2014
Kerangka raja Inggris terakhir yang mati dalam pertempuran 500 tahun lalu, Raja Richard III,
ditemukan dibawah tempat parkir mobil Leicester oleh arkeolog dari
Universitas Leicester. Temuan kerangka Raja Richard diidentifikasi oleh
tim ilmuwan dari berbagai disiplain ilmu pengetahuan. Menurut para
ilmuwan kali ini berbeda dari analisis sebelumnya, Raja Richard III
mengalami luka fatal dibagian kepala dan masih menggunakan armor baju
zirah saat kematiannya.
Hasil penelitian ini diterbitkan dalam The Lancet, para ilmuwan menjelaskan bahwa kerangkaRaja Richard III mengalami
11 luka berkelanjutan atau luka yang diderita ketika mendekati
kematiannya. Diantaranya sembilan luka tengkorak tampak jelas terjadi
pada saat pertempuran dan mungkin Raja Richard III menyingkirkan atau
kehilangan penutup kepala (helmet), dan dua luka berada di luar
tengkorak.
Luka Kepala Sebabkan Raja Richard III Tewas
Penelitian kerangka Raja Richard III didanai oleh University of
Leicester, bekerja sama dengan Leicester City Council dan Richard III
Society, penggagas proyek ini adalah Philippa Langley dari Richard III
Society. Tim pencitraan forensik bekerja sama dengan Unit Patologi
Forensik dan Departemen Teknik Universitas Leicester.
Dalam analisis ini, mereka menggunakan CT scan pada seluruh tubuh dan
mikro-CT untuk pencitraan tulang yang terluka. Hal ini untuk
menganalisis trauma pada kerangka berusia 500 tahun dan menentukan luka
Raja Richard III mungkin terbukti fatal. Analisis ini juga menandai
tanda-tanda adanya peralatan menusuk pada tulang, berguna untuk
mengidentifikasi senjata abad pertengahan khususnya yang melukai
tubuhnya.
Salah satu tim yang tergabung, Sarah Hainsworth, seorang profesor teknik material dari University of Leicester mengatakan bahwa luka Raja Richard III merupakan serangan berkelanjutan atau serangan beberapa penyerang dengan senjata dari periode akhir Abad Pertengahan. Luka pada tengkorak menjelaskan Raja Richard III tidak mengenakan helmet dan tidak ada luka defensif pada lengan dan tangan.
Analisis ini menunjukkan bahwa Raja Richard III saat itu masih
menggunakan armor-baju zirah pada saat kematiannya. Menurut Dr Jo
Appleby dari Universitas Leicester, dia menduga bahwa luka selain
tengkorak termasuk berpotensi fatal ke bagian panggul, mungkin saja luka
ini ditimbulkan setelah kematian Raja Richard III. Dugaan ini atas
dasar bahwa dia mengenakan armor jenis tertentu yang digunakan pada
akhir abad ke-15 dan akan mencegah luka tersebut.
Profesor Guy Rutty mengatakan bahwa cedera yang paling mungkin menyebabkan kematian Raja Richard III termasuk
dua aspek inferior tengkorak. Kekuatan senjata tajam berukuran besar
menyebabkan luka, mungkin dari pedang atau tombak. Cedera kepala Richard
sangat konsisten dengan beberapa catatan sejarah kontemporer yang
menyatakan bahwa Raja Richard III meninggalkan kudanya setelah terjebak
dalam lumpur dan tewas saat berperang melawan musuhnya.
Catatan sejarah kematian Raja Richard III diedit oleh Tudors sekitar 200
tahun berikutnya. Setelah kematiannya, baju zirah dan senjata dilucuti
dan diletakkan diatas kuda kemudian dibawa ke Leicester dimana bukti ini
dipamerkan kepada publik. Menurut Hainsworth, luka di belakang tubuhnya
(termasuk pantat) kemungkinan dibuat sebagai penghinaan terakhir bagi
raja yang kalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar