2014
Fort Caroline adalah sebuah benteng koloni Perancis di Amerika
yang dibangun pada tahun 1564 dibawah pimpinan Rene de Goulaine
Laudonniere, digunakan sebagai tempat berlindung Huguenot (Protestan
Perancis). Benteng ini hanya bertahan satu tahun dan hilang setelah
serangan Spanyol pada tahun 1565. Banyak peneliti telah mencari
sisa-sisa Fort Caroline selama lebih dari 150 tahun tetapi tidak
menemukan bukti apapun, dengan kata lain bahwa benteng ini telah hilang.
Mungkin studi ini akan merangsang penulisan lembaran baru sejarah
Amerika pada saat kolonisasi awal Dunia Baru. Dua peneliti menyebutkan
bahwa mereka mengusulkan lokasi tertua dibentengi pemukiman yang pernah
ditemukan di Amerika Utara. Dalam sebuah konferensi internasional 'La Floride Française: Florida, France, and the Francophone World'
di Florida State University, pasangan ini mengumumkan sebuah benteng
yang telah lama dicari dan dibangun oleh Perancis pada tahun 1564.
Pertempuran Spanyol Dan Perancis Di Fort Caroline
Rene de Goulaine Laudonniere mendapat peritah untuk membawa
sekitar 200 koloni baru ke Florida dalam sebuah ekspedisi tahun 1562.
Mereka membangun benteng pada tanggal 22 Juni 1564 di St Jhons Bluff,
Raja Charles IX dari Perancis memberi nama benteng sebagai Fort Caroline (Fort de la Caroline).
Tetapi selama lebih dari satu tahun, koloni Perancis dilanda kelaparan,
serangan suku Indian, adanya pemberontakan, dan hal ini menarik
perhatian Spanyol untuk mengambil alih wilayah tersebut.
Pada tahun 1565, Ribault dibebaskan dari tahanan Inggris dan Coligny mengirimnya ke Florida. Akhir Agustus dia tiba di Fort Caroline dengan membawa ratusan tentara dan pemukim untuk mengambil alih komando disana. Don Pedro Menendez de Aviles diperintahkan
untuk menghapus pos Perancis dan kapal Menendez tiba dalam beberapa
hari. Setelah pertempuran singkat antara kapal Ribault dan kapal
Menendez, Spanyol mundur sejauh 56 kilometer ke Selatan dimana mereka
mendirikan pemukiman St.Agustine.
Ribault mengejar pasukan Spanyol dengan beberapa kapal dan sebagian
besar pasukannya, tetapi badai laut berlangsung selama beberapa hari.
Semua kapal Ribault tenggelam selama terjadinya badai di selatan, banyak
kapal Perancis yang hilang, Ribault dan beberapa pelaut lainnya
terdampar sehingga memaksanya untuk menyerah kepada Menendez. Menendez
kemudian mengeksekusi Ribault dan ratusan Huguenot yang sekarang dikenal
sebagai Matanza Inlet.
Spanyol menghacurkan Fort Caroline dan membangun benteng baru ditempat yang sama. Pada April 1568, Dominique de Gourgues membawa pasukan Perancis dan menyerang koloni Spanyolkemudian
menangkap, membantai tahanan, dan membakar benteng Spanyol, sebagai
balas dendam atas pembantaian yang terjadi tahun 1565.
Benteng ini dibangun kembali oleh Spanyol, tetapi secara permanen ditinggalkan pada tahun berikutnya, dan lokasi koloni yang tepat sebenarnya masih tidak diketahui. Banyak sejarawan masih menduga, apakah Fort Caroline benar-benar ada seperti yang digambarkan dalam catatan sejarah.
Fort Caroline Berada Di Georgia?
Fletcher Crowe mengatakan, temuan lokasi merupakan yang tertua
dibentengi pemukiman Amerika Serikat saat ini. Benteng ini lebih tua
dari St Augustine, dianggap lebih tua 21 tahun dari Lost Colony of
Virginia, lebih tua 45 tahun dari benteng Jamestown, dan di dirikan 56
tahun sebelum pendaratan Massachusetss pada tahun 1620. Pada awalnya,
selama lebih dari 150 tahun arkeolog mencari beberapa lokasi keberadaan
Fort Caroline. Benteng diduga berada di sebelah timur pusat kota
Jacksonville, Florida, ditepi selatan St Jhons River, terletak di timur
Jacksonville's Dames Point Bridge yang mencakup sungai.
Tetapi Crowe dan Anita Spring mengatakan bahwa benteng legendaris Fort Caroline terletak didekat muara sungai Altamaha di Georgia Tenggara.
Temuan Crowe dan Spring menyoroti kehadiran Perancis di Florida
Tenggara, hingga hari ini orang-orang Perancis dan Francophone memainkan
peran penting. Mereka terbang ke Paris dan melakukan penelitian di
Bibliotheque Nationale de France, dimana mereka menemukan peta Fort
Caroline yang dibuat pada abad ke-16 dan ke-17. Beberapa peta ditulis
dalam pada abad ke-16, berbahasa Latin, Spanyol, dan lainnya ditulis
dalam bahasa Inggris.
Crowe membandingkan peta Perancis abad ke-16 hingga abad ke-18 yang
berada di pantai tenggara Amerika Serikat diterbitkan National Oceanic
And Atmospheric Adinistration, dengan peta yang diterbitkan oleh US
Geological Survey. Salah satu alasan Fort Caroline berada di dekat
Jacksonville karena suku-suku Indian setempat berbicara bahasa Timucuan,
yang merupakan bahasa penduduk asli Amerika di Northeast Florida.
Pada tahun 1565, tentara Spanyol dibawah Pedro Menendez menyerang Fort Caroline dan
membantai sekitar 143 pria dan wanita yang tinggal disana. The French
sempat menerbitkan laporan berita, lokasi puluhan desa Indian berada
dekat dengan benteng yang disebut 'French Florida'. Kemudian penelitian Crowe menemukan French Florida pada peta abad ke-16, tepatnya peta yang ditulis pada tahun 1685.
Struktur situs Fort Caroline yang ditemukan membentuk segitiga sama sisi
dikelilingi parit dan dinding panjangnya sekitar 800 meter, sama
seperti ciri-ciri asli Fort Caroline. French Florida berbentuk oval
besar yang membentang dari sungai Santee di Carolina Selatan hingga
Marys River, hari ini berfungsi sebagai perbatasan Georgia dan Florida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar