2014
Siapakah Ham (Cham)? Ham, anak Nuh yang mewarisi anugerah dari
Allah berupa seni ilmu gaib ataupun sihir, yang kemudian seni itu
berkembang keseluruh dunia. Apakah Ham mengajarkan bangsa Celtic dan
Druid mengusai kemampuan sihir, atau ilmu itu berkembang pertama kali di
Mesir? Walaupun tidak ada penjelasan terperinci tentang ajaran Ham,
tapi ketika dia menjadi raja di Mesir ada kemungkinan tradisi gaib
berawal dari sini.
Dalam posting yang lalu telah diceritakan tentang awal perjalanan Nuh sampai ke Eropa yang
membangun peradaban selanjutnya setelah banjir besar. Artikel ini
merupakan kelanjutan yang diambil dari sebuah buku yang berjudul 'An Historical Treatise Of Travels Of Noah Into Europe'
terbit di London pada tahun 1601. Buku ini menceritakan kisah keturunan
Nuh yang menguasai kerajaan pertama termasuk Raja Nimrod penguasa
Babilonia, juga menyinggung Dionysius, Osiris, Isis, Titan dan lainnya.
Sebuah bukti yang menceritakan bahwa mereka adalah anak dan cucu Nuh,
yang kemudian mati dan diangkat sebagai Dewa oleh manusia pada waktu
itu.
Catatan dalam buku ini berdasarkan fragmen yang diduga berasal dari
Berosus, seorang imam Chaldean abad ke-3 SM. Berosus dianggap sebagai
seorang sejarawan terkenal pada masanya, patung tembaga dibangun untuk
menghormatinya di Athena. Dalam sejarah disebutkan bahwa Berosus pernah
menulis tiga buku dalam bahasa Yunani, tetapi sekarang hilang dan
karyanya hanya tersedia beberapa kutipan.
Ham, Anak Nuh Yang Diberi Anugerah
Narasi yang tertulis dalam Kitab Kejadian menyangkut kisah Nuh dalam
keadaan mabuk dan tindakan memalukan yang dilakukan oleh anaknya Ham.
Kontroversi ini menimbulkan pertanyaan selama lebih dari 2000 tahun,
mengapa Nuh mengutuk Canaan (Kanaan) ketika Ham berdosa? Tujuan cerita
ini dianggap untuk membenarkan penundukan orang Kanaan kepada orang
Israel. Tetapi selama berabad-abad kemudian narasi ini ditafsirkan
beberapa orang Yahudi, Kristen dan Muslim sebagai kutukan, dan
penjelasannya merujuk pada orang-orang berkulit hitam serta perbudakan,
benarkah demikian?
Menurut Kristen, mereka tidak setuju dengan interpretasi tersebut karena fakta bahwa dalam teks Alkitab, Ham anak Nuh tidak
dikutuk dan ras berkulit hitam tidak pernah disebutkan. Narasi singkat
lima ayat memberi indikasi bahwa Kanaan kaum Hamit, pasti mempunyai
kepentingan besar dalam narasi tersebut. Menurut Sarna dalam bukunya 'The Anticipatory Use of Information as a Literary Feature of the Genesis Narratives',
kutukan Canaan berfungsi untuk menanggapi tindakan kebejatan moral,
mengisyaratkan tema kecurangan dari Canaan yang diberikan sebagai
pembenaran bagi mereka yang direbut tanahnya, dan untuk mengambil alih
tanah keturunan Ibrahim.
Sejumlah ulama lainnya juga mendukung klaim bahwa versi rasial Kutukan
Ham telah dibuat pada waktu itu, karena sesuai dengan kepentingan
ideologis dan ekonomis dari elit dan pedagang budak Eropa yang ingin
membenarkan eksploitasi buruh Afrika. Dalam naskah Laut Mati (4Q252) dijelaskan bahwa Ham telah diberkati oleh Tuhan, dia tidak bisa dikutuk oleh Nuh.
Satu abad setelah kelahiran Isa, sejarawan Yosefus memperdebatkan bahwa
Nuh menahan diri untuk mengutuk Ham karena kedekatan kekerabatannya,
jadi Nuh malah mengutuk anak Ham. Kitab Yobel menyebutkan bahwa Canaan
dikutuk karena dia menantang pembagian tanah (wilayah) oleh Nuh.
Cham atau Ham, anak Nuh yang satu ini memiliki kemampuan seni sihir dan disebut-sebut sebagai Zoroast. Dia membenci ayahnya karena menganggap dirinya paling dicintai oleh Nuh. Dengan kemampuan sihirnya, Ham menyihir kelamin ayahnya sehingga tak mampu menambah keturunan. Ulahnya telah mendatangkan murka dan ketidaksenangan Allah, dengan cara yang paling menyedihkan maka Cham diusir ayahnya.
Tidak diketahui jelas, apakah Ham bertobat dan diangkat sebagai salah
satu utusan seperti yang dijelaskan dalam artikel terdahulu tentang Zoroaster menulis Nubuat Akhir Zaman.
Belum ada bukti dan penjelasan rinci yang menghubungkan keduanya,
karena Zoroaster (Zarathustra) juga dianggap sebagai utusan Tuhan atau
Nabi yang menuliskan Nubuat illahi. Quran menyebut pengikut Zoroaster
sebagai Majus, dan berdasarkan riwayat yang dinukil dari Imam Maksum,
Majus diperkenalkan sebagai pemilik kitab dan merupakan seorang nabi.
Riwayat-riwayat terdahulu menjelaskan ajaran agama ilahi Zoroaster,
tetapi kemudian para pengikutnya mengalami penyimpangan.
Sem Melchisedech pergi ke Asia dengan membawa 25 penguasa dari garis keluarganya. Dia membangun Salem (Yerusalem) dan hidup sampai zaman Ibrahim. Yafet pergi ke Eropa bersama 14 penguasa dari generasinya. Sedangkan Cham (Ham) tidak disukai ayahnya, tapi dia punya warisan yang diberikan padanya, bagian ketiga dari dunia lain (ilmu gaib).
Sekitar 120 tahun setelah kembali dari perjalanan, Nuh membagi kerajaan
dan mendirikan monarki dunia. Yang pertama kali diangkat adalah raksasa Nembroth (Raja Namrud),
putra Cush bin Cham (cucu Nuh) dan dianggap sebagai Saturnus pertama
atas Babilonia dan Asyur. Beberapa tahun setelah mendirikan Babilonia,
Nuh membagi empat kerajaan di Eropa antara lain Italia dipimpin Raja
Comerus Gallus (putra sulung Yafet), Spanyol dipimpin Raja Tuball juga
disebut Inball (anak ke-15 dari Yafet), Prancis dipimpin Raja Samothes
atau Dis (anak ke-4 dari Yafet) yang juga dianggap Raja Celtica mencakup
Inggris dan Prancis, Almaign (Jerman) dipimpin Raja Tuyscon (anak Nuh).
Kemudian Nuh melanjutkan perjalanan kedua ke Eropa, meninggalkan
Sabatius Saga dan Nimrod untuk memerintah Armenia. Sabatius Saga
(Saturnus) memiliki semua kerajaan bagian Bactria yang mengarah ke India
(Tartaria).
Ham anak Nuh juga dipanggil Esenus atau lebih dikenal sebagai
Dewa Pan yang memerintah Mesir dalam waktu yang cukup lama sampai tahun
ke-56 pemerintahan Jupiter, Raja Belus pemimpin kerajaan Babilonia Kuno.
Setelah itu dia datang ke Italia (kemudian disebut Kytim) merebut
kerajaan Comerus Gallus, setelah kematian Comerus dia mengurangi pemuda
dengan tanpa rasa hormat.
Akhir Hayat Ham Tewas Dalam Pertempuran
Ham memiliki saudara bernama Rhea yang mungkin adalah anak Nuh yang
ke-30. Dia menikah dengan Raja Hammon dari Libya, tapi Hammon memiliki
hubungan terlarang dengan seorang wanita bernama Almanthea dan memiliki
seorang putra bernama Dionysius. Dionysius dibesarkan di kota Saudi atau
disebut Nyfa, dan hasil hubungan ini dirahasiakan Hammon dari istrinya,
tetapi Rhea mengetahui hubungan itu. Dengan rasa cemburu dan amarah,
Rhea meninggalkan Hammon dan pergi ketempat kakaknya Ham yang berada di
Sisilia dan mereka menikah. Beberapa penulis mengatakan bahwa Noegla
(istri Ham) masih hidup ketika pernikahan antar saudara berlangsung.
Setelah pernikahan, Cham dan Rhea meninggalkan Sisilia dan pergi ke
Libya untuk membalas dendam pada raja Hammon. Dengan membawa tentara dan
bantuan saudara-saudara mereka (16 Titan), mereka berperang melawan
Hammon dan menggulingkan kerajaannya, Hammon melarikan diri ke Crete
(Candia). Tak lama setelah penyerangan, Ham dan Rhea mempunyai seorang
putra bernama Osyris (Osiris) yang kemudian dipanggil sebagai Iupiter
Iustus, seorang pangeran mulia dan gagah yang sangat berbeda dengan
karakter ayahnya.
Sekitar tahun ke-43 pemerintahan Nynus, raja Babilonia, Dionysius putra
Hammon dan Almanthea membalas dendam pada Ham dan Rhea karena perlakukan
mereka pada ayahnya. Dionysius mengusir mereka keluar kerajaan dan
membuktikan dirinya sebagai raja yang sah. Pada saat itu, Dionysius
merasa kasihan pada anak Ham dan Rhea (Osiris) kemudian mengambilnya
sebagai anak angkat dan memanggil Hammon-Jupiter untuk mengenang sang
ayah. Dionysius mengajarinya membaca dan menunjuk seorang terpelajar
bernama Olympus sebagai guru Osiris.
Sejak Cham dan Rhea turun tahta, mereka hidup jauh dari Mesir tapi tidak jelas wilayahnya. Mereka memiliki seorang putri bernama Iuno yang juga disebut Isis Agung. Anak itu dilahirkan pada tahun pertama masa pemerintahan Semiramis, 302 tahun setelah banjir besar. Tapi Ham tidak puas untuk tetap tinggal di Mesir, dia menginvasi Bactria dekat Persia dan menundukkan musuh menggunakan ilmu sihir. Lalu menyerang Asyur dan berperang melawan Nynus muda (anak Semiramis) tapi gagal dan terbunuh dalam pertempuran, inilah akhir dari kehidupan Ham, anak Nuh yang diusir.
Menurut Alkitab, anak-anak Ham adalah Cush, Misraim, Phut dan Kaanan. Sementara daftar yang ditulis Berosus disebutkan:
- Typhon putra sulungnya, istri pertamanya Noegla. Dia adalah raksasa, dan ia mengikuti jejak seperti ayahnya yang menantang maut.
- Cush, anak dari istri pertamanya Noegla. Dia adalah ayah dari Nimrod.
- Osyris (Osiris), anak dari istri keduanya Rhea, Holinshed menjelaskan bahwa Osyris tak lain adalah Misraim.
- Isis, seorang putri dari istri kedua, Rhea.
Tradisi Sakral Dunia Warisan Ham (Cham)
Tradisi yang berkaitan dengan spiritual dapat terlihat di dataran tinggi
Himalaya, Bhutan, Tibet, Nepal, India, dan Stepa Mongolia, dimana Biksu
Buddha mengadakan festival suci setahun sekali. Mereka melakukan tarian
mistik selama 1300 tahun yang disebut Cham, dalam rangka mengubah
kejahatan untuk kepentingan seluruh dunia. Asal-usul sejarah tradisi
Cham sulit dilacak, sementara kata Cham dalam bahasa Tibet berarti
'tarian', tapi akar tradisi sebagai fenomena agama dan sosial juga dapat
ditemukan di India.
Literatur India kuno bercerita tentang tarian sakral yang disebut Ger
yang dilakukan oleh para Dakini ketika Kalachakra diajarkan. Cham
termasuk salah satu ritual Tantra yang dikembangkan sejak zaman India
kuno. Berbagai unsur Cham dapat ditelusuri dalam agama Hindu dan dalam
tradisi Bon (tradisi spiritual dari Tibet sebelum Buddhisme).
Dalam kebanyakan studi sejarah, keturunan dan ajaran Ham, anak Nuh,
dianggap sebagai kaum terkutuk. Hal ini disebabkan dia mewarisi
anugerah yang mampu melihat dunia gaib ataupun mempraktekkan ilmu sihir.
Tradisi-tradisi magis kuno di Mesir, Babilonia, Sumeria, dan seluruh
dunia, diduga berasal dari ajaran Ham.
Bagaimana kisah Osiris, anak Ham dan Rhea yang dibesarkan Dionysius?
Bahasan ini akan dilanjutkan dalam posting mendatang, berikut kisah
Hercules, Atlas, Electra, Dardanus, mereka juga keturunan Nuh seperti
yang disebutkan dalam buku ini. Ketika mereka mati, masyarakat kuno
menghormati dan mengangkat mereka sebagai Dewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar