2014
Pra-Adam telah menjadi perdebatan berkelanjutan tanpa ada titik
penyelesaian, baik dikalangan sejarawan maupun penyaduran teks-teks kuno
dan kitab terdahulu. Saat ini, sejarawan banyak yang meyakini bahwa ada
makhluk seperti manusia yang hidup di zaman Pra Adam,
kontroversi ini terus berlanjut dengan berbagai hipotesis siapa
sebenarnya makhluk hidup di Bumi yang menjadi pemimpin sebelum Adam.
Hipotesis Pra-Adamite atau Preadamism adalah keyakinan bahwa manusia ada
sebelum Adam, asumsi yang bertentangan dengan keyakinan menggambarkan
Adam sebagai manusia pertama seperti yang dinyatakan dalam Alkitab dan
Alquran. Preadamism berbeda dari keyakinan Ibrahim secara konvensional,
bahwa Adam adalah manusia pertama. Dan sejarah Preadamism mungkin sudah
ada sejak kemunculan Pagan awal.
Dalam bahasan ini, beberapa bukti berupa karya tulis Hugh Ross, Dr John R
W Stott, Isaac De La Peyrere, memberi bukti secara arkeologis ataupun
sisi ilmiah yang disertai dengan dalil yang tertulis dalam literatur
Kristen dan Islam syiah. Beberapa pernyataan mereka cukup mengejutkan,
bahwa sebelum Adam diturunkan kepermukaan Bumi telah ada
generasi-generasi yang sama sekali mirip dengan manusia. Kalangan
ilmuwan menyebutnya Hominid, tetapi ada pula yang memberi penjelasan
bahwa Chain (Kain, Qabil) salah satu keturunan Adam menikahi manusia Pra
Adam, begitupula dengan penduduk kotanya.
Menelusuri Manusia Pra Adam
Hugh Ross menyarankan, bahwa mungkin makhluk yang mirip dengan manusia
sebelum turunnya Adam adalah bipedal yang menggunakan peralatan batu
menjelajahi bumi selama ratusan ribu hingga jutaan tahun lalu. Ross
memang tidak mempercayai evolusi biologis, meskipun dirinya menerima
evolusi kosmik dan geologi dan waktu evolusi. Dia mempercayai urutan
umum yang sama tentang peristiwa dan urutan yang sama evolusionis,
meskipun pada dasarnya dia mepercayai bahwa Tuhan menciptakan Adam dari
tanah.
Tetapi, beberapa fosil manusia yang ditemukan justru menunjukkan
kehidupan lebih awal dari silsilah Adam, sehingga dia mendalilkan adanya
makhluk dengan karakteristik mirip manusia yang punah sebelum Adam dan
Hawa turun ke Bumi. Dunia tak lain merupakan tempat kematian, kekerasan
dan kerusakan selama jutaan tahun hingga Rose menyatakan, langkah demi
langkah pendekatan untuk penciptaan primata bipedal yang bisa kita lihat
dalam catatan fosil baru-baru ini mungkin cukup mencerminkan pemahaman
Allah tentang kesulitan bentuk kehidupan lain akan bertemu dalam
beradaptasi dengan manusia.
Pada tahun 1655, Prancis Isaac La Peyrere menerbitkan teori yang mengatakan bahwa tidak hanya Adam, sebelumnya juga ada makhluk yang sama berasal dari Pra-Adam. Dia bukan diciptakan Allah dari tanah, begitupula istri Chain (Kain, Qabil) dan penduduk kotanya berasal dari pra-Adam.
Pada abad ke-18 dan ke-19, orang-orang berkulit putih dan berkulit hitam
tampak jelas dibedakan, minoritas Kristen berpikir bahwa Tuhan telah
menciptakan orang-orang berkulit hitam terpisah dari Adam, sehingga
mereka meyakini bahwa ras ini keturunan pra-Adam. Pra-Adamisme berupa
polygenism atau beberapa kreasi dari berbagai ras, pendukung gagasan ini
sering berpikir bahwa orang-orang berkulit hitam merupakan kelompok
makhluk rendah yang dapat diperlakukan sebagai budak. Sehingga teori Pra
Adam menjadi pembenaran ilmiah untuk menyebarluaskan perbudakan dan
pertahanan rasisme.
Pada abad ke-20 muncul teori Darwin dan
penemuan lanjutan dari fosil manusia purba, banyak ilmuwan dan
sejarawan mengadopsi evolusi teistik. Mereka beranggapan usia makhluk
ini relatif muda daripada Adam, tetapi mereka mengatakan bahwa fosil
manusia itu berasal dari makhluk yang mirip dengan manusia pra-Adam.
John RW Stott mengatakan, Adam dan Hawa merupakan sejarah tidak
bertentangan dengan keyakinan, bahwa beberapa bentuk pra Adam yang
disebut Hominid tampaknya telah berada di Bumi selama ribuan tahun
sebelumnya. Teori-teori manusia Pra Adam telah
digunakan beberapa orang Kristen untuk menyelaraskan ilmu pengetahuan
dan Alkitab. Pra-Adamism juga bertentangan dengan kitab suci yang
menceritakan tentang Hawa, bahwa Tuhan menciptakannya dari salah satu
tulang rusuk Adam dan bukan dari beberapa makhluk yang sudah ada.
Antropolog Marvin Lubenow menjelaskan beberapa bukti yang bersifat
perbuatan dosa diduga terjadi pada masa pra-Adam. Catatan fosil manusia,
termasuk contoh kanibalisme dan cedera akibat kekerasan, dan berbagai
penyakit termasuk sifilis. Menurutnya kebanyakan manusia pra-Adam tampaknya terbiasa dengan pola hidup kekerasan dan tanpa norma berdasarkan tingkat bukti fosil.
Ross meyakini bahwa suku Aborigin dan Indian Amerika hidup sekitar 80,000 hingga 100,000 tahun yang lalu. Tetapi dia menyebutkan batas waktu Adam dan Hawa sekitar 10,000 hingga 25,000 tahun lalu, berarti suku Aborigin dan Indian bukan keturunan Adam dan Hawa.
Ross pernah mengatakan, sekitar 2 hingga 4 juta tahun yang lalu Allah
mulai menciptakan mamalia seperti manusia atau hominid. Makhluk-makhluk
ini berdiri dengan dua kaki, memiliki otak besar, dan menggunakan alat.
Beberapa diantaranya mengubur mayat dan melukis pada dinding gua. Tetapi
mereka sangat berbeda, mereka tidak mempunyai semangat, tidak mempunyai
hati nurani, tidak menyembah Allah atau mendirikan praktek keagamaan.
Dan semua makhluk ini punah, kemudian sekitar 10 hingga 25 ribu tahun
yang lalu, Allah menggantinya dengan Adam dan Hawa.
Manusia Pra Adam Dalam Literatur Syiah
Berdasarkan riwayat syiah telah menyebutkan bahwa sebelum turunnya Adam
ada beberapa generasi yang mirip dengan manusia, mereka disebut bangsa
Nisnas. Allamah Thabathabai mengatakan; Dalam sejarah Yahudi disebutkan,
usia jenis manusia semenjak diciptakan hingga kini tidak lebih dari 7000 tahun.
Tetapi ilmuan Geologi meyakini bahwa usia manusia lebih dari jutaan
tahun berdasarkan fosil yang merupakan peninggalan peninggalan manusia.
Tidak ada dalil yang menetapkan bahwa fosil ini adalah nenek moyang
manusia saat ini, dan juga tidak ada dalil yang bisa menolak kemungkinan
bahwa mereka berhubungan dengan salah satu periode Pra-Adam.
Disisi lain, penyusun Tafsir Ayyasyi meriwayatkan dari Hisyam bin Salim
dan Hisyam bin Salim dari Imam Shadiq As yang bersabda: Apabila malaikat
tidak melihat makhluk bumi sebelumnya yang menumpahkan darah, dari mana
asal mereka, lantas berkata; "Apakah Engkau akan menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan
menumpahkan darah?"
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Yakni suatu kaum yang akan menggantikan satu kaum lainnya, kurun demi kurun, dan generasi demi generasi, sebagaimana firman-Nya "Dia-lah yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi"
Syaikh Shaduq dalam al-Khishal meriwayatkan Imam Baqir as bersabda:
"Allah swt semenjak menciptakan bumi, menciptakan tujuh alam yang di
dalamnya kemudian punah, dimana tidak satupun alam itu berasal dari
generasi Adam Bapak Manusia, dan Allah senantiasa menciptakan mereka
dimuka bumi dan mengadakan generasi demi generasi, alam demi alam
muncul, hingga akhirnya Dia menciptakan Adam Bapak Manusia dan
keturunannya berasal darinya."
Syaikh Shaduq dalam kitab Tauhid mengutip riwayat dari Imam Shadiq As bersabda: "Kalian mengira bahwa Allah tidak menciptakan manusia lain selain kalian. Bahkan Dia menciptakan ribuan Adam dimana kalian adalah generasi Adam terakhir..."
Al-Khisa,l diriwayatkan dari Imam Shadiq as bersabda: "Allah menciptakan
dua belas ribu alam yang masing-masing lebih besar dari tujuh petala
langit dan tujuh petala bumi. Tiada satu pun dari penghuni satu alam
pernah berpikir bahwa Allah menciptakan alam lainya selain alam (yang ia
huni)"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar