan 
seperti yang dibatasi dengan garis dari kapur jadi beberapa kotak dengan
 satu garis vertikal dan beberapa garis horizontal. Pemain yang bertahan
 harus menghalangi tim yang mencoba melewati garis yang mereka jaga. Pemain bertahan tidak boleh menginjakkan kaki di luar garis dan harus mengandalkan kegesitan dan jangkauan tangan untuk menyentuh tim yang menyerang. Pemain menyerang yang tersentuh pemain bertahan timnya akan berganti menjadi tim bertahan.
Gatrik

Gatrik atau Tak Kadal adalah permainan seru untuk dua tim yang bergantian memukul potongan bambu atau kayu berukuran kurang lebih 15 cm dengan tongkat berukuran sekitar 30 cm. Potongan yang pendek ditaruh melintang di antara dua batu, lalu salah satu pemain mengangkat dan memukul sejauh mungkin dengan tongkat dan tim lain mencoba menangkap potongan yang dilontarkan. Setelah itu, semua anggota tim bergantian memukul bambu atau kayu pendek lewat sela di antara kaki dengan cara menunduk sambil membelakangi kayu pendek itu. Setelah semua anggota tim selesai memukul, maka titik tempat akhir kayu itu mendarat jadi awal bagi anggota tim lain menggendong tim yang memukul kayu sampai ke titik kayu pertama kali dilontarkan.
Petak Jongkok

Permainan petak jongkok dimulai dengan mengundi satu pemain yang harus mengejar para pemain lainnya. Pemain yang tersentuh oleh pemain yang "jaga" harus ganti mengejar pemain lain. Agar tidak berubah peran dari yang dikejar jadi yang mengejar, pemain harus segera berjongkok sebelum sempat tersentuh oleh pemain yang mengejar. Supaya lebih seru, pemain yang mengejar tidak harus satu orang, sehingga kemungkinan tertangkap jadi lebih besar dan perlu kegesitan lebih untuk bisa lolos atau segera
jongkok dari colekan dua orang yang mengejar.
Egrang
 Tidak
 seperti beberapa permainan yang sudah disebutkan sebelumnya, untuk 
bermain egrang butuh sedikit usaha dan keahlian untuk membuat alat 
permainan. Biasanya egrang, atau juga dikenal dengan nama jangkungan, 
dibuat dengan menggunakan bahan dari bambu yang harus dipotong dan 
dilubangi untuk membuat pijakan kaki. Untuk menaiki egrang juga 
dibutuhkan keseimbangan prima, terutama jika para pemain memutuskan 
untuk berlomba adu cepat di atas egrang, tidak cuma sekadar 
berjalan-jalan dengan egrang. Egrang juga terdiri dari beberapa jenis, 
ada yang dibuat dengan pijakan kaki serta pegangan untuk tangan 
pemainnya, bisa juga dibuat berupa pijakan kaki, sementara kayu atau 
bambu yang dijadikan egrang diikat ke kaki pemainnya.
Tidak
 seperti beberapa permainan yang sudah disebutkan sebelumnya, untuk 
bermain egrang butuh sedikit usaha dan keahlian untuk membuat alat 
permainan. Biasanya egrang, atau juga dikenal dengan nama jangkungan, 
dibuat dengan menggunakan bahan dari bambu yang harus dipotong dan 
dilubangi untuk membuat pijakan kaki. Untuk menaiki egrang juga 
dibutuhkan keseimbangan prima, terutama jika para pemain memutuskan 
untuk berlomba adu cepat di atas egrang, tidak cuma sekadar 
berjalan-jalan dengan egrang. Egrang juga terdiri dari beberapa jenis, 
ada yang dibuat dengan pijakan kaki serta pegangan untuk tangan 
pemainnya, bisa juga dibuat berupa pijakan kaki, sementara kayu atau 
bambu yang dijadikan egrang diikat ke kaki pemainnya.Bentengan
 Untuk
 bermain bentengan, dibutuhkan dua tim yang masing-masing menggunakan 
satu tiang atau pohon sebagai benteng. Pemain dari kedua tim harus 
saling mengejar dengan sebelumnya masing-masing pemain harus menyentuh 
benteng mereka terlebih dahulu. Pemain yang waktu menyentuh bentengnya 
lebih dekat dengan pemain lawan dapat menangkap pemain itu. Pemain yang 
tertangkap harus menyentuh benteng lawan dan menunggu diselamatkan oleh 
teman timnya. Jika lebih dari satu orang yang ditangkap, pemain dapat 
membuat rantai manusia dengan cara saling menyentuh tangan. Sebenarnya, 
obyek dari permainan ini adalah menyentuh benteng lawan tanpa sampai 
tertangkap. Jika pemain satu tim dapat menyentuh benteng lawan tanpa 
tertangkap, maka pemain itu harus berteriak "Benteng!"
Untuk
 bermain bentengan, dibutuhkan dua tim yang masing-masing menggunakan 
satu tiang atau pohon sebagai benteng. Pemain dari kedua tim harus 
saling mengejar dengan sebelumnya masing-masing pemain harus menyentuh 
benteng mereka terlebih dahulu. Pemain yang waktu menyentuh bentengnya 
lebih dekat dengan pemain lawan dapat menangkap pemain itu. Pemain yang 
tertangkap harus menyentuh benteng lawan dan menunggu diselamatkan oleh 
teman timnya. Jika lebih dari satu orang yang ditangkap, pemain dapat 
membuat rantai manusia dengan cara saling menyentuh tangan. Sebenarnya, 
obyek dari permainan ini adalah menyentuh benteng lawan tanpa sampai 
tertangkap. Jika pemain satu tim dapat menyentuh benteng lawan tanpa 
tertangkap, maka pemain itu harus berteriak "Benteng!"Dampu
 Di
 Indonesia, permainan ini juga dikenal dengan nama dampu bulan atau 
engklek. Sementara di luar negeri, permainan ini dikenal dengan nama 
Hopscotch. Para pemain harus melompat dengan satu kaki melewati kotak 
berupa garis yang digambar atau digoreskan di tanah. Masing-masing 
pemain harus melemparkan lempengan batu atau kayu berbentuk pipih dari 
garis start yang jaraknya satu kali lompatan dari garis pertama. Semakin
 jauh permainan berjalan, lempengan masing-masing pemain harus 
dilemparkan ke kotak yang lebih jauh dan pemain harus berjingkat 
mencapai kotak itu untuk mengambil lempengan mereka. Pemain yang 
menyentuh lempengan milik lawan, menginjak garis atau menjatuhkan kaki 
yang diangkat akan mendapatkan hukuman dari para pemain lain.
Di
 Indonesia, permainan ini juga dikenal dengan nama dampu bulan atau 
engklek. Sementara di luar negeri, permainan ini dikenal dengan nama 
Hopscotch. Para pemain harus melompat dengan satu kaki melewati kotak 
berupa garis yang digambar atau digoreskan di tanah. Masing-masing 
pemain harus melemparkan lempengan batu atau kayu berbentuk pipih dari 
garis start yang jaraknya satu kali lompatan dari garis pertama. Semakin
 jauh permainan berjalan, lempengan masing-masing pemain harus 
dilemparkan ke kotak yang lebih jauh dan pemain harus berjingkat 
mencapai kotak itu untuk mengambil lempengan mereka. Pemain yang 
menyentuh lempengan milik lawan, menginjak garis atau menjatuhkan kaki 
yang diangkat akan mendapatkan hukuman dari para pemain lain.Gasing
 Permainan
 ini dikenal di seluruh dunia. Obyek permainannya bisa bermacam-macam, 
mulai dari mengadu berlama-lama memutar gasing, sampai memukul gasing 
yang sedang berputar di dalam lingkaran. Bentuk gasing pun 
bermacam-macam dan terbuat dari berbagai bahan, mulai dari kayu hingga 
plastik. Untuk memutar gasing, pemain harus melilitkan tali lalu 
melemparkan gasing untuk melepaskan lilitan tali itu. Semakin kuat 
lemparan dan semakin bagus keseimbangan gasing, maka gasing dapat 
berputar lebih lama atau bisa menolak hantaman gasing lain.
Permainan
 ini dikenal di seluruh dunia. Obyek permainannya bisa bermacam-macam, 
mulai dari mengadu berlama-lama memutar gasing, sampai memukul gasing 
yang sedang berputar di dalam lingkaran. Bentuk gasing pun 
bermacam-macam dan terbuat dari berbagai bahan, mulai dari kayu hingga 
plastik. Untuk memutar gasing, pemain harus melilitkan tali lalu 
melemparkan gasing untuk melepaskan lilitan tali itu. Semakin kuat 
lemparan dan semakin bagus keseimbangan gasing, maka gasing dapat 
berputar lebih lama atau bisa menolak hantaman gasing lain.Layang-layang
 Layang-layang
 adalah salah satu permainan anak yang dikenal luas di seluruh dunia. 
Untuk menerbangkan layang-layang diperlukan keahlian menarik benang agar
 dapat terbang terbawa angin. Benang yang diikatkan ke layang-layang 
juga merupakan faktor penting untuk menentukan keseimbangan 
layang-layang saat di udara. Layang-layang sederhana dapat terbuat dari 
dua batang kecil bambu dan kertas yang ditempelkan di rangka benang. 
Tapi banyak juga yang dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran dari 
berbagai bahan. Layang-layang dapat diterbangkan sambil menikmati angin 
yang berhembus atau bisa juga untuk berlomba dengan mengadu dengan 
layang-layang lain, yaitu berlomba memutuskan layang-layang lawan. Para 
pemain yang mengadu layang-layang seringkali bahkan membuat sendiri 
layang-layang jagoan mereka dan juga membuat benang khusus yang dilumuri
 pecahan kaca untuk memutuskan benang lawan. Pada zaman dahulu, 
layang-layang juga digunakan untuk menyampaikan informasi di saat perang
 ke pasukan yang berada di tempat jauh. Ilmuwan Benjamin Franklin bahkan
 membuktikan adanya energi listrik dengan cara menerbangkan 
layang-layang di saat sedang hampir turun hujan.
Layang-layang
 adalah salah satu permainan anak yang dikenal luas di seluruh dunia. 
Untuk menerbangkan layang-layang diperlukan keahlian menarik benang agar
 dapat terbang terbawa angin. Benang yang diikatkan ke layang-layang 
juga merupakan faktor penting untuk menentukan keseimbangan 
layang-layang saat di udara. Layang-layang sederhana dapat terbuat dari 
dua batang kecil bambu dan kertas yang ditempelkan di rangka benang. 
Tapi banyak juga yang dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran dari 
berbagai bahan. Layang-layang dapat diterbangkan sambil menikmati angin 
yang berhembus atau bisa juga untuk berlomba dengan mengadu dengan 
layang-layang lain, yaitu berlomba memutuskan layang-layang lawan. Para 
pemain yang mengadu layang-layang seringkali bahkan membuat sendiri 
layang-layang jagoan mereka dan juga membuat benang khusus yang dilumuri
 pecahan kaca untuk memutuskan benang lawan. Pada zaman dahulu, 
layang-layang juga digunakan untuk menyampaikan informasi di saat perang
 ke pasukan yang berada di tempat jauh. Ilmuwan Benjamin Franklin bahkan
 membuktikan adanya energi listrik dengan cara menerbangkan 
layang-layang di saat sedang hampir turun hujan.Bekel
 Bekel
 atau bekelan dapat dimainkan oleh dua sampai empat orang yang duduk 
berdekatan dan bergantian memantulkan bola karet sambil mengambil 
satu-persatu dari biji yang terbuat dari kuningan tanpa menyentuh biji 
lain. Setelah itu pemain menjatuhkan kembali biji bekel yang sudah ia 
pegang dan mulai membalikkan biji bekel hingga berdiri pada satu sisi. 
Jika pemain itu gagal mendirikan biji bekel di sisi tertentu maka pemain
 lain yang mengambil giliran berikutnya. Nama permainan bekel ini 
berasal dari permainan Belanda "bikkelen" yang juga menggunakan 
"bikkels" atau biji dari tembaga.
Bekel
 atau bekelan dapat dimainkan oleh dua sampai empat orang yang duduk 
berdekatan dan bergantian memantulkan bola karet sambil mengambil 
satu-persatu dari biji yang terbuat dari kuningan tanpa menyentuh biji 
lain. Setelah itu pemain menjatuhkan kembali biji bekel yang sudah ia 
pegang dan mulai membalikkan biji bekel hingga berdiri pada satu sisi. 
Jika pemain itu gagal mendirikan biji bekel di sisi tertentu maka pemain
 lain yang mengambil giliran berikutnya. Nama permainan bekel ini 
berasal dari permainan Belanda "bikkelen" yang juga menggunakan 
"bikkels" atau biji dari tembaga.Kelereng
 Nama
 lain permainan ini adalah gundu. Permainan yang juga dikenal di banyak 
negara di dunia ini punya beberapa peraturan, tetapi yang paling sering 
dimainkan adalah dengan mengumpulkan kelereng dari beberapa pemain di 
dalam suatu lingkaran. Para pemain kemudian berusaha mendorong kelereng 
dalam lingkaran itu dengan cara melontarkan bola kaca yang disentil 
dengan jari. Kelereng yang keluar dari lingkaran dalam jarak satu 
jengkal tangan berhak diambil oleh pemain yang mengeluarkannya dari 
lingkaran. Tetapi, kelereng pemukul juga harus berada di luar lingkaran,
 karena jika berada dalam lingkaran kelereng itu juga dapat diambil oleh
 pemain lain yang berhasil mengeluarkannya dari lingkaran. Untuk yang 
satu ini, kami menyarankan agar tidak berada dekat tembok karena gaya 
menyentil kelereng sambil berdiri rapat menyentuh tembok dapat 
mengurangi akurasi dengan drastis.
Nama
 lain permainan ini adalah gundu. Permainan yang juga dikenal di banyak 
negara di dunia ini punya beberapa peraturan, tetapi yang paling sering 
dimainkan adalah dengan mengumpulkan kelereng dari beberapa pemain di 
dalam suatu lingkaran. Para pemain kemudian berusaha mendorong kelereng 
dalam lingkaran itu dengan cara melontarkan bola kaca yang disentil 
dengan jari. Kelereng yang keluar dari lingkaran dalam jarak satu 
jengkal tangan berhak diambil oleh pemain yang mengeluarkannya dari 
lingkaran. Tetapi, kelereng pemukul juga harus berada di luar lingkaran,
 karena jika berada dalam lingkaran kelereng itu juga dapat diambil oleh
 pemain lain yang berhasil mengeluarkannya dari lingkaran. Untuk yang 
satu ini, kami menyarankan agar tidak berada dekat tembok karena gaya 
menyentil kelereng sambil berdiri rapat menyentuh tembok dapat 
mengurangi akurasi dengan drastis.Lompat Karet

Untuk memainkan permainan ini, hal yang paling penting adalah membuat tali dengan cara membuat rantai dari lingkaran karet gelang sehingga memanjang. Untuk membuat tali yang kuat biasanya satu mata rantai karet terdiri dari dua atau tiga karet. Kekuatan ini diperlukan karena rantai karet yang digunakan tidak mudah putus jika tersangkut tubuh pemain. Selain dapat dimainkan dengan meloncat mengikuti irama karet yang diputar, rantai karet dapat dimainkan dengan cara di mana para pemain bergantian melompati rantai karet yang ketinggiannya semakin naik seiring jalannya permainan. Di sinilah kemampuan melompat pemain diuji, terutama apabila tinggi karet telah mencapai tinggi kepala dua orang yang bertugas memegang rantai karet untuk dilompati.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar