2014
Ketika ilmuwan dihadapkan dengan prediksi membingungkan, bahwa alam
semesta tidak seharusnya bertahan selama lebih dari satu detik, terkait
hasil penggabungan pengamatan luar angkasa dengan penemuan partikel Higgs boson.
Alam semesta berada di lembah 'Medan Higgs', tetapi ada sebuah lembah
yang berbeda jauh lebih dalam dan alam semesta mencegah masuk kedalamnya
melalui semacam 'energi penghalang' yang cukup besar.
Robert Hogan dari King College London (KCL) beserta rekan-rekannya
mengungkap penelitian terbaru tentang alam semesta berada diantara
lembah partikel 'Medan Higgs', dimana hasil penelitian ini
dipublikasikan pada tanggal 24 Juni dalam pertemuan Royal Astronomical
Society's National Astronomy di Portsmouth.
Energi Misterius Penghalang Alam Semesta Masuki Lembah Higgs Boson
Partikel Higgs Boson merupakan hipotesis partikel dasar masif
yang diperkirakan sesuai Model Standar fisika partikel. Keberadaannya
diyakini sebagai tanda-tanda penyelesaian atas sejumlah inkonsistensi
Model Standar yang diperoleh melalui penelitian di Large Hadron Collider - CERNserta Tevatron Fermilab pada akhir 2011.
Secara umum, alam semesta tercipta setelah Big Bang,
ilmuwan memperkirakan fase ini telah melalui periode ekspansi singkat
yang sangat cepat atau dikenal sebagai inflasi kosmik. Meskipun rincian
proses inflasi kosmik belum sepenuhnya dipahami, pakar kosmolog mampu
membuat prediksi tentang bagaimana fase tersebut akan mempengaruhi alam
semesta saat ini dan mendatang.
Pada bulan Maret tahun 2014, ilmuwan yang tergabung dalam penelitian
teleskop BICEP2 di Antartika mengaku telah mendeteksi salah satu efek
yang diprediksi. Jika benar, maka hasil penelitian merupakan kemajuan
besar dalam memahami kosmologi dan membenarkan teori inflasi, dimana
sebelumnya menjadi kontroversi dan belum sepenuhnya diterima para ahli
kosmologi.
Dalam penelitian terkini, ilmuwan KCL telah menyelidiki pengamatan yang
dilakukan BICEP2 sanagt berarti bagi stabilitas alam semesta. Mereka
menggabungkan hasil terbaru dalam fisika partikel, diantaranya deteksi Higgs boson yang
diuji pada Large Hadron Collider telah diumumkan pada bulan Juli 2012,
dan sejak saat itu banyak ilmuwan telah mempelajari sifat-sifatnya.
Pengukuran Higgs boson memungkinkan fisikawan membuktikan bahwa alam semesta berada di lembah 'Medan Higgs'
yang menggambarkan bahwa partikel lain memiliki massa. Akan tetapi, ada
sebuah lembah yang berada jauh lebih dalam dan alam semesta tercegah
masuk kedalamnya melalui semacam 'energi penghalang' yang cukup besar.
Yang menjadi pokok masalah, bahwa hasil penelitian BICEP2 memprediksi bahwa alam semesta akan menerima 'energi besar' selama fase inflasi kosmik, sehingga bisa menyebabkan alam semesta terdorong ke lembah lain di 'Medan Higgs' dalam waktu sepersekian detik. Jika hal ini terjadi,... alam semesta akan memasuki masa krisis diambang kehancuran.
Menurut Hoga, seorang mahasiswa PhD di KCL, semua ini merupakan prediksi
yang tidak dapat diterima teori, jika prediksi ini benar-benar terjadi
maka tak akan ada lagi alam semesta termasuk kita. Mungkin hasil
penelitian BICEP2 salah analisis, jika tidak maka harus ada beberapa
alasan lainnya yang belum diketahui untuk menjelaskan mengapa ada energi
yang mencegah alam semesta masuk kedalam Medan Higgs. tetapi jika
analisis BICEP2 terbukti benar, maka harus ada teori fisika partikel higgs boson di luar model standar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar