Bahkan seluruh budaya, tradisi dan agama diseluruh dunia secara tidak
sadar telah meniru tradisi-tradisi aneh yang pernah diperkenalkan oleh Raja Namrud dan Ratu Semiramis.
Tradisi ini secara tidak langsung disebarkan secara halus melalui
masyarakat, kebiasaan sehari-hari, bahkan dalam agama telah terjadi
praktek yang belum pernah diajarkan para pembawa-nya. Bagaimana tradisi
ini bisa menyebar dan untuk apa?
Raja Namrud dan Ratu Semiramis dikenal sebagai salah satu makhluk
yang mengakui dirinya sebagai Tuhan, atau Dewa penghubung antara umat
manusia dan Tuhan. Ajaran-ajarannya yang paling utama menyembah
matahari, tradisi menyembah setan diduga pertama kali tersebar melalui
Babilonia untuk merusak budaya dan agama sehingga ajaran awal tidak
murni dan terkotori. Semua ini dimaksudkan untuk memuja yang satu,
manusia secara tidak langsung mengenang Namrud Dan Semiramis melalui
simbol dan tradisi yang pernah diajarkannya.
Tradisi Menyembah Iblis, Namrud Dan Semiramis
Ratu Semiramis digambarkan sebagai ikan karena orang-orang Babilonia
percaya bahwa ikan merupakan simbol dewi cinta, yang kemudian digunakan
dalam simbolisme agama dan arsitektur dimana Semiramis digambarkan
sebagai burung merpati yang memegang ranting zaitun. Semiramis diambil
dari evolusi nama dewa India, Sami-Rama-isi atau Semi-Ramis. Seekor ikan
dan burung merpati adalah dua simbol yang hingga hari ini masih banyak
digunakan dalam ritual keagamaan dan upacara nasional, meskipun sebagian
besar orang yang terlibat tidak tahu arti sebenarnya.
Semiramis disebut Ratu Surga (Rhea), Dewa Perawan, dan terkadang dikenal
sebagai Bunda Pertiwi (Ninkharsag). Dia juga disembah dibawah nama
Astarte (wanita yang membuat menara) merujuk pada Menara Babilonia
(Babel) yang pernah dibangun Raja Namrud. Para keturunan campuran Arya
dan Babilonia berevolusi menggunakan tutup kepala bertanduk seperti yang
dikenakan Raja Namrud. Dimana tanduk melambangkan otoritas raja dan
kemudian menjadi ikat kepala logam dengan tiga tanduk yang melambangkan
kekuasaan raja dengan kekuasaan ilahi. Semua ini diwakili simbol Fleur-de-lis yang bisa ditemukan sepanjang regalia kerajaan modern.
Dari dahulu hingga kini, Iblis digambarkan memiliki tanduk, pada waktu
itu Namrud diberi gelar Baal (Tuhan) dan Semiramis bergelar Baalti (My
Lady). Dalam istilah Latin, untuk menyebutkan wanita dilafaskan 'Mea Domina'
dimana sebutan ini digunakan orang Italia menjadi Madonna. Namrud
diwakili dalam peran ganda dari Tuhan dan Ninus, dia seorang anak
Semiramis, dan keturunan bersimbol cabang zaitun dibentuk melalui
'kelahiran perawan'. Ninus juga dikenal sebagai Tammuz yang dikatakan
telah disalibkan dengan domba dan ditempatkan dalam sebuah gua.
Tiga hari kemudian, ketika batu yang menutupi terguling dari pintu masuk
gua, tubuhnya telah menghilang. Kisah ini terdengar mirip dengan tema
suami-istri-anak, dimana aktornya adalah Namrud, Semiramis dan
Ninus/Tammuz, yang kemudian nama mereka dibesarkan masyarakat kuno
menjadi Osiris, Isis dan Horus. Ketiga nama dewa itu dikenal dalam
mitologi Mesir dan setara dengan India, Asia, Cina dan lainnya.
Kemudian, ada pula masyarakat kuno yang menafsirkan dan mengaitkan
cerita itu mirip dengan kisah Yusuf, Maria dan Isa.
Ketika Babilonia mengadakan upacara musim semi untuk memperingati
kematian dan kebangkitan setelah tiga hari kepergian Tammuz/Ninus,
mereka menawarkan roti bertuliskan lambang salib surya, bahkan roti
Hot-Cross tradisi Paskah di Inggris diduga berasal dari Babilonia.
Paskah yang dirayakan awalnya berasal dari penggambaran tradisi lain
Ratu Semiramis, Ishtar, dan mungkin dewa lain termasuk Ashtaroth. Nama
'Ashtar' sepenuhnya dimanipulasi dalam keyakinan baru yang diusung
pengikut Iblis, mereka yang mengaku pahlawan manusia setengah dewa, dan
mengaku datang untuk menyelamatkan manusia.
Mitos Babilonia dan simbolisme menjelaskan dasar semua agama besar,
khususnya Kristen. Gereja Roma diduga diciptakan Paus dan Persaudaraan
Babel (pengikut agama kuno), mengenakan sebuah lambang berbentuk seperti
kepala ikan untuk melambangkan Namrud. Ketua St Peter di Vatikan
mengatakan adanya peninggalan suci, dua belas piring menggambarkan dua
belas buruh Hercules.
Hercules adalah nama lain ditujukan untuk Namrud sebelum menjadi dewa Yunani. Pada tahun 1825, Paus Leo XII resmi membuat medali Jubilee yang bergambar seorang wanita dengan simbolisme Ratu Semiramis. Dia memiliki salib di tangan kirinya, sebuah cangkir di kanan dan di kepalanya terdapat tujuh sinar mahkota seperti yang ada di Patung Liberty, dimana Liberty juga salah gambaran lain Ratu Semiramis yang diberikan kepada New York oleh Perancis.
Namrud juga disebut Eannus, dewa berwajah dua yang kemudian dikenal
dengan Roma sebagai Janus. Salah satu saudara Anunnaki (Enki) juga
dikenal sebagai Ea. Lambang Freemasonik dengan dua kepala elang melihat
kiri dan kanan, timur dan barat, merupakan simbol dari Namrud dalam
peran Eannus, elang adalah simbol dari makhluk bersayap yang disebut
Draco. Menurut Gardner, nama Dracula berarti 'Anak Dracul' dan
terinspirasi oleh Pangeran Vlad III dari Transylvania-Wallachia,
kanselir dari Pengadilan Naga abad ke-15, ayah pangeran ini disebut
Dracul dalam pengadilan tersebut.
Disebutkan bahwa Eannus memegang kunci pintu surga dan dia merupakan
satu-satunya perantara antara Tuhan dan manusia. Hal ini mengisyaratkan
bahwa setiap keyakinan yang tidak didukung Eannus adalah palsu dan harus
diberi hukuman. Manusia telah dimanipulasi untuk meyakini takhayul dan
mengambil cerita simbolik harfiah, sedangkan 'orang-orang' terpilih
diberi pengetahuan nyata dengan ancaman hukuman mati jika mereka pernah
mengungkapkan hal itu.
Dengan cara ini kebenaran tentang kehidupan, potensi manusia, sejarah
dan Agenda rencana penyebaran akan menghilang dan terus berkembang.
Pengorbanan manusia dianggap fundamental dalam agama Babilonia dan garis
keturunan ortodok telah melakukan perjalanan jauh berupa ritual
pengorbanan manusia. Mereka yang jahat tampaknya kecanduan darah, para
imam Babel diminta untuk memakan beberapa persembahan korban yang mereka
sebut 'Cahna-Bal', dimana saat ini dikenal dengan istilah 'Kanibal'.
Siapakah Moloch? Moloch adalah nama kadal terbang dan juga nama lain Namrud/Tammuz. Tam artinya 'sempurna' dan muz berarti 'membakar', simbolisme Moloch dalam ritual 'membakar hidup-hidup anak-anak untuk menghormati dewa ini dan masih terus berlangsung hingga hari ini. Ritual Beltane pernah dilakukan di Inggris oleh kaum Druid pada tanggal 1 Mei, pada akhirnya hari itu disebut May Day, dimana dalam perayaan melibatkan pembakaran anak-anak didalam perut patung anyaman. Tradisi ini warisan dari Babilonia ketika keyakinan meluas diseluruh Eropa.
Simbol-simbol kombinasi Namrud dan Semiramis telah
digunakankan tak terhitung jumlahnya dalam peradaban dan kebudayaan
hingga saat ini. Namrud dan Semiramis telah mempengaruhi berbagai
tradisi dan budaya diseluruh dunia tanpa disadari. Seperti dewa Kronos
yang banyak digunakan dalam Setanisme untuk pengorbanan anak-anak, raja
Cyclops dalam legenda Yunani dikenal sebagai pembangun menara dan hampir
mirip dengan versi Raja Namrud,
pembangun menara Babel. Dalam Kitab Henokh menceritakan kisah makhluk
yang dilempar ke Bumi dan berhubungan dengan manusia, disebutkan:
Dan mereka menjadi hamil, dan mereka melahirkan raksasa besar... yang memakan semua makanan manusia. Dan ketika manusia tidak bisa lagi mempertahankan mereka, para raksasa berbalik melawan dan melahap manusia. Dan mereka mulai berbuat dosa terhadap burung, binatang, reptil, dan ikan, untuk melahap daging dan lainnya meminum darah...
Makhluk yang dilempar ke Bumi digambarkan sebagai ras kulit putih dan dianggap sebagai nenek moyang Arya yang
muncul di Pegunungan Kaukasus dan pegunungan Iran serta Kurdistan.
Setelah banjir yang melanda dunia terhenti, mereka menetap di Mesir,
Israel-Palestina, Jordan, Suriah, Irak, Iran dan Turki.
Prinsip agama Babilonia terdiri dari tiga elemen yaitu api, ular dan
Matahari. Para pengikut Namrud dan Semiramis terfokus pada Matahari
karena merupakan bagian penting dimana sebagian besar populasi menyembah
matahari, hadiah nyata yang diperoleh adalah panas dan cahaya berujung
pada kesejahteraan. Dalam hirarki masyarakat Babel dan kelompok elite
lain yang memiliki pengetahuan maju, mereka fokus pada matahari karena
memahami sifat sebenarnya dari Matahari sebagai kesadaran
multidimensional yang meluas di tata surya pada tingkat frekuensi yang
tak terlihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar