2014
Tahun ini, arkeolog asal National Institute of Anthropology And History
(INAH) menegaskan bahwa hutan Quintana Roo - Mexico menyimpan misteri
yang menutupi pusat kota suku Maya kuno seluas lebih dari 43
hektar. Setidaknya ada enam kelompok arsitektur kuno didalamnya dan
telah tertutupi hutan selama ratusan tahun.
Daerah El Paredon tertutupi tanaman merambat dan akar liar yang menjadi
bukti keberadaan sebuah kota kuno. Para arkeolog dan ilmuwan lainnya
memberi nama situs tersebut 'Noh Kah', salah satu kota besar suku
Maya kuno yang hilang akhirnya di-peta-kan. Temuan ini berdasarkan
penelitian koleksi rinci pada bahan keramik dan survei totpografi
metropolis kuno yang dilakukan oleh tim spesialis National School of
Anthropology and History (ENAH) bekerjasama dengan INAH.
Pemetaan Noh Kah, Kota Suku Maya 1500 Tahun Lalu
Menurut arkeolog Javier Lopez Camacho mengatakan bahwa pemetaan kota suku Mayamerupakan bagian kecil dari penelitian, kontruksi kota kuno Noh kah telah
berdiri sejak 1500 tahun lalu di periode klasik awal antara 250 dan 600
Masehi. Kota Noh Kah memiliki wilayah yang paling penting dimana tepi
kota terdapat Sungai Hondo berdekatan dengan Belize. Situs monumental
belum bisa diketahui dan tentunya temuan ini memunculkan sejarah baru
yang akan terhubung dengan situs Dzibanche.
Tim arkeolog menggunakan foto udara dan menjelajahi hutan dalam upaya
pencarian fitur pendukung, tetapi pada akhirnya semua ini perlu
ditindaklanjuti dengan cara pemetaan langsung didarat menggunakan
topografi masing-masing arsitektur. Puing-puing peninggalan kota suku Maya yang hilang jelas terlihat didalam hutan tertutupi tanah dan pepohonan liar.
Kota Noh Kah mungkin akan memberi informasi baru tentang pengaruh
Dinasti Kaan, yang saat ini diduga berada di Selatan Quintana Roo. Teks
hiroglif menunjukkan lokasi pemerintahan selama abad ke-5 M sebelum
pindah ke Calakmul pada abad ke-6 M. Arkeolog juga menemukan tanda-tanda
'Kepala Ular' pada situs tersbut. Bentuk dan struktur gundukan yang
menutupi batu mengungkap dua tahapan budaya kota Noh Kah.
Tahapan pertama periode Klasik Awal yang terhubung pada perluasan
lembaga pemerintah dan budaya material di Central Peten, Utara
Guatemala. Setelah kekalahan Tikal pada tahun 562 Masehi, wilayah
Calakmul mengembangkan pembangunan pemukiman diperiode lain. Periode
Kalisk Akhir terjadi dalam tahapan kedua, antara sekitar tahun 600 dan
800 Masehi dan perkembangannya berada provinsi Rio Bec di Semenanjung
Yucatan.
Pola distribusi sesuai dengan pola situs lain di Sleatan Quintana Roo yang ditandai dengan pemisahan pusat kota suku Maya tersebar
menjadi sub-kota atau kelompok arsitektur dilengkapi Piramida, platform
pendukung, tempat upacara dan rumah elit, semata-mata untuk membuat
kontrol lebih besar atas penduduk kota Noh Kah.
Kelompok arsitektur kota suku Maya kuno dilahan seluas 43 hektar telah diberi nama diantaranya Corozal, Pich, Paredon, Pocito, Hop Na dan Viente, dimana arsitektur dipisahkan oleh jarak berkisar antara 0,5 sampai 3 kilometer. Tetapi karena kasarnya lokasi hutan, harus membangun teras dilereng bukit sehingga membuat arkeolog sulit mendeteksi dari udara. Hal ini menjadi alasan mengapa situs tersebut tetap tersembunyi selama berabad-abad.
Arsitektur Pich menggambarkan kekuasaan politik dengan gundukan
panjangnya seluas 100 meter dilengkapi tiga halaman pada tingkat yang
berbeda. Arsitektur peradaban suku Maya juga dikelilingi struktur perumahan dan bangunan seremonial dengan ketinggian yang lebih besar. Pemetaan Noh Kah, kota suku Maya semata-mata
dilakukan untuk melihat bagaimana situs tersebut terstruktur, bagaimana
kelompok arsitektur terhubung melalui jalan, dan infrastruktur yang
memungkinkan pasokan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar