2014
Para pakar arkeologi dan ahli genetika selama ini mencari jawaban, sejak kapan manusia mengkonsumsi susu sapi
dari waktu ke waktu? Plak gigi menjadi sumber yang mengungkap bahwa
mutasi memungkinkan orang dewasa meminum susu sebagai pilihan dominan
dalam genom manusia.
Konsumsi tinggi pada usia dewasa terlihat melalui bukti sisa susu pada
kendi atau pot, hal ini mengisyaratkan pekerjaan menghasilkan susu.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, memberi bukti
pertama sejarah susu sapi dikonsumsi
manusia melalui reservoir arkeologi gigi, dan bentuk mineral plak gigi.
Para ilmuwan menggunakan teknik baru berbasis spektrometri massa untuk
mengidentifikasi protein susu kuno, beta-laktoglobulin.
Sejarah Konsumsi Susu Sapi
Baru-baru ini, tim ilmuwan dari Universitas York, Oklahoma dan
Copenhagen, dan University College London (UCL), telah menemukan bukti
baru yang mampu menjawab tentang plak gigi pada fosil gigi manusia
purba. Hal ini untuk memahami bagaimana, dimana dan sejak kapan susu sapi dan produk turunannya dikonsumsi manusia.
Mereka menghubungkan bukti konsumsi pada individu dan ternak, dimana
dalam penelitian sebelumnya telah menggunakan garis tidak langsung.
Mutasi menyebabkan enzim laktase usus yang mencerna laktosa susu selama
masa bayi, enzim terus diproduksi setelah penyapihan. Tetapi dalam
beberapa kasus, laktosa tidak dapat dicerna dengan baik dan dapat
menyebabkan diare atau gejala lain intoleransi laktosa yang dihasilkan
dari gas fermentasi bakteri usus. Beberapa produk susu seperti Yoghurt
dan keju telah mengalami pengurangan kandungan laktosa melalui
pengolahan. Seperti halnya keju, laktosa dipisahkan melalui dadih
(whey), dimana dadih sering diberikan pada babi dan hewan lainnya.
Jessica Hendy dari University of York's BioArCh mengatakan,
beta-laktoglobulin merupakan protein dominan pada dadih (whey) yang
digunakan binaragawan untuk membangun otot, hal ini menandakan adanya
konsumsi susu dan ternak sapi di
masa lalu. Ilmuwan terus mencari urutan beta-laktoglobulin yang bisa
saja terkontaminasi pada manusia modern. Tetapi setelah mengulangi
analisis beberapa kali di laboratorium berbeda tiga negara, analisis
menghasilkan data yang sama.
Menurut Dr Christina Warinner dari University of Oklahoma, penelitian
ini berimplikasi dalam memahami hubungan antara diet manusia dan evolusi
produk susu sebagai inovasi makanan pasca-Neolitik. Sebagian besar
penduduk dunia tidak mampu mencerna laktosa dan sering mengalami gejala
intoleransi laktosa. Beberapa ribu tahun lalu, mutasi genetik muncul di
Eropa, Afrika Timur, dan Semenanjung Arab yang memungkinkan laktase
bertahan sampai dewasa, sifat genetik memungkinkan konsumsi susu seumur
hidup.
Penelitian ini memberi bukti protein diperoleh langsung dari susu sapi,
domba, dan kambing. Dadih, sebagai produk susu dikonsumsi manusia
setidaknya sejak 5000 tahun lalu. Hipotesis ini diperkuat dengan bukti
isotop sebelumnya pada lemak susu yang diidentifikasi pada tembikar dan
peralatan masak masyarakat awal. Sampai saat ini sulit untuk menyelidiki
kedua adaptasi susu dalam genetik manusia, dan sebagian bukti arkeologi
sangat buruk.
Penemuan protein susu dalam gigi manusia memungkinkan ilmuwan untuk
menyatukan bukti dan membandingkan sifat genetik serta perilaku budaya
tertentu yang hidup ribuan tahun yang lalu. Bukti langsung adanya
konsumsi susu diawetkan dalam plak gigi manusia dari Zaman Perunggu
sampai sekarang.
Beberapa temuan tidak ditemukan bukti protein susu pada fosil orang Afrika Barat abad ke-19, dimana wilayah ini jarang menghasilkan susu. Tetapi ilmuwan menemukan bukti adanya konsumsi susu di situs Eropa periode 5000 tahun lalu.
Menurut Dr Camilla Speller, sebagian besar bukti molekuler konsumsi susu
sebelumnya berasal dari residu keramik. Sementara residu pot
membuktikan bahwa masyarakat pada waktu itu menggunakan dan mengolah
produk susu, tetapi bukti ini tidak membuktikan konsumsi susu secara
individu. Untuk pertama kalinya, para ilmuwan bisa menghubungkan
konsumsi susu pada kerangka tertentu dan mencari jawaban tentang sumber
daya susu sapi sebagai nutrisi penting.
Protein susu beta laktoglobulin-juga merupakan bukti sangat penting
karena mengandung varian yang memungkinkan ternak penghasil susu,
sehingga bisa membagi beberapa jenis ternak yang dikembangkan pada waktu
itu. Ilmuwan menemukan bukti bahwa konsumsi susu sapi dan susu domba
merupakan hal yang dominan pada Zaman Perunggu Awal, sedangkan konsumsi
susu kambing terbatas pada Zaman Perunggu di Italia Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar