2014
Bagaimana mungkin sepotong logam kecil yang terkubur ribuan tahun bisa
bertahan hingga kini? Walaupun mengalami oksidasi, karat yang terlihat
menutupi seluruh permukaan jarum tembaga, sebuah temuan arkeologi menjelaskan bagaimana wanita pada waktu menggunakan teknologi jarum tembaga sekitar 5000 tahun lalu.
Logam tertua yang ditemukan sampai saat ini berada di Timur Tengah,
tampaknya terselamatkan waktu walaupun cukup banyak mengalami oksidasi.
Menurut sebuah studi terbaru para peneliti, jarum tembaga ditemukan
ketika arkeolog menggali wilayah Tel Tsaf. Studi ini diterbitkan dalam
jurnal PLoS ONE, dimana jarum tembaga diduga berasal dari tahun
5000 SM atau awal 4000 SM. Sejarawan menduga bahwa selama beberapa ratus
sebelumnya orang-orang di wilayah ini mulai menggunakan logam.
Temuan Logam Tertua Dunia, Jarum Tembaga
Dalam penggalian situs arkeolog Tel Tsaf, sebuah desa Chalcolithic
Tengah yang berkembang sekitar tahun 5200 hingga 4600 SM. Wilayah ini
terletak didekat Sungai Yordan dan berbatasan dengan Jordan. Situs ini
pertama kali didokumentasikan pada tahun 1950 dan penggalian disana
dimulai pada akhir tahun 1970-an. Penggalian awal sudah dimulai sejak 40
tahun yang lalu, situs arkeologi Tel Tsaf telah menyumbang berbagai
bukti sejarah berharga. Proyek penelitian terkahir dipimpin oleh Dr
Danny Rosenberg dari Universitas Haifa bersama dengan Dr Florian
Klimscha dari German Archaeological Institute Berlin.
Dalam penggalian itu arkeolog menemukan berbagai bukti sejarah, misalnya
kekayaan masyarakat dan hubungan komersial jarak jauh masih tetap
tergambar di bangunan besar yang terbuat dari bata lumpur. Begitu pula
beberapa gudang dimana gandum pernah tersimpan dalam skala besar.
Arkeolog juga menemukan beberapa oven pemanggang yang dipenuh dengan
tulang hewan bakaran, bukti ini mengisaratkan adanya acara besar. Temuan
lainnya berupa barang yang terbuat dari obsidian, gelas vulkanik yang
mungkin dibuat di Anatolia atau Armenia. Ada pula kerang dari Sungai Nil
di Mesir dan daerah lain sekitar Mediterania, patung manusia dan hewan
serta tembikar.
Yang paling penting dalam penggalian situs arkeolog ini adalah temuan
jarum tembaga berukuran 4 cm. Jarum tembaga setebal 1 milimeter dimana
ujungnya terbuat dari gagang kayu ditemukan oleh Prof Yosef Garfinkel
dari Universitas Ibrani disebuah kuburan seorang wanita berusia sekitar
40 tahun. Pinggang wanita itu juga ditemukan sabuk yang terbuat dari
1668 manik-manik telur burung unta, dan makam ditutupi beberapa batu
besar. Jarum tembaga ditemukan tepat diatas kerangka dalam kuburan
tertutup yang mungkin pernah dimilikinya.
Arkeolog meyakini bahwa orang-orang pada waktu itu mulai menggunakan logam, tepatnya periode Chalcolithic Akhir. Implikasi ini memiliki dampak signifikan pada pemahaman arkeologis tentang penggunaan teknologi kompleks dan konteks sosial terkait. Hasil pemeriksaan kimia menunjukkan bahwa jarum tembaga mungkin berasal dari Kaukasus, sekitar 1000 kilometer dari Tel Tsaf. Menurut Dr Rosenberg, hubungan komersial yang dikelola masyarakat desa wilayah itu sudah dikenal sejak periode yang lebih awal. Dimana impor teknologi baru dikombinasikan dengan pengolahan bahan baku baru yang datang dari lokasi jauh ke Tel Tsaf.
Para peneliti masih belum meyakini tujuan penggunaan apa jarum tembaga,
tetapi penggunaan benda logam serta sumber yang jauh menjadi saksi
status sosial yang tinggi bagi kaum wanita dan pentingnya makam mereka. Jarum tembaga yang
ditemukan dalam kuburan wanita merupakan salah satu penguburan paling
rumit masa itu, mungkin indikasi pertama hirarki sosial dan kompleksitas
terjadi saat itu. Meskipun penemuan jarum tembaga di Tel Tsaf merupakan
bukti adanya puncak perkembangan teknologi diantara bangsa-bangsa
wilayah tersebut, juga merupakan penemuan penting global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar