2014
Manusia Clovis sampai saat ini terus menjadi perdebatan arkeolog, mereka
dianggap sebagai manusia tertua dan memegang kunci bagaimana peradaban
di Amerika terbentuk. Diperkirakan orang-orang Clovis hidup di Amerika
sekitar 13000 tahun yang lalu, mereka berburu Mammoth, Mastodon dan
Bison raksasa dengan tombak besar.
Orang-orang Clovis dianggap bukan manusia pertama di Amerika, tetapi
mewakili manusia pertama dengan ekspansi luas di Amerika Utara hingga
pada akhirnya budaya menghilang secara misterius beberapa ratus tahun,
ini seperti rantai yang putus. Mereka terkait dengan peradaban awal
Amerika, dan saat ini hanya ditemukan satu kerangka manusia Clovis tertua di Amerika.
Kerangka itu diperkirakan seorang anak kecil berusia antara 1 hingga
1,5 tahun ditemukan pada pemakaman berusia 12600 tahun yang disebut Anzick, wilayah Wilsall Montana.
Manusia Clovis, Nenek Moyang Penduduk Asli Amerika
Saat ini, tim yang dipimpin Profesor Eske Willerslev dari Denmark telah memetakan genom sehingga menambah rantai sejarah manusia Clovis yang menjadi perdebatan ilmiah mengenai kolonisasi Amerika. Diperkirakan sekitar 80 persen populasi penduduk asli Amerika merupakan
keturunan langsung manusia Clovis, mungkin saja garis keluarga anak
itu. Hasil ini diterbitkan dalam jurnal Nature edisi Februari 2014, dan
konfrensi pers telepon internasional telah disusun dan akan
diselenggarakan di reservasi suku Apsaalooke, Montana, dekat dengan
pemakamanmanusia Clovis.
Menurut Profesor Eske, analisis ini seperti menemukan rantai yang hilang
menjajaki nenek moyang penduduk asli Amerika. Meskipun budaya manusia
Clovis telah menghilang, tetapi garis keturunannya sebagian besar masih
ditemukan pada hari ini. Manusia Clovis bukan keturunan Eropa, Asia atau
Melanesia, seperti yang diduga ilmuwan sebelumnya. Mereka penduduk asli
sekaligus menjadi nenek moyang dan orang pertama di Amerika.
Temuan tim Profesor Eske membuktikan sesuatu yang tidak diragukan suku
Apsaalooke (Gagak), dimana artefak kuno yang terletak diwilayah mereka
dianggap langsung dari nenek moyang. Disamping itu, tim Eske sangat
berkomitmen untuk tetap berinteraksi secara tatap muka dengan masyarakat
suku dan mendengarkan secara langsung pemimpin penduduk asli Amerika.
Mereka berharap, percakapan ini akan mengarah langsung pada kisah
penguburan anak manusia Clovis.
Menurut Sarah, seorang ahli biologi molekuler yang dalam penelitiannya
menemukan sisa-sisa terdahulu di lahan pribadi milik keluarga. Setelah
46 tahun sejak penemuan itu, akhirnya dia mendengar cerita tentang
pemakaman anak manusia Clovis masih memiliki warisan genetik. Dalam
catatan sejarah, nenek moyang penduduk asli Amerika datang dari Siberia
yang terbagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama dianggap sebagai leluhur penduduk asli Amerika yang
saat ini berada di Kanada. Dan kelompok lainnya diwakili oleh anak
Clovis yang ditemukan, merupakan garis nenek moyang yang sama dengan
penduduk asli Amerika Selatan dan Meksiko. Sementara Amerika Serikat
masih memiliki bercak kulit putih yang berasal dari luar benua.
Penelitian ini juga menegaskan konsep sejarah asli Amerika dan
menunjukkan bahwa penduduk asli yang modern merupakan keturunan langsung
dari manusia Clovis.
Asia, Tanah Air Nenek Moyang Amerika
Manusia pertama berasal dari Siberia melalui Beringia Land Bridge,
dimana wilayah ini selama zaman es terakhir menghubungkan Siberia dengan
Amerika Utara, tetapi tidak membawa budaya Clovis. Budaya manusia
Clovis muncul setelah mereka tiba di Amerika dan kerangka anak laki-laki
(Anzick) merupakan keturunan imgran pertama.
Menurut Michael Waters, secara genetik bukti arkeologi menyatakan bahwa
Asia merupakan tanah air nenek moyang Amerika, tetapi konsisten dengan
pendudukan Amerika beberapa ribu tahun sebelum kehadiran manusia Clovis.
Temuan ini justru tidak mendukung asal usul manusia di Amerika dari
Eropa Barat seperti yang disarankan hipotesis Solutrean.
Informasi genetik yang ada pada anak Anzick adalah bagian dari cerita
besar tentang penyebaran manusia modern di seluruh dunia. Profesor
Willerslev menyatakan, imigran pertama bisa saja berasal dari Siberia
dan Asia Timur, yang terpenting baginya bahwa hasil temuan ini mampu
menjelaskan lebih lanjut daripada hipotesis terdahulu.
Kerangka manusia Clovis setidaknya memiliki sepertiga gen anak kecil berusia 24000 tahun dari Mal'ta di Siberia. Begitu pula dengan keturunan penduduk asli Amerika pada hari ini, sehingga terlihat adanya pertemuan antara Asia Timur dan kelompok Mal'ta sebelum kehadiran manusia Clovis.
Alat-alat batu berupa proyektil dan pencakar adalah bukti utama dari
aktifitas manusia paling awal di Amerika. Peralatan ini terbuat dari
serpihan yang digunakan arkeolog untuk menentukan periode budaya, bukti
ilmiah asal penduduk asili Amerika dari Asia, Siberia dengan faktor
linguistik, distribusi golongan darah dan komposisi genetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar