2014
Gobekli Tepe dianggap sebagai batu candi tertua di dunia terdiri dari
serangkaian struktur megalitik yang didalamnya terdapat pilar cincin
berbentuk T. Situs ini berada di punggung bukit gunung Turki tenggara
berkisar 13 kilometer dari kota kuno Urfa, dekat dengan situs
tradisional Taman Eden.
Selama 10,000 tahun terakhir misteri Gobekli Tepe tetap tidak
terungkap. Sebuah situs berbentuk bumi berukuran sekitar 330 hingga 220
meter, dimana pertanian dan peternakan hampir tidak dikenal ketika
Gobekli Tepe dibangun. Untuk apa Gobekli Tepe dibangun? Kapan dan siapa yang membangun Gobekli Tepe?
Andrew Collins adalah salah satu penulis yang menyadari makna situs
Gobekli Tepe yang semuanya tertuang dalam karya terbarunya yang dirilis
pada awal Mei 2014, 'Gobekli Tepe: Genesis Of The Gods'. Selama
hampir 20 tahun penelitiannya tentang asal-usul revolusi Neolitik dan
hubungan Gobekli Tepe dengan tradisi Ibrani mengenai lokasi Taman Eden,
dan kebenaran manusia di balik kisah Malaikat Penjaga yang tertulis
dalam kitab Henokh. Dalam buku sebelumnya (From Ashes of Angels), dia
menempatkan fakta baru mengenai asal-usul peradaban manusia misterius.
Mengungkap Misteri Gobekli Tepe
Andrew Collins memberikan bukti kuat bahwa mitos para 'Malaikat Penjaga'
yang tertulis dalam kitab Henokh, Anunnaki dari mitos Mesopotamia, dan
legenda Gobekli Tepe, kesemuanya berdampak pada munculnya peradaban.
Gobekli Tepe dibangun oleh populasi pemburu-pengumpul dimana pada waktu
itu mereka masih dalam ketakutan setelah bencana dahsyat yang
menghancurkan hampir seluruh dunia, sekitar 12900 tahun yang lalu gempa
susulan berlangsung selama beberapa ratusan tahun sesudahnya.
Tetapi tidak mungkin orang-orang yang berencana melawan rasa takut
adalah penduduk asli, semua ini mungkin telah didalangi oleh budaya lain
yang masuk terdiri dari sekelompok dukun, prajurit, pemburu dan alat
batu spesialis berkekuatan besar dan berkarisma. Gobekli Tepe dan
wilayah mereka memperdagangkan berbagai bentuk batu serta biji besi
berwarna merah tua yang membentang dari gunung Carpathians hingga ke
Rusia.
Bukti anatomis yang ditemukan sedikit menjelaskan makhluk pemburu
pengumpul dengan penampilan tinggi dengan kepala yang sangat panjang,
tulang pipi tinggi, wajah panjang, rahang besar dan tulang terliaht alis
menonjol. Beberapa kemungkinan dianggap sebagai bukti bahwa mereka
adalah makhluk hibrida Neanderthal.
Andrew Collins beranggapan bahwa orang-orang yang ikut terlibat dalam pembangun Gobekli Tepe berasal dari budaya Swiderian.
Pertambangan di pegunungan Swietokrzyskie-Polandia adalah salah satu
bukti paling awal adanya kegiatan penambangan terorganisir di dunia.
Swiderian termasuk masyarakat maju yang berkembang di Eropa Tengah dan
Timur sekitar tahun 10900 SM.
Mereka telah membangun berbagai budaya Swiderian di era Mesolithic
hingga ke utara Norwegia, Finlandia, dan Swedia, pegunungan Kaukasus
selatan dan timur sungai Upper Volga di Rusia Tengah. Budaya Swiderian
sangat maju termasuk diantaranya menguasai teknologi alat batu yang
canggih berasal dari nenek moyang mereka. Nenek moyang Swiderian mungkin
berasal dari Gravettian Timur yang berkembang antara tahun 30,000
hingga 19,000 SM yang saat ini dikenal sebagai Republik Ceko.
Sekitar tahun 10500 SM, populasi Swiderian pindah ke selatan, dari Timur
Eropa ke timur Anatolia. Di sini mereka menguasai perdagangan regional
berupa kaca vulkanik hitam, yang dikenal sebagai obsidian seperti di
gunung Bingol Armenia dan gunung Nemrut Dag. Perdagangan ini membawa
Swiderian kontak langsung dengan masyarakat yang kemudian membangun
Gobekli Tepe sekitar tahun 9500-9000 SM.
Bukti pembangunan Gobekli Tepe mejelaskan bahwa budaya Swiderian
memiliki kosmologi canggih yang sebagian diperoleh dari sepupu mereka,
orang-orang Solutreans Tengah dan Eropa Barat. Mereka juga terkait
dengan masyarakat Gravettian Timur, meyakini pohon kosmik yang
memelihara Dunia Langit, perpecahan Bima Sakti disebabkan adanya debu
dan puing-puing bintang sesuai dengan posisi di langit utara yang
diduduki rasi bintang Cygnus (berbentuk angsa). Budaya Swiderian juga
meyakini burung merupakan simbol pesawat astral dan hal ini merupakan
cara dimana para dukun mampu mencapai Dunia Langit.
Di Eropa, burung paling sering dikaitkan dengan kepercayaan dan praktek
ini melibatkan angsa, sementara di Asia Barat Daya diwakili burung
pemakan bangkai, simbol utama kematian dan transformasi pada zaman
Neolitik Awal. Kedua burung diidentifikasi terkait dengan konstelasi
Cygnus. Dengan menggunakan cara ini, seorang dukun bisa memasuki Dunia
Langit untuk melawan tindakan makhluk supranatural yang dipandang bertanggung jawab atas bencana alamyang
terjadi tahun 10900 SM. Mereka melawan makhluk kosmik yang digambarkan
sebagai Serigala dan telah terukir pada bagian dalam pilar Gobekli
Tepe.
Simbol serigala juga dianggap sebagai Fenris yang menyebabkan Ragnorak,
sebuah bencana besar dalam mitologi Norwegia. Berdasarkan kisah dari
Poetic Edda dan Prose Edda, Fenris adalah putra Loki, ayah dari serigala
Skoll dan Hati Hroovitnisson yang diramalkan untuk membunuh dewa Odin
selama peristiwa Ragnarok. Tapi pada akhirnya terbunuh oleh putra Odin,
VĂoarr. Bahkan diseluruh Eropa dan Asia Barat Daya, ada mitologi dan
supranatural terkait serigala yang telah berusaha untuk membahayakan
pilar langit, suatu tindakan yang jika tercapai akan membawa kehancuran
dunia.
Dengan menenangkan ketakutan masyarakat, sebuah potensi muncul dari para dukun kosmik yang menawarkan stabilitas akan dikembalikan ke dunia. Peran dukun dipandang sebagai kesatria, melawan serigala yang akan memasuki dunia langit dan melawan pengaruh buruk. Hal ini menjadi motivasi utama dalam pembangunan Gobekli Tepe.
Relik Suci Rahasia Adam Tersimpan Di Gobekli Tepe
Cerita Adam dan Hawa di
Taman Eden juga ikut menjadi mitologi dalam pembangunan Gobekli Tepe.
Menurut kitab Gihon, Gobekli Tepe terletak di empat sumber Sungai Surga.
Tiga diantaranya diidentifikasi sebagai sungai Efrat, Tigris dan
Araxes, yang semuanya berasal dari Anatolia Timur. Sungai Eufrat dan
Araxes juga mengalir disekitar gunung Bingol, salah satu sumber utama
obsidian terletak 325 kilometres dari Gobekli Tepe.
Tradisi lokal menyatakan bahwa Bingol merupakan sumber sungai keempat
surga (Pison), sementara catatan kuno menyebutkan bahwa sumber
sebenarnya dari Tigris berada di wilayah yang sama. Tradisi Armenia juga
berbicara tentang gunung Bingol yang menjadi tempat para Dewa dan
puncak dunia, dimana muncul empat sungai besar yang membawa air
kehidupan ke setiap wilayah dunia. Semuanya mengarah ke gunung Bingol,
tak hanya sebagai tempat kelahiran Anunnaki tetapi juga sebagai situs
Gunung Surga dan tempat turunnya para Malaikat Penjaga seperti yang
tertulis dalam kitab Henokh (Nabi Idris).
Dalam tulisan Gnostik, salah satunya traktat yang ditemukan di sebuah
gua Nag Hammadi-Mesir pada tahun 1945. Dijelaskan berulang kali tentang
rahasia Adam yang ditulis anaknya (Seth) sebelum kematian Adam.
Seth disebutkan telah mencatat rahasia Adam dalam bentuk buku atau pada tablet, ataupun pilar yang disebut prasasti. Parasasti tersebut disembunyikan di gunung suci yang ada di sekitar Surga Terestrial, sehingga mereka bisa bertahan hidup dari bencana kebakaran dan banjir. Rahasia Adam disebut dengan sebagai Charaxio, Seir, atau Sir, dimana gunung ini terkait dalam tradisi Kristen Awal dengan situs yang dihuni generasi Adam selanjutnya.
Apa sebenarnya rahasia Adam? Apakah ada hubungannya dengan Gobekli Tepe dibangun
untuk mengurangi ketakutan yang merebak di masyarakat? Apakah mungkin
rahasia Adam telah diberikan kepada manusia pemburu pengumpul kelompok
Swiderian? Apakah tradisi kosmologi mereka masuk kedalam kisah para
malaikat yang disebut 'malaikat penjaga' seperti yang tertulis dalam
kitab Henokh dan terkait dengan Dewa Anunnaki seperti yang disinggung
dalam tradisi Mesopotamia? Dan di mana keberadaan Charaxio atau Gunung
Seir?
Relik suci ini mengungkap Rahasia Adam, di mana manusia bisa kembali memasuki surga dan hidup seperti Adam sebelum diturunkan ke Bumi. Gobekli Tepe adalah tempat yang menyimpan sebuah prasasti ditulis Seth yang berisikan Rahasia Adam.
Gobekli Tepe ditemukan di Timur Pegunungan Taurus, sebuah biara Armenia
yang menghadap situs tradisional Taman Eden. Sebelum kehancurannya, pada
saat genosida Armenia tahun 1915, para biarawan mengawetkan tradisi
kuno Taman Eden dan keberadaan peninggalan suci agama yang luar biasa.
Kehadiran relik suci di biara pada abad ke-7 telah diberi keputusan
khusus kekebalan dari serangan, yang ditandatangani oleh Nabi Muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar