t 2014
Bagaimana jika suatu saat nanti, seluruh galaksi di akhir alam semesta akan
terhisap kedalam lubang hitam? Menurut studi terkahir, di ujung alam
semesta terdapat lubang hitam dengan massa setara miliaran matahari.
Quasar berukuran raksasa mampu menelan gas antar bintang dan menelan
sebagian besar benda luar angkasa tanpa henti sejak terjadinya Big
Bang.
Berdasarkan teori yang diugkapkan oleh Prof Tal Alexander, seorang
pimpinan Particle Physics and Astrophysics Department dan dibantu oleh
Prof Priyamvada Natarajan dari Yale University, mereka mengusulkan
solusi terbaru yang menggambarkan perkembangan lubang hitam yang siap
menelan benda apapun dan kita sedang menuju akhir alam semesta. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Science edisi Augustus 2014.
Akhir Alam Semesta, Lubang Hitam Setara Miliaran Matahari
Lubang hitam menunjukkan keberadaannya melalui cahaya yang terpancar
dari gas seperti tersedot dan hancur oleh gravitasi lubang hitam. Dalam
studi ini, ilmuwan memperkirakan perjalanan cahaya yang terlihat dari
lubang hitam telah berlangsung selama ribuan tahun di alam semesta
hingga mencapai teleskop. Ilmuwan beranggapan bahwa ini merupakan Quasar
dari zaman kuno yang muncul kurang dari satu miliar tahun setelah kelahiran alam semesta. Salah satu fenomena alam mengerikan, lubang hitam yang terus tumbuh dewasa siap menelan benda apapun di akhir alam semesta.
Pada umumnya bentuk lubang hitam ketika sebuah bintang masif (beratnya
puluhan massa matahari) meledak setelah bahan bakar nuklirnya habis.
Tanpa tungku nuklir intinya mendorong melawan gravitasi, kemudian
bintang runtuh, Sebagian besar materi terlempar keluar kedalam ledakan
supernova besar, sedangkan sisanya jatuh kedalam dan membentuk lubang
hitam sekitar 10 kali massa matahari. Berdasarkan fenomena lubang hitam menelan bintang meledak,
quasar zaman kuno pertama kali ditemukan oleh ilmuwan, mereka
bertanya-tanya bagaimana proses tersebut menyebabkan lubang hitam kecil
terbentuk dan terus menerus membesarsetelah Big Bang.
Beberapa proses cenderung membatasi seberapa cepat lubang hitam bisa
berkembang, gas biasanya tidak terhisap langsung ke dalam lubang hitam,
tetapi teralihkan kedalam aliran lambat spiral dan menetes
perlahan-lahan. Ketika gas tersebut terhisap kedalam lubang hitam,
cahaya memancar dan bergerak menjauhi gas. Cahaya itu mengimbangi
gravitasi dan melambat ketika bergerak di aliran lubang hitam.
Model ini memperkenalkan pembentukan lubang hitam kecil dan rakus di
awal terciptanya alam semesta. Para kosmolog meyakini bahwa aliran gas
yang dingin, padat, dan berisi sejumlah materi yang lebih besar dari
daripada aliran gas tipis yang kita lihat di alam semesta saat ini.
Lubang hitam yang baru lahir berpindah-pindah, rakus dan lapar, mengubah
arah pergerakan sepanjang waktu dan menelan bintang dan mungkin galaksi
kecil didekatnya.
Pergerakannya cepat dan zigzag, lubang hitam semakin banyak menelan gas ke orbitnya, menarik gas secara langsung sangat cepat, gas tidak bisa menetap dan membentuk pergerakan spiral. Tak ada kesempatan gas untuk membentuk materi baru, semakin besar lubang hitam maka semakin cepat menghisap.Tingkat pertumbuhan menjelaskan adanya peningkatan lebih cepat dari eksponensial setelah melewati 10 juta tahun atau hanya sekejap mata dalam waktu kosmik, maka lubang hitam diperkirakan akan berukuran sekitar 10,000 kali massa matahari. Ketika saat itu terjadi, tingkat pertumbuhan kolosal akan melambat dan penurunan kecepatan. Tapi jalan lubang hitam di masa depan sudah diatur yang akhirnya akan berkembang menjadi 1 miliar kali massa matahari atau lebih, dan suatu saat bisa saja menelan galaksi Bima Sakti menuju akhir alam semesta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar