2014
Salah satu bukti seni lukisan batu tertua berada di Asia Tenggara yang
menggambarkan praktek kekayaan seni. Temuan ini dibuktikan oleh tim
ilmuwan yang menemukan seni yang masih membekas pada batu tertua di Asia
Tenggara, bahwa manusia modern pertama di kawasan itu termasuk pemburu
pengumpul yang hidup selama lebih dari 50,000 tahun yang lalu.
Penyelidikan baru-baru ini di Australia Utara dan Asia Tenggara sedang
merencanakan pengembangan studi selanjutnya.
Profesor Paul Tacon dari Griffith University Chair bekerjasama dengan
tim internasional, mereka mengungkap bukti arkeologi beberapa negara,
termasuk Indonesia. Menurut penelitian ini, manusia modern awal berkembang sangat
terampil dalam membuat lukisan hewan ditempat berbagai batu dimulai
dari China hingga Indonesia. Hasil analisis arkeologi dipublikasikan
minggu ini dalam jurnal Antiquity, dimana selain negara-negara tersebut,
situs awal juga ditemukan di Thailand, Kamboja dan Malaysia.
Manusia Modern Awal Berkembang Dari Asia Tenggara?
Lukisan tertua telah diidentifikasi dengan cara menganalisis tumpang
tindih Superimpostions seni dalam berbagai gaya serta tanggal numerik.
Para arkeolog menemukan bahwa seni tertua terdiri dari gambar
naturalistik hewan liar dan beberapa lokasi melukiskan stensil tangan.
Sekitar 35,000 hingga 40,000 tahun yang lalu beberapa seni batu telah berkembang di Sulawesi,
Indonesia. Analisis ini diumumkan pada bulan Oktober oleh Griffith
University Senior Research Fellow Maxime Aubert bukanlah suatu anomali,
tetapi sebaliknya merupakan praktek yang tersebar luas diseluruh
nusantara.
Profesor Tacon mengatakan bahwa semua ini sama seperti seni awal Eropa,
dimana lukisan yang tertua di Asia Tenggara sering dimasukkan atau
ditempatkan berkaitan dengan fitur alami permukaan batu. Bukti ini
menunjukkan adanya keterlibatan tujuan migrasi manusia modern pertama
dengan wilayah baru masyarakat awal yang tiba, sehingga simbolis secara
praktis saling terhubung.
Pada dasarnya, mereka meninggalkan bukti dimanapun berpindah, mengubah
kehidupan mereka dari wilayah liar menjadi berbudaya. Bukti ini dianggap
paling awal dari sebuah proses yang berlanjut sampai saat ini. Tapi
tidak seperti Eropa, seni batu tertua di Asia Tenggara lebih sering
ditemukan di tempat berbatu, seperti didalam gua. Bukti-bukti yang
terlihat di gua-gua Indonesia tidak bisa menguatkan bukti yang telah
lama diyakini bahwa orang-orang Eropa termasuk yang tertua.
Secara signifikan telah menggeser perdebatan tentang asal-usul seni, keputusan dan mendukung gagasan bahwa perilaku manusia modern yang fundamental telah dimulai dengan nenek moyang yang paling kuno di Afrika daripada Eropa.
Penelitian ini justru mendukung ide perkembangan manusia modern yang dibuktikan dalam seni batu awal berada di Indonesia, dimana awalnya menduga bahwa manusia modern membawa praktek menggambar semi-permanen pada lanskap berbatu di Eropa, Asia dan Afrika.
Hasil ini tidak hanya berimplikasi pada pemahaman tentang seni batu Asia
Tenggara dan Eropa, tetapi juga Australia. Karena di Kakadu-Arnhem Land
dan wilayah lain Australia bagian utara masih ditemukan seni batu
tertua yang menggambarkan hewan naturalistik dan stensil. Dengan
demikian, praktek membuat lukisan jenis ini mungkin telah dibawa manusia modern ke
Australia pada saat penjajahan awal. Tapi mungkin jalur alternatif
telah berkembang independen, bukti ini ditemukan pada bentuk yang belum
diketahui dalam kontak budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar