2013
Sampai sekarang, orang masih mengenal Colombus sebagai salah satu
penjelajah terkenal yang menginjakkan kaki di Amerika, dimana pada waktu
itu pencarian dunia baru melatar belakangi penjelajahan yang membawa
puluhan awak kapal. Belakangan, bukan hanya Colombus yang pertama kali
menginjakkan kaki di benua Amerika, tetapi menurut catatan sejarah
Yunani kuno lebih dulu menyeberangi samudera Atlantik yang dipimpin Odysseus berdasarkan teks-teks kuno.
Dalam sebuah buku yang berjudul 'Journey to the Mythological Inferno' ditulis oleh Dr Enrico Mattievich,
seorang profesor Fisika yang pernah mengajar di University of Rio de
Janeiro selama lebih dari tiga puluh tahun, dia memberikan tesis tentang
riwayat kuno antara peradaban terdahulu dan benua Amerika berdasarkan
teks kuno Yunani dan Romawi. Analisis ini mengarahkan pada ide baru
tentang sejarah Amerika dimana para sejarawan dan ahli geologi masih
enggan mengakuinya hingga saat ini. Buku ini sempat mendapat penghargaanInternational Book Award pada tahun 2010 dan pemenang Next Generation Indie Book tahun 2011.
Bukti Perjalanan Odysseus Ke Amerika
Arkeolog Henriette Mertz pernah menyatakan bahwa pelayaran legendaris yang dilakukan olehOdysseus dan
awaknya pernah terjadi setelah Perang Troya. Kisah ini diriwayatkan
dalam karya Homer yang menjelaskan perjalanan melintasi samudera
Atlantik dari Gibraltar menuju Amerika Utara, melewati sungai Amazon
menuju Rio de la Plata hingga mencapai Bolivia dan Thiaguanaco.
Menurut Dr Christine Pellech, pelayaran Odysseus dalam mencari kerajaan
kematian (Kingdom of the Dead) merupakan perjalanan menuju benua
Amerika.
Ahli sejarah dan arkeologi saat ini telah memiliki cukup bukti untuk
memperkuat dugaan perjalanan legendaris Odysseus menggunakan jalur laut,
dimana fragmen keramik yang ditemukan di Ekuador berhubungan dengan
peradaban Valdivia sekitar tahun 3000 SM. Hal ini juga diidentifikasi
berhubungan dengan budaya Jomon dari Jepang, salah satu bukti kuno
adanya kunjungan dari Pasifik. Fragmen keramik yang ditemukan berbentuk
kapal, kemudian di situs La Tolita ditemukan tengkorak memiliki keping
emas tipis di mulutnya dan temuan pemakaman berupa gundukan melingkar
yang dikenal sebagai Tholos.
Dalam sejarah, ada beberapa tradisi Yunani kuno yang
mungkin sering ditemukan dalam ritual pemakaman, diantaranya kebiasaan
menempatkan koin emas dibawah lidah almarhum yang diyakini untuk
membayar kepada Acheron. Yunani kuno juga mengenal Tholos untuk menyebut
monumen pemakaman yang berbentuk melingkar. Bukti ini setidaknya
memperkuat dugaan bahwa Yunani kuno telah menjelajah benua Amerika dan
mungkin pada waktu itu terjadi hubungan politik dan perdagangan.
Perjalanan Odysseus Bersama Phoenecian Menuju Amerika
Sementara bukti lain juga jelas terlihat di pantai Atlantik Utara,
berbagai objek dan batu konstruksi ditemukan bersamaan dengan prasasti
yang dikaitkan dengan budaya Celtic, dan fosil navigator Phoenecian
membuktikan adanya penjelajahan menyeberangi samudera Atlantik sejak
ribuan tahun lalu. Jumlah bukti arkeolog terus meningkat terutama pada
botani, artistik dan linguistik, dimana temuan kokain berada dalam mulut
mumi di Mesir serta tembakau daun cincang serta herbal lainnya yang
berguna untuk mencegah pembusukan di abad 13 SM.
Odyssey adalah salah satu dari dua puisi utama Yunani kuno yang dikaitkan dengan Homer,
diyakini telah disusun menjelang akhir abad ke 8 SM di Ionia, wilayah
pesisir timur Yunanni, Anatolia. Puisi ini menceritakan kisah pahlawan
Yunani, Odysseus (Romawi mengenalnya sebagai Ulysses) dalam
perjalanannya menuju kampung halaman setelah jatuhnya Troy. Odysseus
membutuhkan waktu selama sepuluh tahun untuk mencapai Ithaca, dan
perjalanan ini dilakukan sepuluh tahun usai perang Troya yang terjadi
pada tahun 1260 SM.
Dalam kisah perjalanan Odysseus diceritakan telah menghabiskan
tujuh tahun dalam tahanan di pulau Calypso. Setelah dibebaskan, dia
membuat rakit dan diberi pakaian, makanan dan minuman oleh Calypso.
Dalam perjalanan dia mengalami kecelakaan tetapi dibantu oleh peri laut
hingga Odysseus berenang ke daratan Scheria (Phoenecian). Dalam
keadaan tanpa sehelai pakaian, dia bersembunyi di tumpukan daun dan
tertidur. Pagi harinya dia terbangun karena suara gadis-gadis, dalam
mimpinya Athena mengatakan untuk membantu dan melakukan perjalanan. Dari
sini kisah perjalanan awak kapal Odyssey bermula, dia menceritakan jati
diri dan membawa navigator Phoenician.
Ovid pernah menulis sebuah buku mitologi yang menceritakan
tentang penemuan dan pertempuran Cadmus dan awak kru Phoenician melawan
seekor ular yang sangat besar. Menurut Dr Mattievich, mitos kepahlawanan
itu menggambarkan penaklukan sungai Amazon, kehadiran navigator
Phoenician sepanjang pantai dan sungai Brazil tertulis dalam ratusan
prasasti yang disebut Itacoatiaras. Prasati ini bisa dikenali dengan karakter bahasa Yunani kuno, Semit dan Proto, yang mungkin ditujukan untuk penyebutan Ithaca. Dalam pengakuan Profesor Cyrus Gordon, nama Brazil digunakan dalam lafal orang-orang Kanaan yang artinya 'besi'.
Sejarah mencatat perjalanan Odysseus berlangsung
di Peloponnese yang saat ini di duga kepulauan Inonian. Arkeolog
kesulitan dalam mengidentifikasi keberadaan Ithaca sebagai tanah
kelahiran Odysseus, atau dugaan kemungkinan adalah pulau yang saat ini
disebut Ithake. Pengembaraan ini diceritakan bersama Phaeacian
(Phoenician) yang diduga saat ini adalah pulau Scheria. Jika melihat
secara geografi, maka ahli sejarah dan arkeolog menduga bahwa tempat
yang dikunjungi Odysseus benar adanya.
Catatan Hommer menyebutkan bahwa Scheria terletak di Samudera Atlantik,
hal ini dipertegas Strabo dan Plutarch. Diantara karakteristik
Phaeacian, para pelaut memiliki gaya hidup mirip dengan budaya Minoan,
Crete. Kesamaan ini membuat dugaan bahwa Scheria merupakan bagian dari
Atlantis. Phaeacian tidak ikut serta dalam perang Troya, dalam kata
Yunani 'Phaeacian' artinya abu-abu atau berkulit gelap.
Perjalanan Odysseus ke benua Amerika dikaitkan dengan mitos Yunani dan
Romawi, berhubungan dengan Dunia Bawah, Istana Hades, Kerajaan Kematian
atau Inferno, yang semua itu kemungkinan berada di Amerika Selatan
khususnya wilayah Andean, Peru. Dimana istana Hades dan Persephone
disebutkan dalam teks Hesiod (Theogony) yang ditulis pada tahun 700 SM,
dikatakan bahwa tempat itu masih berdiri yang dikenal sebagai Chavin de
Huantar, saat ini merupakan situs arkeologi yang diperkirakan berdiri
sejak tahun 1200 SM dihuni oleh budaya pra-Inca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar