Ketahuilah bahwa artikel bersifat sebagai pengetahuan dan baiknya tidak dibaca bagi mereka yang sedang depresi.
10. Kesalahan Diri Sendiri
Oke, mungkin ini tidak dapat dikategorikan secara murni sebagai sebuah
aksi bunuh diri namun apa yang terlihat sebagai aksi bunuh diri bisa
saja sebenarnya adalah kesalahan diri sendiri dari orang terkait.
Alasannnya bisa saja adalah kurang edukasi atau memang kecelakaan yang
disebabkan karena tindakan beresiko yang dilakukan diri sendiri.
Sebagai contoh seperti tidur dalam mobil tertutup dengan ac menyala,
bermain-main di tempat yang sangat tinggi, berkendara selagi mabuk,
overdosis obat-obatan, dan banyak lainnya. yang paling umum ditemui dari
kasus ini adalah terkait dengan alkohol dan obat-obatan. Secara
berkepanjangan dapat menyebabkan seseorang tidak dapat membedakan apa
yang asli dan apa yang palsu, kehilangan fungsi otak, dan akhirnya
overdosis yang mengarah ke kematian.
9. Kesepian
Percayakah Anda bahwa seseorang yang sangat eksis di sosial media
dengan teman atau follower sampai ribuan, pada nyatanya mungkin saja
adalah
orang yang sangat kesepian?
Kesepian atau kesendirian sendiri adalah sebuah perasaan sedih dimana
seseorang merasa tidak ada yang peduli dengan dirinya atau ia tidak
memiliki orang-orang yang dapat dikasihi dalam hidupnya. Bentuk lain
dari kesepian ini adalah isolasi yang dapat dilakukan oleh orang lain
atau diri Anda sendiri.
Apapun itu, pada nyatanya isolasi dan kesepian adalah hal-hal yang
memang dapat menyebabkan seseorang bunuh diri. Perasaan seperti ini
dapat terjadi karena banyak hal namun beberapa yang paling signifikan
dalam hal bunuh diri adalah kehilangan orang terkasih, kehilangan anak,
hidup sendiri, atau menderita penyakit terminal.
8. Kelainan Mental
Dalam dunia medis, ada sebuah kondisi kelainan mental langka yang dikenal dengan nama
schizophrenia,
yakni sebuah kondisi dimana pasien memiliki kelainan perilaku sosial
dan gagal membedakan apa yang asli dengan apa yang palsu. Mereka yang
menderita penyakit ini sering sekali dikaitkan dengan tingginya aksi
bunuh diri terkait dengan kondisi kelainan mental. Bahkan kalaupun aksi
bunuh dirinya sudah digagalkan, ada kemungkinan 20-40% pasien yang sama
akan mencoba melakukan tindakan bunuh diri lagi. Beberapa sumber
mengatakan penderita Schizophrenics terkadang mendengar suara-suara yang
mendorong merek untuk bunuh diri.
Di sisi lain kelainan mental memang adalah salah satu hal paling umum
yang dapat menyebabkan seseorang untuh bunuh diri. Mungkin apa yang
tadinya menurut kita berbahaya atau tidak wajar untuk dilakukan, adalah
hal yang biasa saja bagi para penderita kelainan mental. Inilah sebabnya
mengapa di rumah sakit jiwa ada sebuah ruangan yang dikhususkan untuk
mengurangi resiko pasien penderita untuk menyakiti dirinya sendiri.
7. Penyakit
Sebuah
studi
menemukan bahwa setiap harinya ada setidaknya 1 orang yang melakukan
tindakan bunuh diri karena menderita penyakit kronis atau penyakit
terminal. Mereka yang menderita penyakit kronis ini mengetahui bahwa
mereka sudah tidak dapat disembuhkan dan umur mereka tidak lagi panjang,
tidaklah jarang terlintas di benak mereka lalu untuk apa mereka hidup.
Inilah yang biasanya berakhir dengan mereka mengambil nyawa mereka
sendiri.
Bagaimanapun kondisi kita, kehidupan adalah sesuatu yang berharga. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan
Nick Vujicic, seorang pria yang tetap menghargai hidupnya walaupun ia telah kehilangan kedua tangan dan kedua kakinya.
6. Rasa Takut
Setiap orang pasti memiliki rasa takut. Jika Anda berkata bahwa Anda
tidak takut akan apapun, maka itu berarti Anda telah berbohong. Pasti
ada suatu hal yang dapat membuat Anda takut, baik itu dalam bentuk
nyata,
phobia,
ataupun hal-hal abstrak seperti kegagalan. Apabila seseorang harus
menghadapi rasa takutnya secara terus menerus dan mentalnya tidak cukup
kuat, maka ia dapat menjadi gila. Akhirnya Anda tidak perlu susah-susah
menebak, singkat kata adalah bunuh diri.
Basis inilah yang sering dijadikan dasar cerita dari beberapa media
seperti film ataupun novel. Ironisnya, rasa takut akan hal-hal yang
tidak pastilah yang paling sering terlihat di dalam diri kita seperti
rasa takut akan kehilangan orang tersayang, rasa takut akan kegagalan,
rasa takut akan hantu, dan seterusnya.
5. Kegagalan
Dalam artikel
10 Ketakutan Terbesar Manusia
telah disebutkan bahwa kegagalan adalah ketakutan paling besar dari
manusia. Ada saatnya dimana dalam kehidupan hal-hal yang telah kita
perjuangkan berakhir tidak sesuai dengan yang kita inginkan, itulah yang
dinamakan kegagalan. Mereka yang pada akhirnya memutuskan untuk
melakukan tindakan bunuh diri biasanya bukan lagi takut akan kegagalan
melainkan benar-benar telah mengalami kegagalan. Bahkan tidak jarang
kegagalan yang terlihat sepele dapat mendorong mereka untuk melakukan
tindakan menyedihkan tersebut.
Contoh-contoh sederhana dari kegagalan yang pernah berakhir dengan
tindakan bunuh diri adalah kegagalan dalam ujian, gagal dalam berbisnis,
gagal investasi, dan banyak lainnya. Umumnya dorongan untuk melakukan
bunuh diri hanya terjadi pada saat ia mengetahui kegagalan itu, dan
begitu orang tersebut sadar bahwa ia telah melakukan percobaan bunuh
diri tidak jarang orang-orang ini malu akan aksi mereka tersebut.
4. Penindasan
Ada banyak sekali bentuk
dari penindasan, namun beberapa yang paling sering ditemui sebagai
penyebab umum adalah apa yang disebut dengan "bullying" dan juga
kekerasan domestik (kekerasan dalam rumah tangga). Tidak ada satu
orangpun di dunia yang suka ditindas, manusia adalah mahluk yang
mencintai kebebasan mereka inilah sebabnya mengapa hukum kebebasan
adalah hukum asasi manusia.
Perkembangan zaman
terjadi dalam laju yang relatif cepat, sayangnya penindasan juga menjadi
lebih luas. Sekarang ada yang namanya "cyber bullying," dan percaya
tidak percaya ada remaja yang bunuh diri karena ia ditindas melalui
berbagai akun sosial medianya. Di sisi lain, penindasan dalam sekolahan
adalah hal yang sudah sangat umum dan hanya sedikit yang benar-benar
diliput dalam berita-berita media. Mereka yang pada akhirnya memutuskan
melakukan aksi bunuh diri mungkin tidak dapat membayangkan diri mereka
untuk selama bertahun-tahun masa sekolahnya, harus ditindas oleh
teman-teman mereka sendiri.
Hal yang lebih
menyedihkan adalah kekerasan domestik, anak-anak yang menderita
kekerasan domestik ini biasanya mengalami trauma berkepanjangan.
Beberapa dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat, namun banyak yang
pada akhirnya malah menjadi lebih kasar terhadap keluarga mereka di ke
depannya. Tidak jarang juga beberapa memutuskan untuk mengambil nyawa
mereka sendiri.
3. Patah Hati
Tidak semua kisah cinta dapat berakhir dengan kebahagiaan, tidaklah
jarang perpisahan terjadi sebelum seseorang dapat bertemu dengan
pasangan sejatinya. Sayangnya tidak semua orang dapat melewati masa
patah hati itu. Beberapa ada yang ingin mendapatkan perhatian mantan
pasangannya dengan mencoba bunuh diri, beberapa ingin membuat mantan
pasangannya menyesal dengan bunuh diri, dan beberapa tidak dapat menahan
rasa patah hatinya.
Semua yang merasakan hal-hal seperti inilah yang pada akhirnya membuat
seseorang mencoba untuk bunuh diri. Mereka lupa bahwa mereka telah
mendapatkan kasih sayang tidak terkira dari kedua orang tua mereka,
saudara mereka, teman mereka, dan hanya untuk "orang yang tidak
dikenal," mereka ingin meninggalkan dunia ini.
2. Kemiskinan
Tidaklah dapat dipungkiri bahwa hampir semua kebutuhan utama di dunia
ini membutuhkan apa yang kita kenal sebagai 'uang', inilah yang menjadi
salah satu alasan paling umum mengapa seseorang melakukan bunuh diri.
Mereka yang tidak berkecukupan terkadang merasa tertekan dan mencoba
mencari berbagai cara instan untuk mendapatkan uang tersebut, baik
dengan hutang, berbuat kejahatan, dan banyak lainnya. Dari sinilah rasa
tertekan tersebut membuat beberapa orang sudah tidak tahan lagi dan
mengambil jalur singkat yaitu dengan bunuh diri.
Bill Gates pernah berkata: "Jika Anda terlahir miskin itu bukan
kesalahan Anda, tapi jika kamu meninggal miskin itu adalah kesalahan
Anda." Ini berarti bahwa jika kita melihat ke berbagai alternatif pasti
ada cara untuk mendapatkan penghasilan dalam cara yang halal, hanya
terkadang kita mudah putus asa dan tidak ingin mendapatkan segala hal
dalam cara yang instan.
1. Depresi
Ini dia penyebab paling umum yang paling sering ditemui sebagai alasan
mengapa seseorang dapat melakukan tindakan seperti bunuh diri, tidak
lain dan tidak bukan adalah depresi. Berbeda halnya dengan frustasi dan
stres yang sekedar emosi, depresi adalah sebuah kondisi medis
berkepanjangan dimana Anda merasa tertekan dan tidak bersemangat
sepanjang waktu.
Singkatnya
dalam jangka waktu yang relatif panjang, Anda merasa sedih, gelisah,
kosong, putus asa, tidak berdaya, tidak berarti, dan seterusnya. Jika
pada umumnya, perasaan-perasaan seperti ini hanya terjadi secara
sementara, maka orang-orang dengan kelainan medis ini menderitanya
secara berkepanjangan.
Mereka yang merasakan hal-hal seperti ini seakan-akan sudah tidak
melihat arti dari kehidupan. Bahkan pada titik tertentu, orang-orang
yang mengalami depresi tidak lagi bersemangat untuk melakukan hal-hal
yang ia senangi sebelumnya. Dari sini kita dapat melihat mengapa depresi
adalah kasus paling umum di seluruh dunia sebagai penyebab bunuh diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar