2014
Bagaimana jika kisah Adam Hawa pernah hidup di Afrika Selatan? Bahasan terdahulu tentang situs kalender kuno Afrika Selatan berusia
lebih dari 200 ribu tahun, mengisyaratkan peradaban kuno pernah
terbentuk disana, kali ini diperkuat dengan studi genetik tertua juga
berasal dari sana. Dalam beberapa tahun terakhir, temuan kerangka pria
yang hidup sekitar 2330 tahun lalu di Afrika Selatan mengisyaratkan
tentang pembawa genetik manusia. Para ilmuwan mulai menemukan titk
terang asal usul nenek moyang manusia yang memiliki genetik awal,
darimana asal usul manusia dan bermigrasi.
Studi ini memfokuskan analisis arkeologi dalam mendefinisikan asal usul orang Afrika Selatan,
dan diterbitkan dalam jurnal Genome Biology and Evolution edisi minggu
ini. Menurut Alan, kerangka ini termasuk manusia pelaut, pemburu
pengumpul, garis keturunan langsung yang memiliki gen 'Siti Hawa Mitokondria', berbeda dengan analisa kontemporer tentang pemburu pengumpul dari Kalahari.
Asal Usul Manusia Terungkap Dari Kerangka Afrika Selatan
Arkeolog Prof Andrew Smith dari University of Cape Town menemukan
kerangka di St Helena Bay, Afrika Selatan pada tahun 2010, wilayah ini
sangat dekat dengan tempat temuan jejak kaki manusia berusia 117,000
tahun yang disebut 'Eve Footprints' (jejak kaki Hawa). Ketika menemukan
kerangka, Andrew segera menghubungi Prof Vanessa Hayes, seorang profesor
Genomic Medicine di J Craig Venter Institute San Diego, California.
Saat ini menjabat sebagai kepala laboratorium Human Comparative And
Prostate Cancer Genomics, Garvan Institute Of Medical Research-Sydney.
Kerangka lengkap setinggi 1,5 meter diperiksa oleh Prof Alan Morris,
antropolog biologi dari University of Cape Town. Menurutnya pria
tersebut adalah seorang penjelajah laut, pertumbuhan tulang dalam
saluran telinga yang disebut 'Surfer Eaer' menjelaskan bahwa pria ini
sering menyelam untuk mencari makanan diperairan pantai dingin.
Sementara analisa karbon pada temuan fosil kerang dekat makam kerangka
menunjukkan periode yang sama, orang Afrika Selatan mengkonsumsi kerang, dan gigi mengisyaratkan usianya lima puluhan.
Tim ilmuwan juga bekerja dengan laboratorium terkemuka untuk meneliti
DNA purba, diantaranya Prof Svante Paabo dari Max Planck Institute for
Evolutionary Anthropolgy, Leipzig-Jerman, dia tercatat telah berhasil
mengurutkan DNA Neanderthal. Kerjasama ini mendapatkan genom mitokondria lengkap menggunakan DNA yang diekstraksi dari gigi dan tulang rusuk.
Hal ini membuktikan bahwa kerangka orang Afrika Selatan dari garis keturunan yang saat ini dianggap punah, penghuni pesisir lainnya seperti dia merupakan yang paling dekat dengan garis keturunan 'Siti Hawa Mitokondria'.
Banyak bukti yang ditemukan dalam penelitian DNA kerangka, salah satu
yang awalnya menyimpang dan dianggap tertua dalam hal genetik. Arkeolog
bersama ilmuwan lainnya menemukan darimana asal usul manusia modern
sekitar 200,000 tahun yang lalu. DNA awal pria atau DNA Mitokondria
diurut untuk mendapatkan petunjuk awal prasejarah manusia. DNA
mitokondria memberikan bukti pertama, semua manusia berasal dari Afrika
Selatan dan membantu ilmuwan memetakan Pohon Genetik Figuratif, dimana
semua cabang genetik berasal Siti Hawa Mitokondria.
Manusia bermigrasi dari wilayah ini sekitar 2000 tahun yang lalu ketika
manusia penggembala membuat jalan ke pantai dari Angola, dimana mereka
membawa kawanan domba. Asal usul manusia pemburu pengumpul membawa keturunan berbeda (garis keturunan ibu), migran awalmembawa
varian DNA yang belum pernah terlihat sebelumnya. Penelitian ini
memberi dasar untuk menganalisa lebih lanjut tentang sejarah penggembala
di Cape Town.
Tak satu pun manusia yang hidup saat ini memiliki genetik murni, semuanya hasil campuran. Misalnya 1-4 persen bercampur dengan DNA Eurasia, bahkan yang lebih buruk ada sekelompok manusia yang membawa DNA Neanderthal, diduga nenek moyang mereka kawin dengan spesis Neanderthal.
Salah satu masalah terbesar saat ini, tidak ada ilmuwan yang mengurutkan
genom dari awal, dengan kata lain genom mereka tidak disatukan
sebagaimana adanya. Sebaliknya, bagian genom dipetakan pada referensi
genom terdahulu, sebagian besar dikontribusi Eropa, dimana referensi
saat ini dianggap tidak sesuai secara global. Jadi menurut ilmuwan,
referensi yang terbaik harus kembali merujuk pada asal usul manusia.
Setelah pertemuan Adam dan Hawa, tak ada catatan sejarah berapa lama
mereka hidup ditanah Arab, atau bermigrasi, atau anaknya yang pergi
(Cain) meninggalkan keluarga Adam. Mungkin tim ilmuwan telah menemukan
seseorang dari garis keturunan yang terputus, orang Afrika Selatan, awal evolusi manusia modern dan tetap terisolasi secara geografis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar