2014
Bagaimana sejarah budidaya tanaman serealia berkembang hingga
terus digunakan pada saat ini? Metode budi daya tanaman sereal pada saat
ini telah dikembangkan nenek moyang manusia selama lebih dari 10,000
tahun yang lalu. Beberapa percobaan menarik berhasil diungkap ilmuwan,
mengapa para petani pertama kali memilih untuk membudidayakan beberapa
tanaman serealia dan bukan jenis tanaman lain.
Serealia dikenal juga sebagai serealia atau biji-bijian, merupakan
sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji atau bulirnya sebagai
sumber karbohidrat. Tim ilmuwan terdiri dari Dr Catherine Preece dan
rekan-rekannya dari University of Sheffield, mereka mempelajari tanaman
serealia yang berasal dari Bulan Sabit Subur (Fertile Crescent), wilayah
yang saat ini berada di Asia Barat dari Laut Mediterania hingga ke
Teluk Persia, meliputi Tigris dan Efrat. Studi ini dipresentasikan pada
konferensi bersama BES/SFE, 11 Desember 2014 di Grand Palais, Lille,
membahas budidaya dan pemuliaan tanaman serealia guna meningkatkan tanaman.
Asal Mula Tanaman Serealia Fertile Crescent
Fertile Crescent adalah wilayah berbentuk bulan sabit yang mengandung
tanah relatif lembab dan subur jika kering dan semi-kering. Wilayah ini
meliputi Asia Barat, Lembah Nil dan Delta Nil timur laut Afrika, dekat
Asia Kecil atau dikenal sebagai Anatolia. Istilah ini dipopulerkan oleh
arkeolog University of Chicago, James Henry Breasted. Konsep ini
dikembangkan untuk mempertahankan makna dalam geopolitik internasional
dan hubungan diplomatik. Semua definisi Fertile Crescent termasuk
Mesopotamia, tanah didalam dan sekitar sungai Tigris dan Efrat. Wilayah
ini sering disebut tempat kelahiran peradaban yang berkembang berkat
pasokan air dan sumber daya pertanian yang tersedia di Fertile
Crescent.
Tanaman serealia seperti gandum dan jelai (barley) tumbuh liar
diantara rumput lain, mereka mengidentifikasi ciri-ciri untuk
mengembangkan beberapa tanaman yang sesuai untuk pertanian, termasuk
berapa banyak benih gagal karena perkembangan rumput dan bagaimana
arsitektur pertanian yang dikembangkan. Hasil penelitian sangat
mengejutkan, karena tidak banyak jenis lain yang dikembangkan nenek
moyang manusia yang diambil dari biji gandum liar dan jelai. Jelai atau
barley adalah sejenis serealia untuk pakan ternak, penghasil malt
sekaligus sebagai makanan kesehatan, dan merupakan anggota padi-padian
(Poaceae).
Analisis ini mengidentifikasi dua karakteristik tanaman serealia tumbuh bersama dengan kerabat liar saat itu. Tanaman serealia memiliki biji yang lebih besar menghasilkan produk lebih banyak dan bisa mendapatkan nutrisi lebih tinggi. Tanaman dewasa kurang lebat daripada rumput dan biji besar biasanya lebih sedikit mengeluarkan batang. Berarti, tanaman serealia liar lebih baik daripada rumput liar lainnya yang bersaing dalam bidang berdekatan, hal ini membuatnya ideal untuk digunakan dalam pertanian.
Kemudian seiring waktu, manusia memperluas budidaya tanaman serealia menjadi
produksi pangan. Sebelum manusia belajar bagaimana bertani, nenek
moyang manusia mengkonsumsi berbagai jenis rumput. Jika ilmuwan memahami
ciri-ciri beberapa rumput bisa menjadi tanaman yang baik, maka
karakteristik tanaman ini mungkin menjadi kandidat yang baik untuk masa
depan domestikasi.
Dr Preece mengatakan, untuk membentuk masa depan seharusnya ilmuwan
memahami masa lalu, semakin menemukan tentang asal-usul pertanian maka
semakin banyak informasi yang bisa membantu dalam mengatasi tantangan
produksi pangan modern. Sejauh ini ilmuwan telah melakukan percobaan di
rumah kaca dan hasilnya menunjukkan sifat-sifat yang mempengaruhi,
bagaimana tanaman bersaing satu sama lain merupakan faktor penting untuk
menentukan keberhasilan perkembangan tanaman.
Para ilmuwan berencana untuk mengamati bagaimana tanaman serealia
berinteraksi dalam lingkungan alam sekitarnya melalui pertumbuhan mereka
dalam bidang eksperimental di Turki, pusat Fertile Crescent. Mereka
berharap bahwa percobaan ini akan menghasilkan tanaman lain yang lebih
penting. Petani sereal bisa meningkatkan jenis tanaman serealia dari
kerabat liar sebagai sumber yang berguna. Salah satunya dapat membantu
meningkatkan hasil pangan atau meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
perubahan iklim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar