Dua sarjanawan dari University of Chicago Oriental Institute meyakini pola cuaca yang tidak biasa terjelaskan pada sebuah prasasti Tempest Stela,
dimana teks itu menggambarkan dampak dari ledakan gunung berapi besar
di Thera, yang saat ini disebut Santorini di Laut Mediterania. Letusan
gununga berapi berdampak luas pada cuaca, ledakan gunung Thera
kemungkinana telah menyebabkan gangguan signifikan di daerah Mesir.
Prasasti Tempest Stela ditemukan di Mesir berusia sekitar 3500 tahun, isinya menerangkan salah satu laporan cuaca dan dianggap tertua didunia.
Hal ini bisa memberi bukti baru tentang kronologi bencana di Timur
Tengah kuno. Penemuan parsasti dan terjemahan laporan cuaca diterbitkan
dalam Journal of Near Eastern Studies ditulis oleh Nadine Moeller dan
Robert Nitner pada awal April 2014.
Terjamahan Prasasti Tempest Stela
Peneliti lain menganggap teks Tempest Stela adalah
dokumen metafora yang menggambarkan dampak dari invasi Hyksos. Tetapi
terjahan Ritner menjelaskan bahwa teks tersebut mungkin merupakan
deskripsi laporan cuaca yang konsisten akibat gangguan ledakan gunung
Thera.
Dalam teks Tempest Stela menggambarkan keadaan 'langit badai' dengan 'badai hujan' selama berhari-hari. Teks ini menggambarkan mayat mengambang di sungai Nil seperti 'Skiffs Papirus', dan teks kuno mengacu pada peristiwa yang mempengaruhi kedua wilayah Delta dan daerah Mesir selatan sepanjang sungai Nil.
Tempest Stela merupakan teks yang dikenal sebagai Rhind Mathematical
Papyrus dari pemerintahan Firaun Ahmose, teks menceritakan titik khusus
menyebut guntur dan hujan. Menurut Baldi (ilmuwan Klimatologi dan
Meteorologi), mereka telah membandingkan pola cuaca yang sering terjadi
di Mesir.
Pola cuaca dominan merupakan sistem yang disebut 'Laut Merah mambawa
panas' dan udara kering ke daerah Afrika Timur. Bila terganggu akan
mengakibatkan cuaca buruk, hujan lebat dan banjir bandang, sangat mirip
dengan laporan cuaca yang tertulis pada Tempest Stela.
Laporan Cuaca Tertua Dari Pemerintahan Firaun Ahmose
Terjemahan prasasti Tempest Stela adalah laporan cuaca tertua jelas menunjukkan keberadaan masa pemerintahan Firaun Mesir, Ahmose, kepemimpinannya sangat dekat dengan peristiwa letusan gunung Thera.
Temuan ini akan mengubah pemahaman ilmu pengetahuan disaat-saat sejarah
manusia mengalami masa kritis pada zaman perunggu.
Prasasti Tempest Stela diperkirakan dibuat pada waktu pemerintahan Firaun Ahmose, seorang raja Firaun pertama dari Dinasti ke-18. Pemerintahan itu menandai awal kerajaan baru saat kekuasaan Mesir mencapai puncaknya. Potongan blok prasasti ditemukan di Thebes, sebuah tempat diduga menjadi wilayah pemerintahan Ahmose. Pada saat itu pemerintahaan Ahmose sekitar tahun 1550 SM, atau 30 sampai 50 tahun sebelumnya.
Kronologi yang digunakan arkeolog didasarkan pada daftar Firaun Mesir dan
informasi ini bisa menyesuaikan tanggal pemerintahannya. Di tahun 2006.
Pengujian radiokarbon pada pohon zaitun yang terkubur dibawah residu
vulkanik, menjelaskan letusan gunung Thera pada tahun 1621-1605 SM. Hal
bertentangan dengan penanggalan radiokarbon prasasti Tempest Stela,
tetapi peristiwa sangat sesuai dan lebih logis terjadi pada pemerintahan
Ahmose.
Selain itu, potongan prasasti Tempest Stela tidak hanya berisi laporan
cuaca tertua, tetapi juga menjelaskan gangguan perdagangan dan pertanian
disebabkan letusan gunung Thera yang menggerogoti Kekaisaran Babilonia.
Hal ini bisa menjelaskan mengapa orang-orang Babilonia tidak dapat
menahan serangan dari orang-orang Het, budaya kuno lain yang berkembang
didaerah lain (daerah saat ini berada Turki).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar