2014
Dalam sebuah studi yang dipimpin Prof Daniel Bonn dari University of Amsterdam, orang-orang Mesir kuno menggunakan trik sederhan untuk memindahkan patung raksasa dan batu piramida dengan membasahi pasir di jalur kereta luncur.
Penemuan ini diterbitkan dalam jurnal Physical Review Letters, dalam hal pembangunan piramida, orang-orang Mesir kuno harus
mengangkut blok batu dan patung besar melintasi padang pasir. Mereka
meletakkan potongan batu berat pada kereta luncur sementara pekerja lain
menyiram air pada permukaan pasir.
Bagaimana Cara Mesir Kuno Pindahkan Batu Piramida?
Sampai saat ini ilmuwan masih mempertanyakan bagaimana orang-orang Mesir kunomemindahkan potongan batu piramida Mesir dan
patung berukuran besar. Secara logika, setiap potongan batu piramida
beratnya mencapai puluhan ton dan tidak mungkin dipindahkan dengan
tenaga manusia. Terlebih daerah yang dibangun berada di padang pasir,
tentunya sangat sulit dimana daya dorong menggunakan tanpa roda terasa
jauh lebih berat dibanding permukaan keras.
Tetapi, ilmuwan asal Universitity of Amsterdam mencoba membuka tabir
raharasi orang-orang Mesir kuno, dimana metode ini telah terfikirkan
sebelumnya dan sempat tertulis dalam teks dinding. Petunjuk kuno ini
kemudian diuji dalam sebuah laboratorium untuk memecahkan misteri
pemindahan batu piramida.
Orang-orang Mesir kuno mungkin menyadari trik ini sangat berguna, Hal
ini terdapat pada lukisan dinding dimakam Djehutihotep dimana sangat
jelas menunjukkan seseorang yang berdiri di depan kereta luncur yang
ditarik dan menuang air didepannya.
Untuk menguji hipotesis ini, tim peneliti menguji teori dalam versi
laboratorium yang melibatkn kereta luncur dan pasir. Kereta luncur
menarik gaya yang dibutuhkan dan kekakuan pasir berubah menjadi basah di
padang pasir. Dalam menentukan kekakuan permukaan pasir, ilmuwan
menggunakan Rheometer yang menunjukkan berapa banyak daya yang
dibutuhkan untuk merusak volume pasir tertentu.
Kekuatan yang menarik kereta luncur menurun sebanding dengan kekakuan
pasir. Trik ini menggunakan tetesan air kecil yang mengikat butiran
pasir secara bersama-sama dengan jumlah tetesan air yang benar, gurun
pasir sekitar dua kali lebih kaku seperti pasir kering. Kereta luncur
jauh lebih mudah dikendalikan dimana pasir tidak menumpuk didepan roda
kereta luncur seperti halnya dalam kasus pasir kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar