2015
Sejarah dalam beberapa tahun terakhir semakin cepat menambah daftar
pengetahuan, khususnya arkeologi. Saat ini, arkeolog menemukan tengkorak
parsial berusia 55,000 tahun di Israel Utara yang secara langsung
memberi wawasan baru tentang migrasi manusia modern Eropa dari Afrika. Sebuah peristiwa penting dalam evolusi manusia, perluasan manusia modern berasal dari Afrika di
seluruh Eurasia yang menggantikan semua bentuk lain dari hominin atau
manusia pendahulu sekitar 40,000 hingga 60,000 tahun yang lalu.
Disebabkan kelangkaan fosil manusia pada periode ini, semua nenek moyang
manusia modern non-Afrika sebagian besar masih tetap menjadi misteri.
Para ilmuwan memperkirakan tengkorak parsial yang ditemukan di Gua Manot
di Israel Western Galilee berkembang sekitar 55,000 tahun lalu. Temaun
langka ini dilaporkan dalam jurnal Nature edisi akhir Januari 2015 oleh
tim peneliti internasional Israel, Amerika Utara dan Eropa.
Temuan Tengkorak Manusia Modern Eropa
Gua Manot telah mulai digali dan didukung selama bertahun-tahun oleh
almarhum Dan David dan putranya, Ariel David. Secara finansial
penelitian ini didukung oleh Dan David Foundation, Israel Antiquities
Authority, Case Western Reserve University, Leakey Foundation, Irene
Levi Sala CARE Archaeological Foundation, Keren Kayemet L'Israel, dan
Israel Science Foundation. Sementara penanggalan radiokarbon didukung
oleh National Science Foundation, Exilarch's Foundation dan MPS-WI
Center for Integrative Archaeology And Anthropology.
Gua Manot ditemukan pada tahun 2008 ketika kegiatan konstruksi secar tak
sengaja merusak atapnya. Bebatuan dan stalagmit yang aktif ternyata
memblokir pintu masuk utama gua, setidaknya telah berlangsung selama
15,000 tahun. Tim arkeolog melakukan survei awal di gua tersebut dan
mendapatkan sisa-sisa fosil yang berguna dalam arkeologi.
Profesor Hershkovitz dari Tel Aviv University didampingi oleh arkeolog
Dr Ofer Marder, dan Dr Omry Barzilai, akan terus berusaha memecahkan
misteri migrasi manusia awal. Tengkorak yang ditemukan memiliki bentuk
khas oksipital di bagian belakang, bentuknya menyerupai tengkorak Afrika
dan manusia modern Eropa, tetapi berbeda dari manusia modern
secara anatomis lainnya yang pernah ditemukan di Levant. Bukti ini
menunjukkan bahwa orang-orang Manot terkait erat dengan manusia modern
pertama yang kemudian menjajah Eropa.
Spesimen ini memberi bukti bahwa kedua manusia modern Eropa dan
Neanderthal menghuni Levant Selatan selama periode Pleistosen Akhir.
Pada waktu itu mungkin pernah terjadi perkawinan silang antara manusia
modern dan Neanderthal. Para arkeolog dari Hebrew University berperan
penting dalam penemuan ini, usia tengkorak diperkirakan sekitar 55,000
tahun. Penanggalan ini berdasarkan Geological Survey of Israel dibawah
pengawasan Dr Miryam Bar-Matthews dan Dr Avner Ayalon. Prof Amos Frumkin
meneliti konteks geologi tengkorak yang ditemukan di gua Manot.
Temuan ini merupakan bukti fosil pertama dari periode kritis ketika
model genetik dan arkeologi memprediksi bahwa manusia modern Afrika
berhasil bermigrasi keluar dari Afrika dan menjajah Eurasia. Temuan ini
merupakan bukti fosil pertama bahwa selama periode akhir Paleolitik
Tengah, wilayah Levant tidak hanya diduduki spesis Neanderthal tetapi
juga ada manusia modern yang berkembang.
Arkeolog menunjukkan bahwa populasi tengkorak ini bermigrasi keluar dari
Afrika dan menempatkan dirinya di koridor Levant selama rentang waktu
yang tertentu dan menguntungkan dalam hal migrasi manusia. Karena
peristiwa iklim pada waktu itu lebih hangat dan basah, dimana situasi
ini terjadi di Sahara Utara dan Mediterania.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar