2014
Sebuah lukisan ditemukan dalam penggalian situs Catalhoyuk yang terletak
di Turki, tepatnya Central Anatolia periode Neolitik sekitar tahun 6600
SM. Lukisan Catalhoyuk ditafsirkan sebagai yang pertama dan
tertua menggambarkan letusan gunung Hasan Dagi yang terletak 130
kilometer sebelah timur laut Catalhoyuk. Penafsiran ini dianggap
kontrovesial sebagai bukti independen adanya letusan gunung berapi Hasan
Dagi. Penelitian lukisan Catalhoyuk mendokumentasikan adanya temuan
Andesit apung dipuncak gunung Hasan Dagi menggunakan tehnik penanggalan
(U-TH) He Zirkon Geochronology, letusan diperkiran terjadi disekitar
tahun 7000 SM, dipublikasikan dalam jurnal Plos ONE edisi 8 Januari
2014.
Pada awala tahun 1960, arkeolog Inggris (James Mellaart) telah
menemukan pemukiman Neolitik Catalhoyuk. Penggalian di lokasi tersebut
telah memberi pandangan dan wawasan baru tentang kondisi kehidupan
manusia pada transisi zaman pemburu-pengumpul menjadi masyarakat petani
yang menetap. Salah satu penemuan luar biasa dalam sejarah arkeolog
Catalhoyuk adalah lukisan dinding, dimana lukisan ini menggambarkan
letusan gunung berapi dan letak tata kota dari sudut pandang depan.
Mengungkap Lukisan Catalhoyuk
Bangunan Catalhoyuk seluruhnya terdiri dari bagunan domestik, tidak
ditemukan gedung publik pada situs penggalian. Populasi di wilayah ini
diperkirakan mencapai 10000 jiwa, tetapi cenderung bervariasi antara
5000 hingga 8000 jiwa. Rumah-rumah dibangun dari material bata lumpur
dan jaraknya sangat rapat, tidak ada jalan setapak atau jalan yang
digunakan diantara tempat tinggal. Ini lebih mirip seperti sarang lebah,
dimana populasi berkerumunan di satu tempat. Sebagian rumah menggunakan
lubang atap disertai dengan tangga dan pintu.
Lukisan Catalhoyuk dan patung ditemukan hampir diseluruh dinding
interior dan eksterior pemukiman yang berdiri di wilayah itu. Sementara
patung tanah liat terlihat khas jenis wanita dan menandakan bahwa mereka
memiliki agama yang kaya simbol, tetapi tidak ada tanda-tanda bangunan
kuil di wilayah itu. Lukisan dinding yang ditemukan dianggap sebagai
lukisan pemandangan pertama dan tertua, tetapi penafsiran arkeolog
berbeda, salah satunya menganggap bahwa itu merupakan lukisan macan
tutul dan bukan gunung berapi.
Lukisan Catalhoyuk bukan hanya menjadi penggambaran tertua
tentang letusan gunung berapi tetapi juga menjadi representasi grafis
pertama penggunaan peta. Penafsiran lukisan secara rinci termasuk
rekonstruksi gaya letusan disertai jatuhnya vulkanik di wilayah puncak,
seperti sebuah bom atau lava besar yang terlontar. Dan kandidat yang
paling mungkin dalam lukisan Catalhoyuk adalah gunung berapi kembar,
Hasan Dagi terletak kurang lebih 130 kilometer sebelah timur laut.
Gunung Hasan (Hasan Dagi) merupakan stratavolcano yang memiliki dua
puncak dengan karakteristik elevasi sama, 3253 meter dan 3069 meter.
Gunung ini termasuk sebagai gunung tertinggi kedua di pusat Anatolia.
Kaldera diperkirakan selebar 4 hingga 5 kilometer terbentuk di dekat
puncak diperkirakan terjadi sekitar akhir abad 60 SM. Puncaknya
terbentuk dalam beberapa tahapan yang diidentifikasi terjadi pada
periode Paleo, Meso dan Neo. Ekstrusi dan peristiwa runtuhnya puncak
gunung berhubungan dengan vulkanisme, ekstrusi terkait dengan blok
terkait deposisi aliran debu.
Tim ilmuwan dan arkeolog menganggap, tidak ada lukisan dinding yang setua lukisan Catalhoyuk dan tidak ada sejarah lain yang menampilkan seni landscape atau peta hingga beberapa periode berikutnya. Ada beberapa penafiran terdahulu menjelaskan bahwa gambar itu merupakan kulit macan tutul yang didasarkan pada pola geometris.
Secara kolektif, tim arkeolog menunjukkan adanya aktifitas yang
menganggu kehidupan sekelilingnya di selingi ledakan pada puncaknya.
Sehingga radiometrik memberikan gambaran tahun kejadian ledakan pertama
yang mungkin disaksikan manusia yang hidup disekitar wilayah Catalhoyuk.
Garis geologi dan bukti Geochronologic mendukung dugaan sebelumnya,
bahwa penduduk Catalhoyuk secara artistik ikut menjadi saksi letusan gunung berapi hasan
Dagi. Secara teoritis, ilmuwan mengukur umur magmatik ditambah dengan
bukti baru yang terjadi pada akhir Pleitosen dan Holosen, letusan
eksplosif berimplikasi pada gunung Hasan Dagi dan dianggap memiliki
potensi gunung berapi.
Prediksi dapat diuji dari hipotesis letusan gunung berapi yang terlukis
pada dinding Catalhoyuk, singkatnya waktu pembuatan lukisan Catalhoyuk
setelah terjadi letusan. Menurut periode yang berkelanjutan (dari 250
generasi prasejarah pribumi Amerika Utara),
letusan Gunung Mazama pernah terjadi tahun 5700 SM. Jadi hipotesis
lukisan Catalhoyuk sangat masuk akal, tetapi secara lisan (tradisi dan
mitos) tidak mungkin. Karena mungkin saja sejarah ini dikaburkan selama
beberapa periode melalui perubahan tradisi lisan. Arkeolog
memprediksikan bahwa gunung berapi Hasan Dagi meletus antara tahun 7400
hingga 6600 SM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar