2014
Di setiap zaman, manusia telah mencatat kejadian tidak biasa dalam
bahasa mereka, termasuk Yehezkiel yang menggambarkan benda langit dengan
simbologi malaikat dan permata, atau Biarawan Lawrence pada tahun 776
mengagumi perisai berapi dari surga yang meludahkan api pada orang-orang
Saxon yang mengepung Sigiburg, dan banyak sekali fenomena penampakan UFO yang digambarkan sebagai piring terbang terlihat manusia modern beterbangan di angkasa.
Para Teolog menganggap Dewa kuno sebagai bagian dari kekuatan alam yang
diyakini seluruh ras selama ratusan tahun, diantaranya halilintar. Namun
logika menunjukkan bahwa Dewa kuno Mesir, Yunani, Roma, Skandinavia dan
Meksiko bukan tanpa tubuh tapi sosok makhluk nyata yang turun dari
langit. Aeschylus, Euripides, Aristophanes, Plautus dan Menander sering
memperkenalkan 'Deus ex Machine' (Dewa yang datang dari mesin)
dinyatakan dalam plot drama mereka. Aristoteles, Plato, Pliny, Lucretius
dan kebanyakan filsuf lainnya meyakini bahwa para dewa hidup di alam
teratas.
Apollodorus menuliskan: 'Langit merupakan yang pertama memerintah atas seluruh dunia,..' Kaisar Julian dari Romawi berjanji: 'Kita harus percaya bahwa di dunia ini... Dewa tertentu singgah.'
Penampakan UFO, Catatan Sejarah Piring Terbang
Beberapa karya tulis kuno yang menyebutkan referensi keberadaan piring terbang ataupunpenampakan UFO tertulis jelas sejak abad ke-4 SM, antara lain:
- Pada tahun 498 SM: "...Castor and Pollux melihat pertempuran tentara diatas kuda... Kami juga tidak lupa bahwa ketika Locrians mengalahkan orang-orang Crotona dalam pertempuran ditepi sungai Sagra, di hari yang sama ketika Olimpiade. Suara dari Faun telah didengar dan dewa telah muncul dalam bentuk begitu nyata, bahwa mereka telah memaksa semua orang yang tidak masuk akal atau tak ada rasa hormat untuk mengakui keberadaan para Dewa." (Cicero, Of the nature of the Gods, Book I, Ch 2)
- Pada tahun 325 SM: "Dalam keheningan malam kedua konsul dikatakan telah dikunjungi oleh penampakan yang sama, seorangbertubuh lebih besar dari manusia dan lebih megah, yang menyatakan bahwa mereka menawarkan komandan disalah satu sisi dan tentara lainnya hingga Manes dan Ibu Pertiwi" (Livy, History, Book VIII, Ch. 11)
- Pada tahun 223 SM: "Di Ariminium, cahaya terang seperti hari-hari menyala pada malam hari, dibeberapa bagian Italia tiga bulan mulai terlihat di waktu malam" (Bright Light, Three Moons - Dio Cassius, Roman History, Book I)
- Pada tahun 222 SM: "Juga tiga bulan telah muncul sekaligus, misalnya, di konsulat Gnaeus Domitius dan Gayus Fannius." (Pliny, Natural History, Book II, Ch. 32)
- Pada tahun 218 SM: "Di Amiterno, beberapa wilayah terlihat dari jauh penampilan laki-laki berpakaian putih. Bola matahari lebih kecil muncul. Di Praeneste, lampu bersinar dari surga. Di Arpi, sebuah perisai terlihat di langit. Bulan bertengkar dengan matahari dan pada malam hari dua bulan terlihat. Kapal hantu muncul di langit" (Livy, History, Books XXI-XXII)
- Tahun 217 SM: "Di Faleri langit tampak diambil alih, seolah-olah dengan retakan besar dan melalui pembukaan cahaya terang yang bersinar" (Livy, History, Book XXII, Ch 1)
- Tahun 214 SM: "Di Hadria, sebuah altar terlihat di langit dan tentang hal itu, berbentuk laki-laki menggunakan pakaian putih." (Julius Obsequens, Prodigiorum Libellus, Ch 66)
- Tahun 163 SM: "Di konsul Tiberius Gracchus dan Manius Juventus di Capua, matahari terlihat pada malam hari. Di Formice terlihat dua matahari di siang hari. Langit terbakar. Di Cephallenia, terompet sepertinya terdengar dari langit, Disana ada hujan. Sebuah badai angin merobohkan rumah dan tanaman datar menjadi lapangan. Pada malam hari matahari bersinar jelas di Pisaurum" (Obsequens, Prodigiorum, Ch 114)
- Tahun 122 SM: "Di Gaul, tiga matahari dan tiga bulan terlihat" (Obsequens, Prodigiorum, Ch. 114)
- Tahun 81 SM: "Disamping Spoletium, bola api berwarna emas bergulung ke tanah, ukurannya bertambah, tampak bergerak dari tanah ke arah timur dan cukup besar untuk mengganti matahari" (Obsequens, Prodigiorum, Ch 114)
- Tahun 85 SM: "Di konsul Lucius Valerius dan Caius Marius, perisai terbakar menghamburkan bunga api melintasi langit" (Pliny, Natural History, Book II, Ch 34)
- Tahun 66 SM: "Di konsul Gnaeus Octavius dan Gayus Suetonius, percikan terlihat jatuh dari bintang dan ukurannya bertambah saat mendekati permukaan bumi. Setelah menjadi besar seperti bulan, tersebar semacam awan siang hari dan kemudian kembali ke langit berubah menjadi obor. Ini adalah satu-satunya catatan kejadian itu. Hal itu terlihat oleh gubernur Silenus dan pengawalnya" (Pliny, Natural History, Book II, Ch. 35)
- Tahun 48 SM: "... Petir menyambar pada kamp Pompey. Api muncul di udara diatas kamp Caesar dan jatuh di Pompey... Di Suriah dua pemuda mengumumkan hasil pertempuran (Thessaly) dan menghilang" (Dio Cassius, Roman History, Book IV)
- Tahun 42 SM: "Di Roma cahaya bersinar begitu terang pada malam hari, orang-orang terbangun untuk mulai bekerja seolah-olah tersadar di hari itu. Di Murtino, tiga matahari terlihat sekitar pukul sembilan, yang saat itu menarik secara bersama-sama dalam satu bola" (Obsequens, Prodigiorum, Ch 130)
- Awal Masehi: "Seberapa sering Senat kami memerintahkan para Decemvirs untuk berkonsultasi pada buku-buku dari Sibyl. Misalnya, ketika dua matahari telah terlihat atau ketika tiga bulan muncul dan ketika nyala api terlihat di langit, atau pada kesempatan lain ketika matahari berada di malam hari, ketika suara terdengar di langit, dan langit itu tampaknya pecah, dan bola aneh yang bersuara didalamnya" (Cicero, On Divination, Book I, Ch. 43)
- Tahun 70 M: "Tanggal 2l Mei, hantu setan berukuran luar biasa... Sebelum matahari terbenam muncul di udara, diatas kereta, seluruh negeri dan pasukan bersenjata turun melalui awan dan sekitar kota" (Josephus, Jewish War, Book CXI)
- Tahun 193 M: "Tiga bintang... tiba-tiba muncul disekitar matahari, ketika Kaisar Julianus berada dihadapan kami menawarkan kurban Entrance didepan Gedung Senat. Bintang ini sangat berbeda dimana tentara terus menerus melihat mereka dan mengarah kepada yang lain" (Dio Cassius, Roman History, Book LXXIV)
- Tahun 217 M: "Di Roma, sosok`jiwa berpenampilan seorang pria memimpin keledai hingga Capitol dan setelah itu ke istana mencari tuannya karena dia mengklaim dan menyatakan bahwa Antoninus telah mati dan Jupiter sekarang Kaisar. Setelah itu dia ditangkap dan dibawa oleh Matermainus kepada Antoninus. Dia berkata; 'aku pergi membawa tawaran, tapi aku tidak akan menghadap kaisar ini tetapi yang lain'. Dan ketika dia sampai di Capua, dia menghilang" (Dio Cassius, Roman History)
Orang-orang Roma meyakini keberadaan dua penunggang kuda yang aneh,
lebih tinggi dibandingkan laki-laki normal, terlihat sama disetiap
zaman, tinggi dan gagah. Saat ini astronom sedang membuktikan
tanda-tanda kehidupan di luar angkasa bahkan diseluruh seluruh alam
semesta, dan para ahli sejarah berusaha mengungkap spekulasi tentang
pendaratan makhluk aneh pada periode terdahulu. Selama lebih dari ribuan
tahun, fenomena penampakan UFO atau piring terbang hampir tercatat oleh
semua pemikir besar Yunani dan Roma. Meskipun sebagian besar catatan
kuno telah hancur, kehidupan kuno banyak menceritakan keberadaan UFO dan
intervensi ekstra-terestrial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar