2015
Analisa ilmuwan kali ini cukup mengejutkan, mereka menyatakan beberapa hewan bahkan termasuk manusia, memiliki gen aneh atau gen 'asing'.
Gen ini diduga terdapat dan berkembang pada mikroorganisme yang pernah
hidup dilingkungan zaman kuno. Menurut ilmuwan bahwa analisis ini
mungkin jauh dari pandangan sebenarnya tentang HGT pada hewan, dan HGT
langsung antara organisme multisel yang kompleks juga masuk akal, proses
ini sudah dikenal umum dalam hubungan parasit.
Studi ini cukup menjelaskan, dimana ilmuwan mempublikasikan analisis
dalam jurnal Genome Biology. Analisa ini menantang pandangan
konvensional bahwa evolusi hewan hanya mengandalkan gen yang diwariskan
melalui jalur leluhur. Tetapi disini justru menunjukkan, bahwa
setidaknya proses tersebut masih berlangsung dalam beberapa garis
keturunan.
Studi HGT, Temuan Puluhan Gen Asing
Penelitian ini memiliki dampak potensial lebih umum terhadap Genom
Sequencing, proyek genom sering mengeluarkan urutan bakteri dari hasil
asumsi yang menyatakan adanya kontaminasi. Sementara analisis
kontaminasi sangat diperlukan, tidak boleh mengabaikan potensi urutan
bakteri menjadi bagian asli pada genom hewan berasal dari HGT.
Menurut analisa, transfer gen antara organisme yang hidup di lingkungan
yang sama dikenal sebagai transfer gen horizontal atau HGT (Horizontal
Gene Transfer). Situasi ini dikenal dalam organisme bersel tunggal dan
dianggap sebagai proses penting yang menjelaskan seberapa cepat bakteri
berkembang, contohnya resistensi terhadap antibiotik.
Dalam hal ini, ilmuwan berpendapat bahwa HGT diduga berperan penting
dalam evolusi beberapa hewan, termasuk cacing Nematoda yang telah
menerima gen dari mikroorganisme dan tanaman. Begitupula beberapa
kumbang yang menerima gen bakteri yang menghasilkan enzim untuk mencerna
buah kopi.
Tetapi gagasan HGT terjadi pada hewan dan yang lebih kompleks seperti pada manusia, bukan semata-mata mendapatkan gen langsung dari nenek moyang dimana sebelumnya hal ini telah diperdebatkan kalangan ilmuwan.
Menurut Alastair Crisp dari University of Cambridge-Inggris, analisa ini
merupakan studi pertama yang menunjukkan seberapa luas transfer gen
horizontal terjadi pada hewan, termasuk manusia. Sehingga situasi ini
telah menimbulkan puluhan atau ratusan gen 'asing' yang masih aktif.
Tetapi yang paling aneh, HGT telah memberikan kontribusi terhadap
evolusi, bahkan mungkin saja terjadi pada semua hewan dimana proses ini
terus berlangsung. Dengan kata lain, ilmuwan mungkin perlu mengevaluasi
kembali bagaimana pandangan baru pengetahuan genetik dan yang
mempengaruhi evolusi.
Ilmuwan mempelajari genom yang diperoleh dari 12 spesies Drosophila atau
lalat buah, empat spesies cacing Nematoda dan 10 spesies primata
termasuk manusia. Mereka menghitung seberapa jauh gen sejalan dengan gen
yang sama (pada spesies lain) untuk memperkirakan seberapa besar
kemungkinan mereka berubah menjadi gen 'asing' di awal perkembangan.
Dengan membandingkan dengan kelompok lain pada spesies, ilmuwan
memperkirakan berapa lama gen yang mungkin telah diperoleh. Beberapa gen
diantaranya termasuk gen golongan darah ABO, dikonfirmasi telah
diakuisisi oleh vertebrata melalui HGT. Sebagian besar gen lain
berkaitan dengan enzim yang terlibat dalam metabolisme.
Bukti pada manusia mengkonfirmasi 17 gen yang sebelumnya tercatat berasal dari HGT, dan mengidentifikasi 128 gen asing tambahan dalam genom manusia yang sebelumnya tidak tercatat.
Beberapa gen diduga terlibat dalam metabolisme lipid, termasuk pemecah
asam lemak dan pembentukan Glikolipid. Yang lainnya terkait dengan
respon imun termasuk respon inflamasi, sel kekebalan tubuh dan
Antimikroba. Sedangkan kategori gen lebih lanjut termasuk metabolisme
asam amino, protein dan modifikasi aktivitas antioksidan.
Tim ilmuwan mengidentifikasi kelas kemungkinan asal mula transfer
organisme gen. Diantaranya bakteri dan protista, kelas lain
mikroorganisme yang merupakan pendonor paling umum disemua spesies yang
telah dipelajari. Mereka juga mengidentifikasi HGT pada virus yang
diduga telah menyebarkan lebih dari 50 gen asing pada primata.
Beberapa gen diidentifikasi berasal dari jamur, dugaan ini menjelaskan
penelitian sebelumnya yang hanya terfokus pada bakteri sebagai sumber
HGT. Dimana awalnya ilmuwan menolak gagasan bahwa gen ini adalah
'asing'. Mayoritas HGT ditemukan pada primata kuno, hal ini terkadang
terjadi antara nenek moyang Chordata dan nenek moyang primata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar