2014
Hukum di alam semesta adalah keseimbangan, semua berasal dari
keseimbangan berdasarkan pada prinsip cinta, yaitu 'memberi dan diberi'.
Prinsip ritme, getaran, waktu, gerak, warna, suara, semua didasarkan
pada keseimbangan. Realitas kehidupan sehari-hari dalam gerakan alam semesta berada dalam pikiran manusia yang memasuki titik keheningan.
Dr Walter dan Lao Russell menjelaskan bagaimana pikiran manusia bisa berbuat sekehendaknya berdasarkan konsep alam semesta 'memberi dan diberi'.
Teori pikiran digabung dengan pengetahuan modern, menurutnya kolaborasi
keduanya mampu menemukan siapa Sang Pencipta, dan bagaimana keheningan pikiran manusia mampu menyeimbangkan alam semesta.
Pikiran, merupakan diri sejati, diri yang lebih tinggi, dan akhirnya
menuju pada sebuah sumber atau 'Tuhan'. Ada bagian diri dimana kita
biasa menyebutnya 'Aku' tampaknya terpisah dari realitas sejati. Manusia
adalah bagian dari keseluruhan yang terhubung dengan segala sesuatu dan
semua orang disekililingnya.
Realitas berbasis merasakan merupakan pemikiran yang bergerak menyatu,
hanya dalam keheningan pikiran manusia non-motion bisa terhubung ke
sumber dan merasakan keberadaan yang sebenarnya. Manusia tidak bisa
hidup harmoni dengan menggunakan indera karena mereka hanya sebagai
penerima dan penafsir getaran yang terus bergerak. Manusia juga tidak
bisa hidup tanpa otak, dimana otak sama seperti hard drive komputer yang
menyimpan kenangan masa lalu dan mengambilnya kapanpun jika
diperlukan.
Keheningan Pikiran Manusia Mencari Sang Pencipta
Semuanya bisa saja menjadi masalah karena kenangan dan logika dapat
terpengaruh filter atau lingkungan sekitar kita dan bukan dari diri
sebenarnya. Panca indra menerima getaran gelombang warna, suara, bau,
sentuhan dan kemudian menafsirkannya melalui otak. Konsep otak dan
pikiran menjadi hal berbeda, tapi pikiran manusia bekerja dengan
mengetahui, dan 'mengetahui' hanya dapat diakses dalam kesunyian.
Di alam semesta semuanya bergerak, berosilasi dan berdenyut, semua pada
siklus berbeda dan berada disekitar kita. Dimulai dari galaksi, sistem
atom, bahkan nafas manusia yang masuk dan keluar, sama seperti hidup dan
mati. Kematian hanya awal bagian lain dari siklus yang kemudian terus
menerus berulang, memberi dan kembali memberi selamanya. Sebuah
pertukaran seimbang tampaknya terbagi dan terpolarisasi, karena
kenyataan semua ini masih berada dalam ilusi gerak.
Beberapa pengamat 'teori pikiran' seperti Walter dan Russell, menganggap keseimbangan adalah keheningan pikiran manusia, pikiran adalah Tuhan, dan Tuhan adalah sumber segalanya. Berpikir adalah pekerjaan yang merangsang atau mendorong manusia kedalam tindakan gerakan realitas fisik.
Keheningan dibagi atau terpolarisasi dalam dua bagian dan dua arah satu
sama lain. Semua ini merupakan bagian terpolarisasi dalam mencari
keheningan pasangan berlawanan dan sempurna. Berpikir sama seperti
listrik, listrik adalah satu-satunya energi yang bergerak di alam
semesta, kedua bagian yang terpolarisasi tak lain adalah laki-laki dan
perempuan dimana keduanya dibagi dalam cahaya merah dan biru. Keduanya
saling terjalin dan saling merasuki untuk menciptakan unsur-unsur kimia
dan dasar dari semua ciptaan dalam realitas.
Keheningan atau keseimbangan terbagi dalam cahaya terang, segala sesuatu
di alam semesta tercipta dari cahaya dan membagi realitas gerakan
cahaya yang terbentuk. Sang Pencipta tak lain adalah Cahaya terang
menyilaukan, dan manusia adalah bagian dari cahaya itu.
Cahaya dimanipulasi pergerakan dalam kurva dan spiral, dikompresi dan
diperluas selama siklus, sejak lahir hingga kematian dan kembali lagi ke
titik awal. Semua gerak spiral dan semua arah melengkung, gerakan
melengkung dan spiral menggambarkan gerak pusaran. Tidak ada garis lurus
dalam gerakan berbasis alam semesta.
Struktur alam semesta ini didasarkan pada bentuk kubus dan bola, semua
bentuk lain termasuk padatan platonis berada dalam fase yang berbeda
dari proses menjadi kubus ataupun bola. Tahapan yang berbeda dari
interaksi bola dan kubus ditampilkan seluruh alam. Kubus terdiri dari
titik keheningan yaitu Equilibrium atau terbagi dari cahaya putih.
Dimana kubus mengikat materi, dan bola menjadi materi yang terikat.
Interaksi dari segala sesuatu yang bergerak terlihat dalam Akashic atau gas mulia. Materi ini merupakan unsur kimia yang memiliki pranala 'alam semesta Allah' dimana gerakan alam semesta dirasakan pada realitas dan pikiran manusia.
Pemikiran atau cahaya dikompresi dan diperluas pada kecepatan yang
berbeda dan siklus yang menciptakan ilusi disebut realitas, dan siklus
interaksi ini disebut gelombang. Gelombang ada di sekitar kita yang
berinteraksi dan mengganggu satu sama lain, semua bekerja sama dalam
menciptakan kenangan atau catatan abadi. Seperti magnet, gravitasi,
indera manusia dan lainnya dapat dijelaskan dalam gerakan pusaran,
gangguan gelombang dan siklus kubus-bola.
Semuanya terjadi satu sama lain dan disekitarnya, semuanya saling
terkait dan terhubung. Apa yang kita lakukan untuk diri sendiri dan
untuk orang lain ataupun sebaliknya, merupakan gerakan ringan dan
denyutan yang menciptakan kaleidoskop kosmik yang disebut kehidupan.
Tetapi diri sejati berada dalam keheningan pikiran manusia untuk mencari Cahaya yang disebut Tuhan, Sumber, ataupun Sang Pencipta.
Pikiran Manusia Dalam Konsep Pengetahuan
Ilmu ini meliputi konsep kosmik dan rasio universal, keduanya dianggap
penting karena menunjukkan interaksi dan perubahan terkait rasio rotasi,
revolusi, waktu, ruang, materi, kerapatan, volume dan lainnya. Semua
tercipta dari substansi yang sama hanya dalam tekanan dan posisi siklus
berbeda, pikiran manusiaa mampu menunjukkan bahwa 'materi' sebenarnya
didominasi laki-laki atau perempuan. Walaupun ada juga yang mengatakan
didominasi sentripetal atau sentrifugal, memperluas kehidupan dan
kematian.
Seperti siklus katoda terlihat dengan gelombang amplitudo atau anoda,
terdapat dinding tekanan yang mengendalikan gelombang hingga pada
waktunya ditemukan cukup 'energi' atau keinginan untuk bergerak lebih
dekat ke amplitudo. Berpindah berarti lebih dekat mencapai kompresi dan
mampu meningkatkan potensi listrik. Amplitudo merupakan dua gelombang
yang datang bersama-sama dalam harmoni, dengan kata lain merupakan
posisi yang seimbang yang bisa terlihat di matahari atau di elemen
karbon, atau potensi yang terkunci.
Karbon dianggap sebagai titik seimbang dalam suatu siklus dimana sentripetal, kompresi, siklus hidup, merupakan titik maksimum dan bisa memulai segalanya dari awal, peningkatan pikiran manusia bisa saja berawal dari titik ini.
Siklus yang seimbang menunjukkan kepada kita bahwa ada banyak elemen
dibawah Hidrogen, dan ada keseimbangan yang berarti harus ada lebih
lama, lebih lambat, gelombang lebih samar-samar dibawah Hidrogen. dengan
kata lain, manusia dengan pikirannya bisa saja bergerak diantara
unsur-unsur itu melalui pengubahan sifat gelombang atau posisi tekanan.
Teori ini menjelaskan hakikat listrik di alam semesta, bagaimana magnet
berkolaborasi dengan lensa cembung, cekung, dan meniskus yang memandu
cahaya dengan cara yang berbeda. Apakah konsep ini tidak mengubah
segalanya? Tidakkah memberi alasan untuk mengevaluasi kembali teori Kuantum Fisika, lubang hitam, dan Big Bang? Tidakkah memberi ide bahwa manusia harus mengevaluasi ulang fisika partikel dan model elektron?
Pikiran manusia memiliki kehendak bebas untuk berbuat sekehendaknya,
tapi konsep ini adalah memberikan kembali seperti yang telah diberikan
alam semesta, sehingga yang terbaik adalah menyadari pikiran dan
tindakan untuk membantu dalam mewujudkan pengalaman spiritual. Manusia
seharusnya mengikuti alam yang menunjukkan bagaimana kita harus
membangun, bagaimana energi harus mengalir, dan bagaimana menjadi lebih
efisien berkaitan dengan apa saja. Melalui filosofi hidup dan ilmu
pengetahuan, pikiran manusia dapat mengubah dunia dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan transmutasi unsur-unsur kimia untuk menghilangkan
teknologi nuklir dan limbah, menghapus ketergantungan pada bahan bakar
fosil, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar