2015
Kisah tentang Ad dan keturunannya sudah tertulis dalam berbagai
literatur semua ras paling kuno yakni Ibrani, Arab, Kasdim, Hindu,
Persia, Mesir, Ethiopia, Meksiko, dan Amerika Tengah. Bukti kisah
legenda semua ras ini dapat ditelusuri, semua mengarah pada sebuah
negeri yang disebut Adlantis. Begitupula literatur Hindia mengisahkan
tentang nenek moyang manusia berasal dari Adima dan Heva yang hidup disebuah pulau, kisah yang mirip dengan Adam dan Hawa.
Beberapa buku telah mengupas legenda dari Hindia, khususnya Adima dan Heva yang
ditulis oleh Louis Jacolliot, Hubert Howe Bancrof, dan Daniel Garrison
Brinton. Brahma menciptakan manusia yang diberi nama Adima dan
pendampingnya, Heva. Dikisahkan, keduanya hidup disebuah daratan yang
disebut Pulau Ceylon. Legenda Hindu menceritakan pertempuran besar
antara Rama dan Rahwana, matahari dan komet, berlangsung di Pulau Lanka,
dimana Rama membangun jembatan batu sepanjang 60 mil untuk mencapai
pulau.
Adima Dan Heva Di Negeri Adlantis
Phaeton adalah anak Merops, dan Theopompus mengisyaratkan bahwa
orang-orang yang mendiami Atlantis termasuk keturunan Merope, atau
rakyat Merou. Dalam tradisi Yunani, telah dijelaskan bahwa ras manusia
yang dikeluarkan dari Upa-Merou, dimana Mesir mengklaim nenek moyang
mereka berasal dari Pulau Mero, diantara tanah orang-orang Hindu dan
para Dewa adalah Meru. Dalam legenda disebutkan, bahwa negeri ini
berguncang hebat, tenggelam daratan turun sedikit di laut, sementara
Gothic dan nenek moyang Inggris atau Druid juga mengisahkan perjalanan
menuju ke Eropa Barat pada waktu yang sama.
Dalam legenda Norwegia disebutkan bahwa Asgard terletak disebelah barat
Eropa, kisah mereka juga menyinggung jembatan. Disebutkan bahwa Gylfe
pergi untuk mengunjungi Asgard, sama seperti Herodotus dan Solon pergi
mengunjungi Mesir yang melihat peradaban besar. Gylfe mengatakan; "Bumi itu bulat, dan sekelilingnya tanpa laut dalam".
Dalam buku The Fooling of Gylfe, The Creation of the World, dan The
Younger Edda, disebutkan; bumi Ovid adalah Asgard, sebuah pulau
dikelilingi oleh lautan. Sepanjang untaian luar laut, mereka memberi
lahan kepada ras raksasa untuk tinggal dan melawan serangan dari raksasa
liar yang membangun 'Burg' dalam laut dan mengelilingi bumi. Hal ini
membuktikan bahwa dengan 'Bumi' tidak berarti seluruh dunia, karena
mungkin berada disekitar bahwa laut yang mengelilingi Asgard. Pemimpin
negara itu telah memberikan tanah untuk koloni ras raksasa putih, besar,
ras bermata biru di Utara dan Eropa Barat dianggap merepotkan atau
pengganggu.
Edda mengklaim bahwa orang-orang Utara adalah ras raksasa, raja mereka
dari darah Asas sebagai orang-orang maju yang pernah hidup di tanah
perunggu mencapai wialayah barat daya Skandinavia. Legenda ini tidak
mengacu kepada beberapa pulau mitos di Laut India atau Pasifik, tapi
menceritakan ke wilayah Laut Atlantik. Untaian kepulauan disepanjang
pantai barat Eropa dimana koloni raksasa putih berdiam di Atlantik,
wilayah ini adalah Atlantis, yang juga diduga sebagai Lanka dan Asgard.
Dan legenda bangsa Norwegia menggambarkan Asgard sebagai tanah suci,
tanah garapan dan ras perkasa. Dalam buku Du Chaillu berjudul 'Land of
the Midnight Sun' disebutkan bahwa Gylfe, orang dari Asgard berkeliling
untuk belajar dan menceritakan tentang Ragnarok, seperti Solon yang
belajar dari para imam tentang kisah Atlantis.
Dalam kisah Bagaveda-Gita Krishna disebutkan bahwa Bumi ditutupi dengan
bunga-bunga, pohon-pohon membungkuk yang buahnya ke bawah, ribuan hewan
diatas daratan dan udara, gajah putih dibawah naungan raksasa hutan, dan
Brahma merasa bahwa waktunya telah tiba untuk menciptakan manusia yang
menghuni tempat ini. Brahma menciptakan manusia yang diberi nama Adima
dan pendampingnya, Heva. Dikisahkan, keduanya hidup disebuah pulau yang
disebut sebagai Pulau Ceylon. Dalam buku Jacolliet berjudul 'The Bible in India' disebutkan;
Adima dan Heva tinggal selama beberapa waktu dalam kebahagiaan yang sempurna, tidak ada penderitaan mengganggu ketenangan mereka, mereka memiliki segalanya tapi melepaskannya dengan memetik buah paling lezat, tetapi pada akhirnya mereka membungkuk dan mengumpulkan beras dengan kualitas terbaik.
Suatu hari, pangeran Rakchasos (Raknaros, Ragnarok) datang dan
menghancurgan surga yang telah dibangun. Adima dan Heva meninggalkan
pulau, mereka lolos ke wilayah tak terbatas, mereka memasuki waktu
terburuk dimana pohon, bunga, buah, burung, lenyap dalam sekejap
ditengah-tengah suara gemuruh hebat. Pergantian waktu telah tiba, mereka
berada di dunia yang serba kesulitan, kesedihan, kemiskinan, dan harus
bekerja keras.
Jacolliot menuliskan bahwa Iroquois meyakini bahwa Joskeha menciptakan dunia baru setelah pertempuran hebat dengan Kegelapan, dia belajar dari kura-kura besar cara membuat api, dan mengajarkan seni kepada orang India. Dan dalam legenda pertempuran antara 'Putih' dan 'Hitam' berlangsung diwilayah timur, dekat laut besar.
Dalam legenda Aztec, orang-orang berdoa kepada Tuhan untuk mengumpulkan
air bersama-sama dan memperbesar daratan, karena mereka hanya menghuni
Taman kecil dan air yang terbuang, ini adalah sebuah pulau. Dalam
legenda Arab, bencana digambarkan berada di barat pulau Arabia dan
membutuhkan perjalanan selama 2,5 tahun untuk mencapainya, ini adalah
tanah perunggu. Dalam legenda Hindu tentang pertempuran antara Rama,
matahari, dan Rahwana, komet, kisah ini diceritakan berada di Pulau
Lanka.
Orang-orang Guatemala mengklaim keturunan mereka dari dewi yang disebut
At-tit (nenek) yang tinggal selama empat ratus tahun. Dewi ini pertama
kali mengajarkan menyembah Allah dengan cara yang benar, tetapi kemudian
mereka lupa. Dalam catatan yang tertulis di batu Meksiko menunjukkan
bahwa matahari biasa disebut Tonatiuh, disebut-sebut sebagai Dewa Air
Bah atau Atl-tona-ti-uh, atau At-onatiuh. Dalam legenda Peru, peradaban
menceritakan bahwa mereka datang dari timur, setelah hidup didalam gua.
Mereka mempertahankan hubungan selama beberapa waktu dengan nenek moyang
mereka yang hidup dengan cara bertani.
Aditya, Adites, Dan Para Raja Adlantis
Raja Atlantis tampaknya telah dikelompokkan bersama para Dewa kuno yang
disebut sebagai Aditya. Nama 'Ad-itya' sangat mirip dengan keyakinan orang-orang Semit,
dewa 'Adites'. Bukti ini bisa ditemukan dari kisah para dewa yang
dikelompokkan bersama sebagai Aditya, dewa yang paling kuno dalam
mitologi Hindu. Mereka semua dewa cahaya atau dewa matahari, berjumlah
dua belas dewa yang masing-masing memimpin dua belas bulan perhitungan
tahun. Dewa ini disebut 'anak-anak Aditi' yang merupakan metallurgists
pertama, Aditi bukan seorang dewi, dia sosok yang adil.
Aditya lebih tinggi dari semua ketidaksempurnaan, mereka tidak tidur atau mengedipkan mata. Orang Yunani menganggap dewa mereka terjaga dan maha tahu, karakter mereka adalah kebenaran, mereka membenci dan menghukum yang bersalah, hal ini juga terlihat sama dengan ciri-ciri raja Atlantis.
Matahari kadang-kadang ditujukan sebagai Aditya, diantara Aditya juga
ada Varuna setara dengan Uranos yang identifikasi sebagai Atlantis,
dalam Veda Varuna disebut Dewa Laut. Aditya merupakan bentuk awal dan
murni dari agama, sementara Himne ke dewa lainnya menyiratkan hidup,
kekayaan, kekuasaan, sementara Aditya mendambakan kemurnian, pengampunan
dosa, bebas dari rasa bersalah, dan pertobatan. Aditya, seperti Adites,
sosok yang diidentifikasi dengan doktrin keabadian jiwa, Yama adalah
dewa tempat tinggal setelah kematian. Dalam kisah Persia, dia muncul
sebagai Yima, dan diceritakan sebagai penguasa zaman keemasan dan
pendiri surga. Fakta ini mengisyaratkan bahwa legenda anak-anak Ad,
Adites, Aditya, semuanya mengacu pada Ad-lantis (Atlantis).
Menurut George Smith, dalam catatan legenda Kasdim tentang
penciptaan yang diuraikan dari tablet Babilonia, dijelaskan bahwa ada
ras asli manusia pada awal sejarah Kasdim, ras gelap, Zalmat-qaqadi,
yang disebut Ad-mi atau Ad-ami, mereka adalah ras yang telah jatuh dan
berasal dari Sarku atau ras cahaya. Ras yang jatuh, mungkin mengacu pada
kehancuran mereka ketika banjir besar datang sebagai akibat dari
penurunan moral dan kemarahan sang Pencipta. Penyebutan Adam digunakan
dalam legenda ini tetapi merujuk sebagai nama ras, bukan manusia.
Legenda tentang sepasang manusia turun ke dunia telah diceritakan
mengacu pada wilayah yang berada disebuah pulau, diantara laut. Pulau
ini adalah Atlantis yang
disebut-sebut sebagai tanah Neptunus, Poseidon, dimana Neptunus
berteriak minta ampun, juga terkait dengan Atlas, Raja atau Dewa
Atlantis. Banyak orang berpendapat bahwa wilayah ini adalah Adlantis
yang berada di barat Eropa dan Timur Amerika. Tetapi ada juga yang
berkeyakinan bahwa Adlantis diambil berdasarkan nama manusia yang turun
disebuah pulau, Adima dan Heva, sebuah pulau yang kini tenggelam kedasar Samudera Hindia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar