2013
Penelitian terakhir menyebutkan bahwa dinosaurus paruh bebek asal
Amerika Utara memiliki jengger seperti ayam yang mungkin digunakan untuk
berkomunikasi dengan spesis lain. Jengger ini ditemukan pada spesimen
langka jenis dinosaurus Edmontosaurus Regalis yang di identifikasi bahwa spesis tersebut memiliki struktur berbeda.
Menurut Dr Phil Bell dari University of New England, dinosaurus
Edmontosaurus memiliki panjang 10 hingga 12 meter dengan berat tubuh
mencapai 4 ton. Edmontosaurus merupakan salah satu dinosaurus paling
umum yang hidup sekitar 70 tahun yang lalu.
Komunikasi Edmontosaurus Gunakan Jengger
Dr Phil Bell lebih tertarik untuk menganalisa bagian kulit daripada
keranga seperti yang dilakukan kebanyakan peneliti. Menurutnya kulit dan
daging akan memberikan gambaran kehidupan sebenarnya, dimana hal itu
bisa diperoleh ketika spesimen meninggalkan garis-garis halus pada
permukaan batu yang menutupinya ribuan tahun. Sedimen dinosaurus yang
terkubur adalah anaerobik dan mungkin saja mengandung bakteri yang di
endapkan unsur-unsur tertentu (seperti mangan, zat besi dan kalsium dari
air). Tanpa disadari unsur-unsur tersebut telah menjaga kulit walaupun
pada prakteknya temuan kulit sangat sedikit, tetapi sangat membantu.
Dinosaurus Edmontosaurus merupakan herbivora besar dan memiliki
daging lembut diatas kepalanya, sangat mirip dengan jengger ayam. Spesis
ini mengisis peran ekologi yang sama dengan kangguru atau rusa.
Tengkorak hewan tersebut panjang dan rendah seperti tengkorak kuda,
ujung depan rahangnya tidak memiliki gigi dan luas seperti paruh bebek.
Para ilmuwan yang meneliti spesis dinosaurus ini telah mengetahui spesis dinosaurus Edmontosaurus selama
satu abad dan telah mengumpulkan kerangka yang lengkap. Bahkan
diantaranya telah mengumpulkan spesimen beserta kulit, tetapi penemuan
analisis baru belum pernah berubah. Sementara mereka menemukan spesimen
baru yang saat ini tengah diteliti berasal dari sungai di utara Alberta.
Dr Phil Bell menemukan kerangka lengkap dengan kulit yang mengering,
dimana bagian kulit leher jelas menggambarkan bentuk kepala. Menurutnya,
temuan ini menyarankan adanya dimensi kranial atau jengger yang
terbentuk dari jaringan lunak. Dibagian kepala terdapat zat berdaging
dan kerutan pada kulit yang diawetkan sehingga Bell menduga bahwa daging
itu kenyal, mungkin saja tercipta dari jaringan lemak dibawahnya.
Beberapa kerabat dinosaurus yang telah di temukan di identifikasi
memiliki puncak tulang, dimana puncak tulang tersebut merupakan
perpanjangan dari bagian hidung dan digunakan sebagai resonator ketika
hewan memanggil satu sama lain. Kemudian puncak tulang tersebut mulai
menghilang akibat evolusi yang terjadi pada akhir periode Kapur ketika
spesis Edmontosaurus awal muncul. Puncak berdaging (jengger) berada di
tempat yang sama dengan tulang puncak pada spesis sebelumnya tetapi
tidak memiliki hubungan ke rongga hidung.
Ada kemungkinan bahwa dinosaurus Edmontosaurus selalu
pergi bersama kawanan untuk mencari perlindungan, dimana dalam hal ini
mereka lebih mudah untuk menggunakan jengger sebagai alat komunikasi.
Tim peneliti sangat meyakini bahwa jengger digunakan untuk mengirimkan
sinyal pada pasangan mereka atau untuk memberikan letak posisi pada
kawanan. Analisis ini didukung oleh fakta yang menyebutkan bahwa burung
modern (seperti ayam) telah memiliki warna jengger yang berguna untuk
mengirimkan sinyal satu sama lain.
Hal yang paling menarik dalam penelitian ini, bahwa jengger yang
ditemukan pada herbivora seperti dinosaurus Edmontosaurus tidak terkait
erat dengan spesis burung. Dan mungkin saja spesis dinosaurus Therapod
juga memiliki jengger tapi sampai saat ini belum ditemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar