2014
Dalam sejarah, banyak mamalia besar punah pada akhir Zaman Es yang
terjadi sekitar 11000 tahun yang lalu. Salah satunya termasuk spesis Bison Stepa, Bison Priscus. Para ilmuwan baru-baru ini telah berhasil menemukan Bison Siberia membeku dalam es selama kurang lebih 9000 tahun, mumi membeku ini ditemukan diwilayah Siberia Timur.
Penelitian ini diterbitkan pada press release Society of Vertebrate
Paleontology edisi November 2014, sebuah organisasi yang didirikan pada
tahun 1940 oleh tiga puluh empat ahli paleontologi. Saat ini mereka
memiliki lebih dari 2300 anggota terdiri dari profesional, mahasiswa,
seniman, preparators, dan lain-lain. Semua kegiatan mereka secara
eksklusif bertujuan untuk pendidikan dan ilmiah, dan untuk memajukan
ilmu paleontologi vertebrata.
Bison Stepa Siberia Membeku Sejak Zaman Es
Bison, biasanya juga disebut kerbau besar, hewan berkuku dalam genus
termasuk subfamili Bovinae. Dua spesis bisaon masih ada dan empat
spesies dinyatakan telah punah, dan dari empat spesies punah tiga
diantaranya berasal dari Amerika Utara yaitu Bison Antiquus, Bison Latifrons,dan Bison Occidentalis. Spesis kKeempat termasuk Bison Priscus,
yang hidup sekitar lingkungan padang rumput Eropa Barat, Asia Tengah,
dan Amerika Utara. Semua spesies bison biasanya dikelompokkan ke dalam
genus mereka sendiri, dan kemampuan kawin silang terbatas.
Proyek penelitian ini dipimpin Dr Natalia Serduk dari Russian Academy of
Sciences di Moskow, juga diikuti kontribusi sekelompok ilmuwan besar
dari Yakutsk dan Moskow. Olga Potapova, salah satu ilmuwan yang juga
ikut bergabung dari Mammoth Site of Hot Springs-USA mengatakan, mumi
Bison Yukagir merupakan yang ketiga dari empat mumi lengkap yang pernah
ditemukan di dunia. Mumi ini salah satu dari dua spesimen dewasa yang
diawetkan dengan organ internal dan tersimpan dalam kondisi beku.
Menurut ilmuwan paleontologi, Bison stepa Siberia yang ditemukan membeku merupakan mumi paling lengkap, walaupun pembekuan fisik lebih dari 9300 tahun. Mumi bison ditemukan diwilayah Yana-Indigirka, salah satu dataran rendah dan pembedahan mumi dilakukan dalam rangka pembelajaran tentang kehidupan hewan hingga mati pada akhir Zaman Es.
Mumi bison Yukagir masih memiliki otak lengkap, jantung, pembuluh darah
dan sistem pencernaan, meskipun beberapa organ telah menyusut secara
signifikan dari waktu ke waktu. Pembedahan mumi Bison Siberia menjelaskan
bahwa anatomi relatif normal tanpa penyebab yang jelas tentang
kematiannya. Tetapi menurut ilmuwan, kurangnya lemak di sekitar perut
bison mengisyaratkan bahwa hewan ini meninggal karena kelaparan.
Menurut Dr Evgeny Maschenko dari Paleontological Institute Moskow,
pembekuan yang terjadi pada Bison Siberia memungkinkan perbandingan
anatomi langsung dengan spesies Bison modern dan ternak, serta spesies
punah bison yang hilang pada batas periode Pleistosen-Holosen. Bison
Siberia beku dan mumi mammoth telah
mengubah cara ilmuwan berpikir tentang paleontologi, karena informasi
dapat dipastikan dari masing-masing spesimen melalui metode ilmiah
terbaru dan pendekatan hipotesis dalam beberapa dekade terakhir.
Potapova mengatakan, bahwa langkah-langkah berikutnya yang akan dilakukan meliputi pemeriksaan lebih lanjut dari anatomi bison stepa Siberia.
Sementara studi rinci lainnya meliputi histologi, parasit, tulang dan
gigi. Para ilmuwan berharap bahwa hasil penelitian ini tidak hanya akan
mengungkap penyebab kematian spesimen tertentu, tetapi juga menjelaskan
perilaku spesies dan penyebab kepunahan rubian spesis pada Zaman es.
Ditemukan, Lukisan Isa Abad Ke-7 Masehi Di Oxyrhynchus, Mesir
2014
Baru-baru ini, arkeolog asal Spanyol dan Perancis yang menggali di kota Oxyrhynchus, Mesir kuno telah menemukan salah satu lukisan Isa awal yang dikenal umat Nasrani sebagai Yesus Kristus atau Isa dalam literatur Islam. Lukisan Isa yang ditemukan tergambar diatas sebuah struktur batu kuno yang tertimbun dibawah tanah.
Situs Oxyrhynchus berada di Mesir yang terletak sekitar 160 km di
selatan barat daya Kairo. Penggalian arkeologi dipimpin oleh Prof Josep
Padro dari University of Barcelona, dimana mereka menemukan struktur
batu bawah tanah yang berasal dari abad ke-6 hingga ke-7 Masehi.
Struktur batu lukisan Isa berukuran panjang 8 meter panjang dan
3,75 meter dan bisa dianggap menjadi salah satu lukisan paling awal yang
menggambarkan sosok Isa.
Temuan Lukisan Nabi Isa Di Situs Oxyrhynchus
Kota Oxyrhynchus (Yunani-Romawi)
dikelilingi dinding benteng yang saat ini masih bisa ditemukan disisi
barat kota yang menghadap padang pasir. Dinding kota terbuat dari bata
lumpur telah hilang di utara dan selatan, disisi timur, tengara
merupakan tempat paling penting sebagai gerbang monumental, ukiran
Firaun yang berdiri di antara kota El-Bahnasa dan Bahr Yussef.
Kota Oxyrhynchus secara keseluruhan telah diukur sepanjang 2 kilometer
di utara dan selatan sepanjang 1,5 kilometer. Penduduk situs Oxyrhynchus
Mesir kuno diperkirakan berpotensi 30,000 jiwa. Selama periode Romawi di Mesir, kota Oxyrhynchus berkembang besar dan dinding benteng tertutup serta serangkaian lingkungan diubah menjadi makam kerajaan pusat
yang disebut Upper Necropolis. Sebuah kuil yang besar dibangun mungkin
di dedikasikan untuk Serapis berada ditengah Upper Necropolis dan pasar
yang cukup besar juga berdiri di depannya.
Pada periode Kristen pendudukan Bizantium, beberapa biara dibangun di
luar tembok kota. Temuan ini berasal dari teks Yunani kontemporer dan
telah terbukti dalam penggalian yang menemukan sebuah villa besar ke
arah barat laut terdapat mimbar pidato Kristen Koptik di dekatnya.
Ruangan bawah tanah yang ditemukan dalam penggalian situs Oxyrhynchus diduga berasal ari abad ke-6 Masehi memegang gambar seorang pria muda dengan rambut keriting. Sosok Isa yang digambarkan mengenakan Tunik pendek dan dengan tangan terangkat seolah-olah memberi berkat.
Disisi lain, tim arkeolog juga menemukan makam seorang juru tulis dalam
penggalian situs Oxyrhynchus. Situs arkeologi Oxyrhynchus juga dikenal
menyimpan ribuan papirus kuno, arkeolog juga menemukan peralatan kerja
termasuk wadah tinta yang masih penuh tinta dan dua pena yang telah
digunakan untuk menulis, atau mungkin juga membuat lukisan nabi Isa.
Sayangnya, tidak ada prasasti kota Oxyrhynchus yang mengacu pada
penjelasan lebih lanjut tentang identitas penulis. Tetapi bukti lukisan
Isa pada batu kuno tetap menunjukkan bahwa saat itu Isa telah berusia 17
tahun dan tinggal selama periode Romawi Koptik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar